Simpanse Curi Makanan Elang, Ahli Sebut Gambaran Masa Lalu Manusia

Jakarta, CNN Indonesia —

Seorang ilmuwan berhasil menangkap momen langka ketika seekor simpanse jantan mencuri santapan elang di Lembah Issa, Tanzania Barat.

Simpanse (Pan Troglodytes) merupakan hewan vegetarian namun mereka juga memakan daging atau produk hewani lainnya. Pada beberapa kesempatan, Simpanse ini juga memakan bangkai hewan.

Studi baru yang diterbitkan pada 31 Oktober di jurnal Primates, menyoroti kemampuan simpanse untuk menghadapi predator lain dan mengambil makanan mereka dalam perilaku memulung sembarangan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penulis utama Sam Baker, Koordinator Penelitian Proyek Konservasi Primata Bugoma di Uganda, sedang mengikuti simpanse bersama Kidosi Raulent Mfaume, asisten lapangan setempat, ketika mereka melihat Imba, simpanse jantan alfa, berlari ke lapangan rumput.

Seekor elang bermahkota (Stephanoaetus coronatus) kemudian langsung terbang. Beberapa saat kemudian, Imba muncul bersama seekor rusa muda yang tidak bergerak yang menurut penulis penelitian baru saja ditangkap oleh elang tersebut.

“Seperti kebanyakan pengalaman baru, terutama pengalaman langka, momen ini terasa nyata dan menggembirakan,” kata Baker, mengutip LiveScience.

“Konfrontasi ini jarang terjadi dalam literatur, sebagian besar disimpulkan, sehingga pengamatan peristiwa yang hampir lengkap adalah hal yang unik.” tambahnya.

Simpanse lain mencoba mencuri bangkai tersebut dan memohon kepada Imba untuk membagikannya selama sekitar satu jam. Dia memberikan sebagian kepada simpanse betina dan memakan sebagian besar dari mangsa itu sendiri.

Setelah membuang bangkainya, simpanse lain kemudian pergi dan mengambil sendiri sisa-sisanya. Pada akhirnya, hanya tengkorak lah yang tersisa.

Dokumentasi ini merupakan contoh kedua dari sifat ‘memulung secara konfrontatif’ (confrontational scavenging) simpanse dengan jalan mencuri makanan dari hewan lain.

Sebuah studi 2019 yang diterbitkan dalam Journal of Human Evolution menemukan bahwa simpanse juga mencuri dari macan tutul (Panthera pardus). Padahal, simpanse merupakan salah satu mangsa macan tutul.

Menurut Baker, simpanse merupakan salah satu kerabat terdekat kita yang masih hidup. Mereka, katanya, memberikan gambaran akan kehidupan nenek moyang kita yang terakhir yang hidup sekitar 6 hingga 8 juta tahun lalu dan terjadinya evolusi perilaku manusia.

Mengais-ais makanan bisa menyebabkan perilaku sosial yang semakin kompleks pada manusia purba. Hal ini, kata Baker, “seperti batu loncatan evolusioner, pasif ke memulung secara konfrontatif, menjadi perburuan kooperatif.”

Mfaume, asisten lapangan yang juga menyaksikan kejadian tersebut, namun tidak disebutkan namanya dalam penelitian tersebut, meninggal karena sakit pada tahun 2022 pada usia 29 tahun.

Baker mengatakan dia ingin mendedikasikan penelitiannya untuk mengenang Mfaume. “Dia adalah sosok yang cantik dan memiliki jiwa yang tak terhapuskan, penuh gairah terhadap hutan dan simpanse di sana,” tambah Baker.

[Gambas:Video CNN]

(rfi/dmi)

UU ITE Terbaru Disahkan, Akun Media Sosial Bisa Hilang Sementara

Jakarta, CNN Indonesia —

Perubahan kedua Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) membuka peluang akun media sosial (medsos) ditutup jika dianggap melanggar.

UU ITE terbaru itu disahkan dalam Rapat Paripurna DPR, di Jakarta, Selasa (5/12).

