4 Sebab Gejala Aneh El Nino Tahun ini, Air Hangat Hingga La Nina


Jakarta, CNN Indonesia —

Para ahli menunjukkan fenomena iklim El Nino tahun ini punya gejala atmosfer unik seperti biasanya imbas kumpulan air hangat yang aneh di Pasifik sebelah barat hingga sisa La Nina.

El Nino dan La Nina merupakan anomali suhu lautan dan atmosfer di wilayah kotak imajiner yang meliputi sebagian besar wilayah Pasifik khatulistiwa bagian timur.

Dua fenomena yang tergabung dalam El Nino Southern Oscillation (ENSO) ini memicu perubahan curah hujan, untuk Indonesia misalnya, masing-masing kekeringan dan curah hujan tinggi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya, perairan hangat di Pasifik tropis bagian timur, pusat El Nino, memanaskan udara di atasnya dan menyebabkan udara naik. Hal ini menciptakan area dengan tekanan udara rendah, hujan lebat, dan badai petir. Udara, pada gilirannya, mereda di atas Samudera Atlantik.

Selama musim dingin di belahan Bumi utara (Desember–Maret) yang dibarengi El Nino yang kuat, udara hangat terbentuk di Alaska, Kanada bagian barat, dan Amerika Serikat bagian utara.

Sementara itu, jet stream (gelombang angin kencang) Pasifik menyapu negara-negara bagian selatan, membawa kelembapan ke darat dan menyebabkan kondisi lebih dingin dan basah.

Masalahnya, kini atmosfer di pusat El Nino di Pasifik timur, atau sebelah timur garis tanggal internasional (international dateline) belum benar-benar merespons El Nino seperti biasanya.

Saat ini, wilayah naiknya udara panas di Pasifik timur masih sedikit dan lokasinya tersebar.

Apa sebabnya?

Air hangat di wilayah lain

Paul Roundy, profesor ilmu atmosfer di University of Albany, mengatakan ada kumpulan air hangat di bagian barat-tengah Pasifik, dekat garis tanggal Internasional, yang bukan pusat El Nino.

“[Fenomena tersebut] mendorong lebih banyak hujan tropis turun di sana, yang pada gilirannya mengurangi intensitas curah hujan di wilayah timur karena udara yang naik saat badai petir di Pasifik barat mereda kembali ke permukaan di wilayah timur, sehingga mengeringkan atmosfer,” urai dia, dikutip dari The Washington Post.

Menurutnya, mekanisme yang sama menciptakan “gelombang” yang mengurangi curah hujan di Pasifik timur.

Todd Crawford, ahli meteorologi di konsultan prakiraan cuaca Atmospheric G2, dalam kicauannya di X, mengakui respons atmosfer saat ini “tidak terlihat seperti kejadian El Nino kuat lainnya.”

Ia menyebut ada kemungkinan kumpulan panas di Pasifik barat, yang tidak pada tempatnya itu, menyebabkan pemanasan dan peningkatan pergerakan di sana. Karena kumpulan panas yang naik pasti turun, sebagian udara di Pasifik timur tenggelam.

Sampai kapan kehangatan di Pasifik barat ini akan ‘mengganggu’ El Nino yang sedang berkembang?

“Gangguan panas di Pasifik barat ini tampaknya menurun,” kata Roundy, “Dan sekarang terdapat banyak air hangat di timur garis tanggal yang memungkinkan hujan lebat turun di sana.”

Roundy juga menyebutkan hembusan angin barat yang diperkirakan akan mendorong air laut permukaan yang hangat ke Pasifik timur, sehingga mengekspos dan mengangkat air dingin dari bawah di Pasifik barat.

“Ini mungkin akan mendorong munculnya sinyal El Nino kuat yang lebih normal pada musim dingin ini,” katanya.

Layanan Cuaca Nasional (National Weather Service/NWS) AS menyebut kondisi El Nino yang kuat ini dapat bertahan sepanjang musim dingin di belahan Bumi Utara dan berlangsung hingga musim semi 2024.

Dalam pernyataannya, lembaga ini menyebut ada kemungkinan 35 persen El Nino akan menjadi “kuat secara historis” dari November hingga Januari.

“Peristiwa El Nino yang kuat meningkatkan kemungkinan terjadinya anomali iklim terkait El Nino namun tidak selalu berarti dampak yang kuat,” ungkap NWS dalam pernyataan pada 9 November.

MJO

Crawford juga mengungkap para ahli sedang “memantau” pola cuaca yang disebut Madden-Julian Oscillation (MJO)” untuk melihat apakah sinyal gerakan ke atas yang lebih klasik dan kuat muncul di sebelah timur garis tanggal internasional.”

MJO merupakan sirkulasi terbalik yang menyebar ke seluruh Pasifik, mendukung gerakan naik dengan badai petir di satu sisi, dan tenggelam serta mengeringkan udara di sisi lain.

Crawford menjelaskan setiap ‘denyut’ MJO berturut-turut mendorong naiknya udara di dekat garis tanggal internasional itu.

[Gambas:Twitter]

Sisa La Nina

Di luar dua sebab itu, Crawford membuka peluang soal efek sisa La Nina yang sempat awet tiga musim dingin berturut-turut.

“Masih ada respons terhadap La Nina yang tertunda dan belum sepenuhnya hilang.”

La Nina sempat bertahan bertahun-tahun hingga memicu musim panas yang basah alias hujan melulu di Indonesia. Efeknya, bencana hidrometeorologi seperti banjir kerap terjadi.

Perubahan iklim

Crawford juga menyinggung soal perubahan iklim global. 

“Meningkatnya suhu laut akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia juga mungkin berkontribusi terhadap pemanasan di Pasifik bagian barat.”

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Udara Jakarta Tembus Rekor Paling Bersih November, Cek Penyebabnya


Jakarta, CNN Indonesia —

Kualitas udara Jakarta sebagian besar berada pada tingkatan tak sehat selama sepekan terakhir meski hujan mulai rutin turun di sebagian besar wilayahnya. Meskipun, Rabu (29/11) jadi hari paling bersih udaranya selama November.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap musim hujan sudah datang ke Jakarta walau belum merata.

“Untuk wilayah DKI Jakarta mulai bagian tengah hingga ke selatan itu di periode pertengahan November itu sudah mulai memasuki awal musim hujan,” ungkap Miming Saepudin, Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, dalam konferensi pers daring, Rabu (15/11).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sedangkan yang untuk [Jakarta] yang bagian utara ini masih agak mundur nih di periode Januari [dasarian] I atau mungkin nanti lebih cepatnya di Desember awal di Desember akhir,” imbuh dia.

Hujan, yang dinanti-nanti karena dianggap bisa menurunkan kadar polusi udara, nyatanya tak terlalu berefek nyata.

Menurut data dari IQair pada Rabu (29/11) pukul 12.00 WIB, Jakarta berada pada peringkat 12 kualitas udara terburuk secara global dengan nilai 137 AQI, hanya terpaut tiga poin dengan Mumbai, India yang berada di posisi 10 besar.

Pada pukul 14.59 WIB, peringkatnya memang menurun ke peringkat 36 dengan AQI 65 alias masuk level Moderate.

Secara rata-rata harian, kualitas udara DKI kemarin mencapai level moderat dengan AQI 91 dan PM2.5 31,2 µg/m³. PM10 bahkan mencapai level Baik (Good) dengan angka 27 µg/m³. Level ini merupakan terbaik yang pernah dicapai DKI setidaknya selama November 2023!

Walau begitu, data platform yang sama menunjukkan kualitas udara DKI secara rata-rata masih terbilang buruk (Unhealthy/Tak Sehat dan Unhealthy for sensitive groups/Tak Sehat untuk Kelompok Rentan) selama sepekan sebelumnya.

Pada 23-24 November, kualitas udara Jakarta memiliki AQI 159 dan 198 atau masuk kondisi Tak Sehat. Pada kedua hari itu, angka PM2.5, yang merupakan partikel polutan halus di udara yang ukurannya di bawah 2,5 mikron, mencapai 71,4 dan 69,4 19 µg/m³, atau masuk kategori Unhealthy.

Pada 25-27 November, kualitas udara agak membaik meski masih berada dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Nilai rata-rata harian paling baik terjadi pada Sabtu (25/11) dengan 108 AQI, terburuk pada periode ini adalah 150 pada Selasa (28/11).

Angka PM2.5 terendah di periode ini adalah 38,3 µg/m³ (Unhealthy for sensitive groups) dan tertinggi pada Selasa (28/11) dengan 55,4 µg/m³ (Unhealthy for sensitive groups).

Namun demikian, masih ada sisi yang terpantau baik. Angka PM10, polutan udara yang lebih besar dari PM2.5, menunjukkan angka baik hingga moderat.

Meski datanya tak lengkap, PM10 menunjukkan kinerja bagus di beberapa hari di Jakarta saat kondisi AQI dan PM2.5 memburuk.

Contohnya, 13 November dengan angka 65,4 µg/m³ (Moderate), 14 November 81,7 µg/m³ (Moderate), 15 November 42,6 µg/m³ (Good), 16 NOvember 61,1 µg/m³ (Moderate), dan 17 November 46,8 µg/m³ (Good). Selebihnya, IQAir belum menampilkan data PM10.

Menurut hasil pengukuran BMKG di Kemayoran, Jakarta Pusat, angka PM10 per hari ini pulul 14,59 WIB pun mencapai 44 µg/m³ atau dalam kondisi bagus.

Banyak faktor

Pengamat iklim dan lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) Emilya Nurjani mengatakan hujan berpengaruh pada penurunan polusi udara.

Menurutnya, musim kemarau dengan curah hujan dan kecepatan angin yang rendah memang sedikit banyak memengaruhi tingkat pencemaran udara.

“Secara teori memang benar, karena jika ada hujan maka gas hasil pembakaran akan larut dengan air dan diturunkan ke permukaan sehingga udara kembali bersih. Dengan kondisi sekarang di mana sudah lama tidak hujan dan kelembaban juga cukup rendah, keberadaan gas tadi jadi banyak,” ujar dia, dikutip dari situs UGM.

Meski demikian, ia menekankan cuaca dan iklim bukan menjadi satu-satunya penyebab tingginya angka pencemaran udara.

“Kecenderungannya di musim penghujan kualitas udara lebih bagus dibanding musim kemarau, tapi pada saat pandemi kita melihat bahwa kualitas udara juga cukup baik bahkan saat musim kemarau.”

“Jadi itu bukan satu-satunya variabel, meskipun musim penghujan tetap jika sumber pencemaran cukup tinggi maka kualitas udara bisa buruk juga,” imbuhnya.

NAFAS Indonesia, platform pemantau kualitas udara RI, mengungkap hujan hanya berpengaruh 8,7 persen terhadap penurunan PM2.5.

“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hujan mempunyai dampak yang relatif kecil terhadap penurunan polutan udara (0-30 persen). Dampak paling nyata adalah setelah curah hujan tinggi, dimana polutan udara berkurang hingga 30 persen.”