Beberapa aturan baru muncul, termasuk ketentuan soal kewajiban Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), termasuk perusahaan pemilik media sosial seperti Meta, Twitter atau X, hingga perusahaan teknologi Google, wajib menuruti kemauan pemerintah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Penyelenggara Sistem Elektronik wajib melaksanakan perintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2),” menurut pasal 40 A ayat (3).

Jika PSE tak manut, UU ITE menyiapkan sanksi berjenjang, yakni sanksi administratif, teguran tertulis, denda administratif, penghentian sementara, hingga pemutusan akses.

Apa saja yang bisa diperintahkan kepada PSE?

UU ITE terbaru ini memasukkan aturan baru soal kewenangan penyidik menutup akun medsos dengan cara memerintahkan PSE.

Dalam Pasal 43 huruf (i) menyebut Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bisa “memerintahkan kepada Penyelenggara Sistem Elektronik untuk melakukan pemutusan akses secara sementara terhadap akun media sosial, rekening bank, uang elektronik, dan atau aset digital.”

PPNS yang mana?

Pasal 43 ayat (1) menyebut PPNS itu ada di “lingkungan Pemerintah yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik diberi wewenang khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik.”

Saat masih berupa draf, pasal penutupan akun medsos ini mendapat kritik keras dari Koalisi Serius untuk Revisi UU ITE.

“Dengan ketentuan ini, negara bisa dengan mudah memutus akses terhadap informasi yang dianggap berbahaya,” menurut Koalisi.

“Ini diperkuat pemberian kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) memutus sementara akun media sosial, rekening, uang elektronik, dan aset digital dalam Pasal 43 ayat 5 huruf L.”

Koalisi, yang merupakan gabungan sejumlah LSM, termasuk Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), SAFEnet, LBH Jakarta, ELSAM, hingga Remotivi, ini menyebut Pemerintah tidak belajar dari kasus pemutusan akses internet di Papua pada 2019 yang akhirnya dinyatakan melanggar hukum oleh Mahkamah Agung.

“Jika disahkan, revisi kedua UU ITE ini justru akan menjadi landasan hukum bagi kesewenang-wenangan negara alih-alih melindungi hak asasi manusia,” menurut Koalisi.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan isu keluhan dijerat UU ITE tidak akan terjadi lagi usai revisi kedua ini.

“Di aturan itu hak-hak itu kelihatannya dilindungi. Jadi nanti selama bisa dibuktikan dan itu untuk kepentingan publik yang luas, dia terbebaskan dari jeratan itu,” kata dia, di Jakarta, Selasa (5/12).

“Kita harapkan penggunaannya lebih tepat,” imbuh Nezar.

Sebelum ada UU ITE terbaru, aturan pemblokiran akun media sosial memang memungkinkan dengan jalan Pemerintah mengajukan permintaan penutupan akun.

Namun, platform terkait, atau PSE, masih bisa menimbang kesesuaiannya dengan aturan internal atau standar komunitas masing-masing.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

KLHK Bongkar Penyebab Banjir Bandang di Humbahas Sumut

Jakarta, CNN Indonesia —

Banjir bandang di Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara, yang merupakan bagian Daerah Aliran Sungai (DAS) Asahan Toba, terkait dengan pendangkalan sungai.

Sebelumnya, Humbahas diterjang banjir bandang dan longsor pada Jumat (1/12) sekitar pukul 21.00 WIB. Titik bencananya ada di Sub Sub-DAS Nambunga dengan luas Daerah Tangkapan Air (DTA) adalah 478,28 hektare.

Per Senin (4/12), korban meninggal mencapai satu orang dan 10 lainnya masih hilang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Area terdampak banjir merupakan daerah perladangan, pertanian, dan permukiman yang berada bagian hilir sungai. Secara administratif, lokasi itu merupakan Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas.

“Jadi berdasarkan analisis yang kami lakukan, penyebab banjir adanya curah hujan yang tinggi, sementara kapasitas pengaliran sungai lebih kecil dari debit banjir. Pendangkalan pada alur sungai semakin menurunkan kapasitas pengaliran, sehingga luapan meningkat,” kata Direktur Perencanaan dan Pengawasan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan M. Saparis Soedarjanto, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/12).

Menurutnya, curah hujan yang tinggi pada hulu DTA saat itu mencapai 41 mm per hari, yang menghasilkan debit aliran 20,3 m³ per detik. Jumlah ini melebihi kapasitas pengaliran normal di angka 2,8 m³ per detik.

Pada saat bencana terjadi, kondisi diperparah dengan aliran Sungai Sibuni-buni yang meluap dengan debit limpasan melebihi kapasitas pengaliran. Aliran air membawa material berupa gravel (bongkahan batuan).

Batuan induk daerah tersebut berupa batu lempung yang tingkat konsolidasi materialnya rendah, sehingga mudah hancur dan bersifat lepas-lepas dan selanjutnya mengalami longsoran yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi.

Dari hasil pengamatan, katanya, material yang terbawa banjir merupakan hasil longsoran tipe ‘rock fall’ atau runtuhan. Proses longsor tipe rock fall ini juga menghasilkan material endapan yang didominasi oleh gravel.

Hal ini sejalan dengan konfigurasi topografis DTA banjir dan jenis batuannya yang terdiri dari batu lempung yang mudah hancur dan bersifat lepas-lepas.

Area ini merupakan batuan sedimen hasil pengendapan berbeda periode. Selain itu, akibat proses litostatis, tekanan dari lapisan atasnya berupa endapan baru, misal abu volkan dari letusan Toba sehingga bentuknya pipih-pipih dan mudah hancur.

KLHK mengungkap, berdasarkan analisis peta tutupan lahan, DTA banjir terdiri dari pertanian lahan kering seluas 320,64 hektare dan semak/belukar 157,64 ha.

Berdasarkan tingkat kekritisan lahannya, area bencana berada dalam kondisi kritis seluas 151,34 ha, agak kritis 133,96 ha, dan potensial kritis 192,99 ha.

Soal solusi yang perlu dilakukan ke depan, KLHK mengungkap beberapa hal.

Di antaranya, pembuatan bangunan konservasi tanah dan air, pelebaran dan pengerukan alur sungai, rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) pada lahan kritis di bagian hulunya.

Selain itu, sosialisasi pemahaman Konservasi Tanah dan RHL serta tanggap bencana pada masyarakat.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Cara agar WA Tidak Ada Tulisan Online tapi Tetap Aktif

Jakarta, CNN Indonesia —

WhatsApp alias WA merupakan aplikasi pesan atau chat yang dilengkapi fitur penunjang untuk menjaga privasi pengguna. Salah satunya adalah fitur agar WA tidak ada tulisan online.

Fitur ini sudah lama dapat digunakan oleh pengguna Android maupun iOS. Cara kerjanya yakni dengan menyembunyikan status online yang muncul di ruang obrolan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun meski statusnya tidak terlihat online oleh pengguna lain, pengguna sebenarnya tetap aktif atau online dan dapat mengirim pesan kepada siapa saja.

Pengguna juga bisa memilih siapa saja daftar kontak yang mendapat izin untuk melihat akunnya ketika sedang online.

WA sendiri sebelumnya hanya menambahkan opsi ‘Kontak Saya Kecuali’ atau ‘My Contact Except’ pada kolom Last Seen seperti dikutip dari Engadget.

Opsi tersebut memberikan kontrol kepada pengguna agar dapat memilih daftar pengguna WA lain yang bisa melihat status online mereka.

Namun kini, menu Last Seen berganti menjadi Last Seen dan Online sehingga kontrol pengguna terhadap status online lebih lengkap.

Cara agar WA tidak ada tulisan online

Berikut cara agar WA tidak ada tulisan online tapi tetap aktif.