Selain itu, menurut lembaga tersebut, sebuah penelitian dari China mengungkapkan bahwa polutan minor berkurang hanya sebesar 8,7 persen. Efek terhadap PM2.5 mendekati nol untuk hujan ringan hingga sedang.

“Hal ini karena hujan lebih cenderung menyapu partikel dengan konsentrasi dan ukuran yang lebih besar,” kata NAFAS Indonesia.

Lembaga ini mengatakan kualitas udara umumnya membaik setelah proses pengendapan. Penghapusan partikel dipengaruhi oleh suhu lingkungan, intensitas curah hujan, ukuran partikel, dan konsentrasi polutan.

Menurut tim ini, semakin besar konsentrasi awal partikulat, semakin baik efek penghilangan akibat hujan.

“Efeknya bahkan lebih nyata pada PM10 dibandingkan PM2.5. PM10, partikel yang berdiameter kurang dari 10 μm, akan lebih mudah tersuspensi dengan air hujan dibandingkan PM2.5, yang diameternya kurang dari 2,5 μm,” tandas NAFAS.

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)

8 Cara agar Baterai Android Awet Berjam-jam Selama di Perjalanan


Jakarta, CNN Indonesia —

Cara agar baterai Android awet berjam-jam merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh kamu yang gemar bepergian.

Tips ini wajib dicoba agar baterai ponsel tahan lama selama di perjalanan, terutama bagi yang tidak memiliki power bank.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baterai adalah komponen yang penting dari sebuah perangkat termasuk ponsel. Baterai dengan kapasitas daya yang besar bisa digunakan dalam waktu yang lama.

Namun tidak semua ponsel Android dibekali dengan kapasitas daya yang besar. Untuk baterai berdaya terbatas diperlukan trik khusus agar baterai awet.

Lantas bagaimana cara menghemat penggunaan baterai Android agar bisa awet berjam-jam? Berikut beberapa langkah yang dapat dicoba.

Cara agar baterai Android awet

Ilustrasi. Cara agar baterai Android awet berjam-jam selama di perjalanan. (Picjumbo/Viktor Hanacek)

Dihimpun dari laman Support Google sumber lainnya, berikut ini cara agar baterai awet berjam-jam sehingga perjalanan nyaman.

1. Aktifkan dark mode

Jika hp Android yang kamu gunakan memiliki layar AMOLED, gunakan latar belakang berwarna gelap. Cara ini dapat membantu meningkatkan usia baterai sebab layar AMOLED hanya menerangi piksel berwarna.

Piksel berwarna hitam atau gelap memerlukan lebih sedikit daya sehingga cara ini dapat menjadi alternatif cara agar baterai awet berjam-jam.

2. Aktifkan mode pesawat

Mode pesawat alias Airplane Mode juga dapat diaktifkan untuk membuat baterai Android awet. Sebab, koneksi internet dapat menguras bateri hp.

Akan tetapi, mengaktifkan mode pesawat membuat hp dalam kondisi offline sehingga dapat dimanfaatkan saat kamu tidur di perjalanan dan ketika sedang tidak membutuhkan koneksi internet hp.

3. Gunakan mode hemat daya

Mengaktifkan mode hemat daya secara otomatis mampu mengurangi fungsi yang dapat menghabiskan masa pakai baterai, seperti dikutip dari laman Pcmag.

Fitur ini akan membatasi kecepatan mesin hingga 70 persen dan menurunkan kecerahan hingga 10 persen yang dapat membuat baterai lebih awet.

4. Hindari aplikasi yang terus berjalan

Hilangkan aplikasi yang tidak dibutuhkan, sebab aplikasi yang terus berjalan di latar belakang dapat menguras baterai hp.

Kamu bisa mengeceknya secara berkala untuk mengetahui apakah ada aplikasi yang berjalan. Jika tidak digunakan, hapus atau nonaktifkan aplikasi tersebut.

5. Kurangi kecerahan layar hp

Apabila tidak ingin mengaktifkan mode hemat daya, kamu bisa mengurangi kecerahan layar hp secara manual di pengaturan.

Kamu juga bisa menonaktifkan kecerahan otomatis sebab fitur ini memang dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan tetapi juga dapat membuat layar jadi cerah berlebihan.

6. Matikan GPS

Cara paling signifikan untuk menghemat baterai ponsel adalah dengan mematikan sementara fungsi GPS, seperti dijelaskan dalam laman Developer Android.

Adapun caranya cukup dengan membuka Pengaturan> Keamanan & lokasi> geser tombol Lokasi untuk menonaktifkan opsi ini.

7. Matikan suara atau getaran keyboard

Kamu juga bisa mematikan fitur suara atau getaran keyboard. Cara ini dapat membantu agar baterai lebih awet selama berjam-jam.

8. Matikan Wi-Fi

Wi-Fi dapat menguras baterai hp, apalagi jika menyalakan Wi-Fi yang tidak ada jaringannya, hal itu bisa membuat ponsel terus bekerja dan baterai cepat habis.

Cara mematikannya dengan membuka Pengaturan> Jaringan & internet> Wi-Fi. Di bagian bawah preferensi WI-Fi, hapus centang pada opsi Nyalakan WI-Fi secara otomatis.

Selain Wi-Fi, bluetooth yang aktif juga dapat menghabiskan daya baterai.

Itulah beberapa cara agar baterai Android awet. Selamat mencoba!