  1. Buka aplikasi WhatsApp di hp, Android atau iOS.
  2. Klik lainnya ikon titik tiga di bagian kanan atas.
  3. Pilih Settings (Setelan).
  4. Klik Account (Akun).
  5. Pilih Privacy (Privasi).
  6. Pilih menu Last Seen (Terakhir Dilihat) and Online.
  7. Langkah akhir, pilih Nobody di bagian Last Seen dan Same as Last Seen di bagian online.

Pastikan aplikasi WhatsApp telah diperbarui sebab menu Last Seen and Online bisa saja tidak muncul apabila aplikasi belum diperbarui.

Cara membalas chat WA tanpa terlihat typing

Selain menyembunyikan status online, pengguna WA juga dapat mencoba fitur cara membalas chat WA tanpa terlihat mengetik atau typing.

Cara ini berguna bagi Anda yang merasa tidak nyaman apabila terlihat mengetik oleh pengguna WA lain tetapi tidak jadi mengirimkannya. Berikut langkahnya.

  1. Jika sedang berada di aplikasi WA, sebaiknya keluar terlebih dahulu.
  2. Lalu bersihkan history di hp.
  3. Saat ada pesan baru, jangan klik notifikasi tersebut sebab nantinya akan masuk ke dalam ruang obrolan.
  4. Jika ingin membalas tanpa terlihat mengetik, balas pesan melalui notifikasi. caranya scroll layar notifikasi lalu pilih chat yang ingin dibalas.
  5. Ketuk tanda panah kecil di bagian kanan dan klik reply.
  6. Setelah mengetik, cukup tekan tombol kirim. Dengan cara ini, penerima tidak akan melihat Anda tengah mengetik.

Cara lainnya adalah dengan membalasnya secara offline. Ketika hp tidak tersambung ke internet atau aktifkan mode airplane, ketik dan kirim pesan pada pengguna WA lain.

Pesan akan langsung terkirim secara otomatis saat koneksi internet aktif tanpa terlihat typing.

Demikian cara agar wa tidak ada tulisan online. Selamat mencoba, ya

(juh/juh)

[Gambas:Video CNN]

Israel Pakai AI Buat Pilih Target Pengemboman di Gaza, Akuratkah?


Jakarta, CNN Indonesia —

Israel turut menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membombardir wilayah Jalur Gaza, Palestina. Bagaimana cara kerjanya?

Sejumlah laporan menyatakan bahwa tentara Israel (IDF) sudah menggunakan Ai untuk memilih target dalam agresi mereka ke Jalur Gaza.

IDF terkenal kerap memanfaatkan teknologi canggih saat menyerang Jalur Gaza. Teknologi AI pertama kali dimanfaatkan IDF dalam perang 11 hari pada Mei 2021.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, pertempuran melawan Hamas membuka kesempatan bagi Israel untuk memakai AI dengan skala yang lebih luas, yakni menggunakan ‘The Gospel’, sebuah sistem AI yang bertugas menyasar target dan mempercepat serangan mematikan.

Gambaran yang perlahan muncul tentang bagaimana militer Israel memanfaatkan AI muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai risiko yang ditimbulkan terhadap warga sipil ketika militer di seluruh dunia memperluas penggunaan sistem otomatis yang rumit dan tidak jelas di medan perang, melansir The Guardian.

“Negara-negara lain akan mengawasi dan belajar,” kata seorang mantan pejabat keamanan Gedung Putih yang akrab dengan penggunaan sistem otonom oleh militer AS.

Perang Israel-Hamas, kata mereka, akan menjadi “momen penting jika IDF menggunakan AI secara signifikan untuk membuat pilihan penargetan dengan konsekuensi hidup dan mati.”

Pada awal November, IDF mengatakan “lebih dari 12.000” target di Gaza telah diidentifikasi oleh divisi khusus penargetan. Divisi itu menggunakan teknologi AI yang canggih.

“Kami bekerja tanpa kompromi dalam menentukan siapa dan apa musuhnya. Para agen Hamas juga tidak kebal – di mana pun mereka bersembunyi,” kata pejabat IDF.

Divisi penargetan IDF dibentuk sejak 2019 tapi cara kerja dan aktivitasnya dirahasikan.

Dalam pernyataan singkat di situs IDF tentang The Gospel atau dalam bahasa Ibrani disebut Habsora, sistem itu berperan “memproduksi target secepat mungkin” saat berperang melawan Hamas.

Beberapa sumber mengatakan The Gospel secara otomatis merekomendasikan target untuk diserang, termasuk rumah dan individu yang dicurigai terlibat dengan operasi Hamas.

Dalam beberapa tahun terakhir, divisi penargetan IDF dengan bantuan The Gospel telah mengidentifikasi 30 ribu sampai 40 ribu target. Sistem tersebut, kata mereka, telah memainkan peran penting dalam menyusun daftar individu yang diizinkan untuk dibunuh.

Aviv Kochavi, yang menjabat sebagai kepala IDF hingga Januari, mengatakan divisi target “didukung oleh kemampuan AI” dan mencakup ratusan perwira dan tentara.

Dalam sebuah wawancara sebelum perang, dia mengatakan bahwa itu adalah “mesin yang menghasilkan data dalam jumlah besar dengan lebih efektif daripada manusia mana pun, dan menerjemahkannya menjadi sasaran serangan.”

Menurut Kochavi, “setelah mesin ini diaktifkan” dalam perang 11 hari Israel dengan Hamas pada Mei 2021, AI ini menghasilkan 100 target setiap hari.

“Sebagai gambaran, di masa lalu kami akan menghasilkan 50 target di Gaza per tahun. Sekarang, mesin ini menghasilkan 100 target dalam satu hari, dan 50 persen di antaranya diserang,” katanya.

Divisi penargetan dibentuk untuk mengatasi masalah kronis IDF, dalam operasi sebelumnya di Gaza, angkatan udara berulang kali kehabisan sasaran untuk diserang.

Sejak pejabat senior Hamas menghilang ke dalam terowongan pada awal serangan baru, kata sumber, sistem seperti Gospel memungkinkan IDF untuk menemukan dan menyerang kelompok operasi junior yang jauh lebih besar.




Ongkos Rudal Iron Dome Israel vs Roket Hamas (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia)



Bank target AI di halaman berikutnya…

Apa Itu Perjanjian Iklim Paris?

Jakarta, CNN Indonesia —

Isi kesepakatan Perjanjian Paris kembali digaungkan di tengah-tengah pelaksanaan konferensi iklim COP28 yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab.

Salah satu poin kesepakatan Perjanjian Paris adalah seluruh dunia harus membatasi kenaikan suhu rata-rata global di angka 1,5 derajat Celsius pada 2030.

Namun, kenaikan suhu tersebut diprediksi akan datang lebih cepat, karena hingga akhir Oktober menunjukkan bahwa suhu tahun ini sudah naik sekitar 1,4 derajat Celsius di atas garis dasar pra-industri.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, apa sebetulnya Perjanjian Paris?

Perjanjian Paris adalah perjanjian internasional yang mengikat secara hukum mengenai perubahan iklim. Perjanjian ini diadopsi oleh 196 negara pada COP21 yang digelar di Paris, Perancis, pada 12 Desember 2015.

Kesepakatan ini mulai berlaku pada tanggal 4 November 2016, mengutip laman United Nations Climate Change.

Tujuan utamanya adalah untuk menjaga “peningkatan suhu rata-rata global jauh di bawah 2°C di atas tingkat pra-industri” dan mengupayakan “untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5°C di atas tingkat pra-industri.”

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, para pemimpin dunia telah menekankan perlunya membatasi pemanasan global hingga 1,5°C pada akhir abad ini.

Hal ini karena Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB menunjukkan bahwa melampaui ambang batas 1,5°C berisiko menimbulkan dampak perubahan iklim yang jauh lebih parah, termasuk kekeringan yang lebih sering dan parah, gelombang panas, dan curah hujan.

Untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5°C, emisi gas rumah kaca harus mencapai puncaknya paling lambat sebelum tahun 2025 dan menurun sebesar 43 persen pada tahun 2030.

Perjanjian Paris merupakan tonggak penting dalam proses perubahan iklim multilateral karena, untuk pertama kalinya, perjanjian yang mengikat menyatukan semua negara untuk memerangi perubahan iklim dan beradaptasi terhadap dampaknya.

Bagaimana cara kerja Perjanjian Paris?

Implementasi Perjanjian Paris memerlukan transformasi ekonomi dan sosial berdasarkan ilmu pengetahuan terbaik yang ada.

Perjanjian Paris bekerja berdasarkan siklus lima tahun aksi iklim yang semakin ambisius, atau semakin meningkat, yang dilakukan oleh berbagai negara.

Sejak tahun 2020, negara-negara telah mengajukan rencana aksi iklim nasional mereka, yang dikenal sebagai kontribusi yang ditentukan secara nasional atau Nationally Determined Contribution (NDC).

Setiap NDC berturut-turut dimaksudkan untuk mencerminkan tingkat ambisi yang semakin tinggi dibandingkan versi sebelumnya.

Menyadari bahwa tindakan yang dipercepat diperlukan untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat C, keputusan yang mencakup COP27 meminta Para Pihak untuk meninjau kembali dan memperkuat target tahun 2030 dalam NDC mereka.

Tujuannya, agar selaras dengan sasaran suhu Perjanjian Paris pada akhir tahun 2023, dengan mempertimbangkan target suhu nasional yang berbeda.

Dalam NDC, negara-negara mengomunikasikan tindakan yang akan mereka ambil untuk mengurangi emisi gas rumah kaca guna mencapai tujuan Perjanjian Paris.

Negara-negara juga menyampaikan tindakan NDC yang akan mereka ambil untuk membangun ketahanan dalam beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

Tidak hanya itu, Perjanjian Paris menegaskan kembali bahwa negara-negara maju harus memimpin dalam memberikan bantuan keuangan kepada negara-negara yang kurang beruntung dan lebih rentan, sekaligus untuk pertama kalinya juga mendorong kontribusi sukarela dari Pihak lain.

Pendanaan iklim diperlukan untuk mitigasi karena diperlukan investasi skala besar untuk mengurangi emisi secara signifikan.

Pendanaan iklim juga sama pentingnya untuk adaptasi karena diperlukan sumber daya keuangan yang besar untuk beradaptasi terhadap dampak buruk dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Tidak semua negara berkembang memiliki kapasitas yang memadai untuk menghadapi berbagai tantangan akibat perubahan iklim.

Oleh karena itu, Perjanjian Paris memberikan penekanan besar pada peningkatan kapasitas terkait iklim di negara-negara berkembang dan meminta semua negara maju untuk meningkatkan dukungan terhadap tindakan peningkatan kapasitas di negara-negara berkembang.

Rekor-rekor ‘Neraka Bocor’ di 2023 (Foto: CNNIndonesia)

Lewat Perjanjian Paris, negara-negara membentuk kerangka transparansi yang ditingkatkan (ETF).

Di bawah ETF, mulai tahun 2024, negara-negara akan melaporkan secara transparan mengenai tindakan yang diambil dan kemajuan dalam mitigasi perubahan iklim, langkah-langkah adaptasi dan dukungan yang diberikan atau diterima.

Perjanjian ini juga mengatur prosedur internasional untuk meninjau laporan yang diserahkan.

Informasi yang dikumpulkan melalui ETF akan dimasukkan ke dalam inventarisasi global yang akan menilai kemajuan kolektif menuju tujuan iklim jangka panjang.

Hal ini akan menghasilkan rekomendasi bagi negara-negara untuk menetapkan rencana yang lebih ambisius pada putaran berikutnya.