(juh/juh)

[Gambas:Video CNN]

Pemanasan Global Bikin Hujan ‘Ngeri’ Makin Sering, Termasuk di RI


Jakarta, CNN Indonesia —

Sebuah studi dari Potsdam Institute for Climate Impact Research (PIK) menunjukkan pemanasan global membuat frekuensi hujan menjadi lebih sering dengan intensitas yang lebih deras.

“Studi kami menegaskan bahwa intensitas dan frekuensi hujan lebat yang ekstrem meningkat secara eksponensial seiring dengan meningkatnya pemanasan global,” jelas Max Kotz, penulis utama studi yang diterbitkan dalam Journal of Climate.

Studi terbaru ini sesuai dengan teori fisika hubungan klasik Clausius-Clapeyron pada 1834, yang menyatakan udara yang lebih hangat dapat menahan lebih banyak uap air.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Model iklim terkini memberikan hasil yang bervariasi dalam hal seberapa kuat skala curah hujan ekstrem dan hubungannya dengan pemanasan global. Namun model-model ini cenderung meremehkan peningkatan curah hujan sebagai dampak pemanasan global tersebut.

“Dampak iklim terhadap masyarakat telah dihitung dengan menggunakan model iklim. Sekarang temuan kami menunjukkan bahwa dampak ini bisa jadi jauh lebih buruk dari yang kita duga. Curah hujan ekstrem akan lebih deras dan lebih sering terjadi. Masyarakat harus bersiap untuk hal ini,” kata kepala departemen PIK dan penulis studi Anders Levermann, dikutip dari ScienceDaily.

Pasalnya, perubahan frekuensi dan intensitas curah hujan harian yang ekstrem di atas daratan dapat berdampak pada kesejahteraan sosial, ekonomi, dan stabilitas sosial.

Hal ini mengingat keterkaitannya dengan banjir dan ketersediaan air tanah, yang dapat menyebabkan korban jiwa dan kerugian finansial yang cukup besar.

Wilayah tropis lebih parah

Para peneliti di PIK menganalisis intensitas dan frekuensi curah hujan harian yang ekstrem di atas daratan dalam 21 simulasi iklim mutakhir (CMIP-6) dan membandingkan perubahan yang diproyeksikan oleh model CMIP-6 dengan perubahan yang diamati secara historis.

Metode yang mereka terapkan menggunakan teknik penyaringan pola, yang memungkinkan mereka untuk memisahkan mana perubahan dalam sistem iklim yang disebabkan oleh emisi manusia dan mana yang tidak.

Sebagian besar wilayah daratan menunjukkan peningkatan intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem, tetapi peningkatan yang lebih kuat ditemukan di wilayah-wilayah tropis.

Perubahan signifikan paling sering terjadi di daerah tropis dan lintang tinggi, seperti di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) atau Kanada Utara.

Fakta bahwa perubahan ini mengikuti teori Clausius-Clapeyron mendukung fakta bahwa termodinamika, yaitu suhu mendominasi dalam perubahan global pada kejadian curah hujan ekstrem.

“Kabar baiknya, hal ini membuat kita lebih mudah untuk memprediksi masa depan curah hujan ekstrem. Kabar buruknya adalah: Hal ini akan menjadi lebih buruk, jika kita terus meningkatkan suhu global dengan mengeluarkan gas rumah kaca,” kata Anders Levermann.

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)

Siti Nurbaya Ungkap Progres Aksi Iklim Indonesia Jelang COP28


Dubai, CNN Indonesia —

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengungkap progres aksi iklim Indonesia. Sejauh mana capaian Indonesia dalam mengatasi krisis iklim?

“Indonesia termasuk negara yang cukup maju dalam aksi iklim dan upaya pengurangan emisi GRK (gas rumah kaca) dan siap untuk meningkatkan ambisi untuk mencapai target pengurangan emisi GRK pada tahun 2030,” kata Siti Nurbaya kepada wartawan jelang perhelatan COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (29/11).

Siti mengungkapkan target penurunan emisi GRK Indonesia dengan kemampuan sendiri pada Updated Nationally Determined Contribution sebesar 29 persen meningkat ke 31,89 persen pada Enhanced NDC (ENDC). Sementara, target dengan dukungan internasional sebesar 41 persen meningkat ke 43,20 persen pada ENDC.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Siti target tersebut akan ditingkatkan pada NDC kedua yang saat ini tengah dipersiapkan, di antaranya dengan meningkatkan peningkatan serapan GRK dari mangrove dan padang lamun, serta pengelolaan emisi metana dalam pengelolaan limbah.

“Dalam perkembangan posisi internasional yang kami monitor hingga sekarang, tercatat bahwa target minimal penurunan emisi GRK diharapkan kepada setiap negara untuk menurunkan emisi sebesar 43 persen pada tahun 2030; sebesar 50 persen pada tahun 2035, dan net zero emission pada tahun 2050,” jelas Siti.

“Dengan kondisi ini maka sesungguhnya Indonesia sudah bisa committed dengan angka NDC sebesar 43,2 persen; dan itu pun sedang di improve dengan NDC kedua pada tahun 2024,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, data emisi karbon Indonesia yang sudah terverifikasi pada 2019 tercatat sebesar 1,84 GigaTon CO2eq; tahun 2020 sebesar 1,05 GigaTon CO2eq; tahun 2021 sebesar 1,14 GigaTon CO2eq; dan tahun 2022 sebesar 1,20 GigaTon CO2eq.

Data ini menunjukkan emisi tahun 2019 menurun sebesar 62 JutaTon CO2eq; tahun 2020 penurunan emisi sebesar 945 juta ton CO2eq; tahun 2021 penurunan sebesar 890 JutaTon CO2eq dan tahun 2022 penurunan emisi sebesar 884 Juta Ton CO2eq dibandingkan dengan emisi dari emisi pada business as usual dengan tahun dasar 2015.

Angka tahun 2022 ini menunjukkan penurunan sampai dengan 42 persen dari business as usual. Gambaran data menunjukkan bahwa masih tinggi emisi dari sektor energi sebesar 715 JutaTon CO2eq, sedangkan dari sektor pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan (FOLU) hanya 221 JutaTon CO2eq. Menurut dia Indonesia sedang kerja keras mengatasi dari sektor energi dan akan terus memantapkan sektor FOLU.

Indonesia siap jadi contoh

Siti juga mengatakan bahwa Indonesia siap menjadi yang terdepan dengan memberi contoh nyata pada COP28 dengan agenda penurunan emisi GRK dari sektor energi melalui agenda dekarbonisasi dan JETP yang sudah dirintis sejak Presidensi G20 Indonesia. Beberapa aksi iklim yang disampaikan meliputi:

Di bidang pengelolaan mangrove, Indonesia sebagai Presidensi G20 telah menginisiasi World Mangrove Center di Bali. Selain itu, Indonesia mendirikan 4 Mangrove Information Center (MIC) kerja sama Jepang, dan Mangrove Research Center sebagai pengembangan kerja sama MoU inisiatif Pemerintah PEA dan Indonesia.

Demikian pula Mangrove Hub dengan kerja sama Jerman. Semuanya berpusat di Bali sebagai World Mangrove Bali Centre Grand Park.

Mengenai rehabilitasi hutan dan lahan, Indonesia telah membangun enam unit persemaian skala besar seperti Mentawir dengan kapasitas 15-16 juta bibit; persemaian Rumpin dengan kapasitas 5-6 juta bibit; dan persemaian mangrove di Bali dengan kapasitas 5-6 juta bibit. Begitu juga di Toba, Likupang dan Labuan Bajo, serta segera menyusul Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Mandalika-Nusa Tenggara Barat.

“Implementasi komitmen Indonesia dilakukan mulai dari tingkat tapak, subnasional, nasional, regional, dan global dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan yang berkontribusi terhadap penurunan emisi GRK. Didukung pendirian ASEAN Center for Transboundary Haze Pollution Control, penggalangan ASEAN Joint Statement on Climate Change for COP28, dan pelaksanaan Community-based Development Program di ASEAN,” ujar Siti.

Infografis Dampak Perubahan Iklim di Indonesia (Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

Bumi Mestinya Lebih Adem Jika Saja Mobil Tak Makin ‘Gendut’


Jakarta, CNN Indonesia —

Emisi dari kendaraan bermotor bisa saja turun lebih dari 30 persen pada periode 2010 hingga 2022 jika saja ukuran kendaraan tetap sama.

Hal itu terungkap dalam hasil studi yang digelar oleh Global Fuel Economy Initiative (GFEI).

Lembaga ini mengungkap ukuran rata-rata mobil membengkak seiring buntut tren mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) hingga jadi mayoritas di pasar mobil baru (51 persen).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mobil pun semakin besar, dengan luas rata-rata model baru mencapai 4,2 meter persegi. Bobot rata-rata kendaraan ringan (LDV) pun mencapai titik tertinggi sepanjang masa, yaitu lebih dari 1,5 ton.

Hal ini berarti tingkat pengurangan intensitas energi tahunan (pengurangan penggunaan BBM) global pada kendaraan ringan (LDV) mencapai rata-rata 4,2 persen antara 2020 dan 2022.

Perusahaan otomotif memasarkan SUV secara intensif karena memberikan keuntungan terbesar: SUV dijual dengan harga premium namun memiliki biaya produksi yang lebih rendah secara proporsional.

Para penulis studi tersebut pun menyerukan pemerintah untuk menerapkan pembatasan ukuran kendaraan untuk membalikkan tren SUV.

“Meningkatnya ukuran kendaraan adalah masalah besar yang mengancam banyak aspek mobilitas berkelanjutan, mulai dari iklim hingga keselamatan jalan raya,” Sheila Watson, Wakil Direktur FIA Foundation, sebuah badan amal lingkungan dan keselamatan jalan raya, dikutip dari The Guardian.

“Laporan ini menunjukkan bahwa kita harus menjauhi kendaraan berukuran besar jika kita ingin mencapai tujuan GFEI untuk menggandakan efisiensi bahan bakar mobil pada tahun 2030.”

“Ukuran kendaraan ngaruh banget, dan dalam hal ini lebih besar tentu tidak lebih baik,” ucap Watson.

Pengurangan emisi dari industri otomotif saat ini tengah didorong lewat penggunaan kendaraan listrik (EV), yang mencapai 15 persen pangsa pasar pada 2022.

Laporan GFEI tersebut juga mengatakan pasar dengan pertumbuhan yang kuat di bidang ini, seperti China dan Eropa, mengalami peningkatan efisiensi energi tahunan terbesar, yaitu hampir 6 persen.

Amerika Utara, yang penyerapan pasarnya terhadap kendaraan listrik lebih rendah, mencatat peningkatan tahunan hanya 1,6 persen.

“Membalikkan tren kendaraan yang lebih besar dan lebih berat adalah kunci untuk mencapai mobilitas yang lebih berkelanjutan,” ungkap Dan Sperling, Direktur Institute of Transportation Studies di University of California, Davis, AS.

“Hal ini juga berlaku untuk kendaraan listrik, untuk menjadikan pasar EV lebih adil dan inklusif – dan untuk mengurangi kebutuhan mineral penting serta listrik,” lanjutnya.

Infografis pemanasan global. (CNNIndonesia/Basith Subastian)

Laporan GFEI juga menyarankan investasi pada energi terbarukan, pencabutan subsidi bahan bakar fosil, penetapan harga karbon, peraturan mengenai penerapan pengisian kendaraan listrik minimum.

Selain itu, soal instrumen keuangan yang dirancang untuk memfasilitasi akses terjangkau terhadap kendaraan listrik.

Emisi karbon yang dilepaskan dari pembakaran BBM ini sendiri memicu efek rumah kaca di atmosfer. Panas Matahari tak terpantul dan terlepas ke luar angkasa, tapi malah terperangkap di bawah atmosfer. Hal ini memicu pemanasan global dan perubahan iklim.

[Gambas:Video CNN]

(rfi/arh)

Menkominfo Sebut Jangkauan Internet Kunci Optimalkan Ekonomi Digital


Jakarta, CNN Indonesia —

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai program pendorong guna mengoptimalkan perekonomian digital di Indonesia. Selain itu, perluasan jangkauan dan kapasitas jaringan internet juga menjadi faktor kunci dalam optimalisasi perekonomian digital

Seperti diketahui ekonomi digital Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Pada 2022, kontribusi sektor ekonomi digital dalam Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,11 persen.

Budi Arie menyebut, program-program pendorong yang digencarkan pemerintah telah membawa 22 juta UMKM masuk ke ekosistem digital. Hal itu disampaikan Budi Arie saat memberi sambutan dalam Indonesia Digital Summit 2023 di Jakarta Selatan, Selasa (28/11).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Inovasi dari rekan-rekan pelaku bisnis untuk berinovasi menghasilkan produk maupun layanan yang lebih baik untuk perekonomian bangsa,” ujar Budi Arie seperti dilansir dari ANTARA, Sabtu (2/12).

Budi Arie menjelaskan, program-program tersebut, yakni Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), dan penyediaan pelatihan pengembangan wirausaha berbasis digital. Kemudian program UMKM Level Up melalui Digital Mentoring dan Business Incubator, dan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) untuk mendorong UMKM Go Online.

Selain lewat program-program itu, Kemenkominfo juga menunjukkan dukungannya lewat upaya meningkatkan layanan jaringan telekomunikasi. Sebab, perluasan jangkauan dan peningkatan kapasitas jaringan internet menjadi kunci optimalisasi perekonomian di era digitalisasi saat ini.

“Dalam era digitalisasi ini yang penting coverage (jangkauan) dan capacity (kapasitas). Saya tadi ngobrol dengan Bu Sri Mulyani, coverage baru 78 persen, masih ada 22 persen warga bangsa kita terutama yang di pelosok yang belum terkoneksi atau mengakses internet. Itu PR kita,” kata dia.

Budi Arie pun menjelaskan kendala yang dihadapi pemerintah untuk meningkatkan layanan jaringan telekomunikasi. Salah satunya kondisi geografis Indonesia yang unik, sehingga harus menggunakan teknologi yang berbeda-beda.

“Kita adalah yang paling unik secara geografis, sehingga kegiatan teknologi beragam, bisa menggunakan fiber optic, wireless, satelit. Pilihan teknologinya nggak selalu sama di seluruh wilayah Indonesia,” ucap dia.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Shintia Kamdani menyampaikan harapan pada acara ini. Dia berharap acara ini menjadi ajang pertemuan pelaku usaha, pakar, dan pemerintah untuk membahas arah ekonomi digital di masa depan.

Dia menyampaikan para pengusaha membutuhkan kerangka regulasi yang suportif untuk membantu mendorong optimalisasi ekonomi digital di Indonesia.

“Kita butuh kerangka regulasi yang suportif. Ini penting, mengingat kepastian hukum dan kerangka regulasi yang jelas bisa meningkatkan kepercayaan investor untuk investasi infrastruktur digital di Indonesia,” ujar dia.

(osc)

Mengenal Startup IoTanic, Pemenang Pertamuda Bidang Pertanian

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) berhasil menemukan banyak inovasi baru yang diciptakan oleh para mahasiswa perguruan tinggi negeri serta swasta di seluruh Tanah Air. Hal itu didapat melalui program kompetisi ide bisnis Pertamuda Seed & Scale 2023.

Salah satu pemenangnya adalah IoTanic, startup yang bergerak di bidang agritech. Startup ini masuk dalam top 3 start up Pertamuda Seed and Scale 2023.

Start up ini tidak hanya menciptakan alat pengukur unsur hara tanah namun juga memberikan rekomendasi bagi para petani. Usaha rintisan ini menyediakan layanan untuk analisis unsur hara tanah sehingga bisa memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat bagi para petani.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Founder Iotanic, Mahdaviqia Dharmawan berharap dengan Iotanic, petani bisa melakukan efisiensi dan meningkatkan produktivitas. Adapun alat yang diciptakan bernama soil station, adalah alat yang diciptakan dan dikembangkan untuk sensor tanah, dengan indikator nitrogen, fosfor, kalium dan Ph tanah. Data tersebut akan ditransfer ke website untuk dilakukan analisis data.

“Saat ini sudah ada alat pengukur pH maupun NPK namun yang menjadi value position kami adalah kami sudah masuk di tahap rekomendasi, seperti pemupukan berapa kg, pemupukan dimana saja, sudah ada disana, karena untuk tahap rekomendasi diperlukan analisis data terlebih dahulu, diperlukan juga collecting data dari pertanian – pertanian sebelumnya,” ujarnya dari mahasiswa semester 7 Prodi Agribisnis Universitas Sebelas Maret ini.

Rekomendasi yang diberikan berbasis Artificial Inteligent (AI) dengan layanan berbayar. Sementara rekomendasi yang tidak berbayar, diberikan dalam bentuk tatap muka atau offline melalui penyuluh pertanian dari pihaknya.

Mahdaviqia menambahkan, ide itu muncul diakui ketika ia melakukan beberapa project dengan beberapa petani. Agriteknologi start up dikatakan sudah banyak tapi petani mengeluhkan banyak teknologi yang mereka terima namun tidak bisa mengaplikasikan atau tidak memahami tata cara penggunaannya.

Maka dari itu ia menciptakan teknologi ini dan telah diimplementasikan di tujuh kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Barat dengan luas lahan 25.000 meter persegi. Hasilnya, dari pilot project yang dilaksanakan di Sukoharjo Dengan pertanian cabai, mereka sudah mampu melakukan efisiensi biaya pemupukan sebesar Rp 200.000 dan proyeksi peningkatan produktivitas sebesar 20%.

Kelebihan rancangan bisnis ini salah satunya pada segi harga. Iotanic memiliki harga sewa yang lebih murah dari kompetitor bisnisnya. Selain itu, pengukuran IoTanic juga terintegrasi dengan aplikasi dan sensor.

Dari project tersebut itu, ia teringat dengan teman-temannya yang pernah mengikuti Pertamuda yang mampu naik kelas maka ide tersebut ia bawa ke kompetisi Pertamuda 2023 ini. Ia percaya tanpa dukungan dari stakeholder, sulit bagi start up untuk berkembang.

Pertamuda merupakan kompetisi ide bisnis yang diselenggarakan Pertamina untuk mahasiswa di Indonesia sejak 2021. Kompetisi ini bertujuan untuk memperluas implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) dan inovasi pada sektor energi, sehingga nantinya dapat mendorong perusahaan rintisan di Indonesia mendapatkan akses permodalan.

Dengan adanya Pertamuda dengan mentor yang berkompeten, matching fun, business matching dengan para stakeholder membuatnya bisa scaling up dan ia juga bisa mendapatkan banyak strategic partner.

“Mengikuti Pertamuda Seed and Scale tidak hanya berimpact pada funding, tapi juga menemukan strategic partner untuk pengembangan produk, berbincang dengan venture capital dan mendapatkan banyak masukan terkait perkembangan bisnis ke depan, serta cara pandang dari founder start up lain untuk saling bertukar ide dan pikiran. Terima kasih Pertamina,” ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Buka Peluang Kolaborasi Startup di Tech Conference 2023

(dpu/dpu)

Lewat Panel Surya Bebas Hujan, Startup Ini Juara di Pertamuda

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) sukses menggelar Pertamina Muda Seed & Scale atau Pertamuda 2023. Dalam gelaran ini, PT Pertamina (Persero) berhasil menemukan banyak inovasi baru yang diciptakan oleh para mahasiswa perguruan tinggi negeri serta swasta di seluruh Tanah Air.

Panel Surya Piezoelektrik menjadi salah satu inovasi dari Startup Panzo yang menang di Pertamuda 2023 untuk kategori Energy Founder. Startup ini menghadirkan inovasi dalam panel surya, di mana panel surya akan tetap bisa beroperasi dengan cara meng-hybridkan panel surya dengan piezoelektrik.

Founder Panzo,Vanesa Olivia Hariko menjelaskan Panzo membuat panel surya tetap dapat beroperasi di kondisi hujan. Panel ini dapat menghasilkan listrik dari tekanan hujan yang mengenai lempeng piezoelektrik.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia mengaku ide tersebut muncul dari keseriusannya mengikuti komunitas renewable energy sehingga membuat wawasannya terbuka karena panel surya memiliki kelemahan pada saat tidak ada matahari.

“Jadi kenapa kita tidak aplikasikan tekanan hujan yang menjadi penghalang sinar matahari, supaya juga menghasilkan listrik. Ketika hujan turun, plat piezoelektrik yang dilengkapi sensor hujan akan bergerak otomatis menutupi panel surya dan menghasilkan listrik dari tekanan air hujan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (1/12/2023).

Berkat solar panel ciptaannya itu, para pengguna Panzo akan mampu menghemat listrik lebih besar daripada panel surya biasa, yaitu mencapai 7,7 juta per tahunnya untuk kapasitas 2 kWp. Saat ini solar panel yang dikembangkan hanya mampu menghasilkan energi 2 kWp.

Ke depannya setelah menjadi top 3 pada kategori founder energi dan mendapatkan hadiah Rp 35 juta, ia mengaku akan mengembangkan dan menyempurnakan kembali alat tersebut bahkan meningkatkan energi yang mampu dihasilkan.

Vanesa juga mengaku Pertamuda membantunya memiliki koneksi yang luas, bahkan calon investor untuk pengembangan inovasinya tersebut.

“Senang banget bisa ikut Pertamuda ini karena ketemu dengan koneksi yang keren dan bisa dimentoring, jadi ke depannya bisa menciptakan prototype yang lebih baik, lebih proper dan suatu saat bisa dikomersialkan,”ujarnya.

Diketahui Pertamuda merupakan kompetisi ide bisnis yang diselenggarakan Pertamina untuk mahasiswa di Indonesia sejak 2021. Kompetisi ini bertujuan untuk memperluas implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) dan inovasi pada sektor energi, sehingga nantinya dapat mendorong perusahaan rintisan (startup) di Indonesia mendapatkan akses permodalan.

Corporate Secretary Pertamina, Brahmantya S. Poerwadi mengatakan dari total 2,719 peserta yang mendaftar dari 238 perguruan tinggi negeri dan swasta di 32 provinsi di Indonesia, terpilih sebanyak 30 tim peserta dari 21 kampus yang dinilai layak mengikuti Demoday Pertamuda 2023.

Brahmantya mengatakan peserta yang terdiri dari 20 startup berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) dan 10 startup berbasis energi telah berhasil melalui tahap seleksi ketat dan memperebutkan enam posisi terbaik Pertamuda 2023.

“Harapan kami, dengan adanya kegiatan ini, Pertamina dapat mempererat sinergi kampus dan industri serta mendorong pertumbuhan wirausaha muda di Indonesia yang memberikan ruang dan kesempatan bagi mahasiswa mengembangkan ide-ide bisnisnya,” tambahnya.

[Gambas:Video CNBC]

(dpu/dpu)

Israel Punya Robot Pembunuh Manusia Berteknologi AI

Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI) kini dimanfaatkan oleh beberapa negara untuk pengembangan senjata super canggih. Israel pun tak ketinggalan memanfaatkan sejata tersebut untuk pertahanan negaranya.

Menurut laporan The New York Times, Israel saat ini sedang mengembangkan senjata AI berupa drone otomatis pembunuh manusia itu sebentar lagi akan menjadi kenyataan.

Drone berbasis AI mampu mendeteksi dan membidik target secara akurat. Selain Israel, drone AI ini juga dikembangkan oleh Amerika Serikat (AS) dan China.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Kritikus mengatakan ‘robot pembunuh’ menandai pengembangan AI yang mengkhawatirkan. Hidup-mati manusia seakan diserahkan sepenuhnya ke mesin tanpa campur tangan manusia.

Beberapa negara telah melobi PBB untuk mengeluarkan kebijakan pelarangan AI dalam menciptakan drone pembunuh. Namun, AS merupakan salah satu negara yang menentang negosiasi tersebut.

Israel, Rusia, dan Australia juga sependapat dengan AS. Negara-negara ini ingin pengembangan teknologi untuk kepentingan militer tak dibatasi, menurut laporan The Times.

“Isu ini adalah poin paling signifikan untuk masa depan kemanusiaan,” kata Alexander Kmentt, ketua negosiator Austria, kepada The Times, dikutip Jumat (24/11/2023).

Kmentt mengatakan senjata otomatisasi akan membuat perubahan yang fundamental. Penggunaannya bisa memicu masalah hukum dan etika.

Menurut laporan yang dipublikasikan awal tahun ini, Pentagon sedang menyiapkan ribuan drone yang ditenagai AI untuk kebutuhan militer, dikutip dari Business Insider.

Dalam pidato pada Agustus lalu, Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Kathleen Hicks mengatakan teknologi drone berbasis AI akan membuat negara yang dipimpin Joe Biden tersebut unggul dibandingkan kekuatan militer China.

“Kita akan melawan pasukan China dengan pasukan kita. Namun, pasukan kita lebih sulit diakali, sulit dijatuhkan, sulit dikalahkan,” kata dia, menurut laporan Reuters.

Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall mengatakan drone berbasis AI akan memiliki kemampuan untuk membuat keputusan militer di bawah supervisi manusia.

Pada Oktober lalu, The New Scientist mengatakan drone yang dikontrol AI telah dikerahkan dalam perang Ukraina melawan invasi Rusia. Namun, tak jelas seberapa besar dampaknya kehancurannya.

Pentagon tak segera menanggapi permintaan konfirmasi.

Israel Tunda Gencatan Senjata
Kabar soal Israel dan AS mengembangkan robot pembunuh mencuat di tengah perang yang terjadi di Timur Tengah saat ini. Dalam upaya menumpas kelompok Hamas, Israel menyerang Gaza dengan bombardir tanpa henti.

Upaya gencatan senjata digaungkan oleh negara-negara dunia. Beberapa saat lalu, Israel sudah sepakat melakukan gencatan senjata sementara pada Kamis (23/11) kemarin, tetapi ditunda.

Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi mengindikasikan pembebasan setidaknya 50 sandera Israel dan asing yang ditahan oleh Hamas sudah sesuai rencana. Namun baru akan terjadi paling cepat pada hari Jumat (24/11) hari ini.

Sebenarnya, belum jelas apa yang menyebabkan penundaan tersebut. Menurut Reuters, sumbernya di Mesir, mengatakan bahwa mediator telah meminta waktu mulai pukul 10 pagi. Namun hal itu ternyata tak bisa direalisasi.

Di sisi lain, media penyiaran publik Israel, Kan, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya. Dilaporkan bahwa penundaan 24 jam terjadi karena perjanjian tersebut tidak ditandatangani oleh Hamas dan mediator Qatar.

Hal sama juga dikatakan Al-Jazeera. Hamas juga kabarnya belum memberi daftar para tawanan.

Diperkirakan ada 240 sandera yang ditahan Hamas. Melalui kesepakatan itu, Israel juga akan membebaskan sedikitnya 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel dan mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk.

“Untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan, akan ada satu hari “jeda” tambahan dalam pertempuran,” kata sebuah dokumen pemerintah Israel.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Dijebol Hamas, Teknologi AI Tentara Israel Gagal Total

(mkh/mkh)