[Gambas:Video CNN]

(rfi/dmi)

Menkominfo Budi Arie Sebut Perubahan Kedua UU ITE Lindungi HAM

Jakarta, CNN Indonesia —

Pemerintah telah mengesahkan Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Perubahan ini merupakan upaya untuk menghadirkan ruang digital yang bersih, sehat, beretika, produktif, dan berkeadilan.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, perubahan Kedua UU ITE merupakan wujud tanggung jawab pemerintah untuk melindungi kepentingan umum serta bangsa dan negara.

“Sama halnya dengan ruang fisik, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memenuhi hak asasi manusia (HAM) bagi pengguna internet Indonesia di ruang siber, seperti yang telah tertuang pada konstitusi Indonesia,” ujarnya dalam Rapat Paripurna DPR RI dan Pemerintah di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (05/12).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Budi, setidaknya ada sejumlah alasan perubahan ini perlu dilakukan. Pertama, kata Budi, ada penerapan norma-norma pidana dalam UU ITE yang berbeda-beda di berbagai tempat.

“Sehingga banyak pihak yang menganggap norma-norma UU ITE multitafsir, karet, memberangus kemerdekaan pers, hingga mengancam kebebasan berpendapat,” jelasnya.

Kedua, UU ITE yang ada saat ini belum dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi pengguna internet Indonesia, termasuk anak-anak.

Menurut dia, penggunaan produk atau layanan digital dapat memberi manfaat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak jika digunakan secara tepat.

Namun, anak belum memiliki kapasitas atau kemampuan untuk memahami risiko dan potensi pelanggaran haknya dalam produk atau layanan digital.

Oleh karena itu, penyelenggara sistem elektronik harus mengambil tanggung jawab dalam memenuhi hak-hak anak, sekaligus melindungi anak dari bahaya atau risiko fisik dan psikis

“Dalam berbagai situasi, anak belum memiliki kapasitas atau kemampuan untuk memahami risiko dan potensi pelanggaran haknya dalam produk atau layanan digital,” tuturnya.

Ketiga, pemerintah memperhatikan pembangunan ekosistem digital yang adil, akuntabel, aman, dan inovatif. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang besar, yang diperkirakan akan menyumbang sepertiga potensi ekonomi digital di kawasan ASEAN.

“Melihat besarnya potensi ekonomi digital Indonesia, pemerintah perlu memperkuat regulasi dalam memberikan perlindungan pengguna layanan digital Indonesia dan pelaku UMKM,” jelasnya.

Menteri Budi Arie juga menegaskan perubahan UU ITE diperlukan berkaitan dengan aspek penegakan hukum. Menurutnya saat ini memerlukan penguatan kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dalam melakukan penyidikan tindak pidana siber, khususnya yang menggunakan rekening bank dan aset digital dalam skema kejahatan.

“Dalam hal ini, PPNS di sektor informasi dan transaksi elektronik (ITE) butuh kewenangan untuk memerintahkan penyelenggara sistem elektronik dalam melakukan pemutusan akses sementara terhadap rekening bank, uang elektronik, dan/atau aset digital,” tegasnya.

(inh)

Kominfo Beri Peringatan, Deepfake Makan Korban Kaum Melek Teknologi

Jakarta, CNN Indonesia —

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menceritakan bagaimana teknologi deepfake hasil kecerdasan buatan (AI) memakan korban. Menurutnya, seseorang yang cukup melek digital saja bisa terkecoh.

Dalam acara Diskusi Multi-Pemangku Kepentingan untuk Pengembangan Kerangka Etika Kecerdasan Artifisial di Jakarta pada Selasa (5/12), Nezar menyinggung soal konten deepfake Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang beberapa waktu lalu sempat meramaikan jagat maya.

Deepfake mengacu pada hasil pengolahan AI baik berupa gambar, suara, atau video, yang amat menyerupai aslinya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut konten tersebut hampir berhasil mengecoh beberapa orang sekitarnya.

“Makin lama makin canggih. Banyak teman saya yang cukup digital savvy (melek digital, red) nyaris percaya pidato terjadi di Beijing sampai muncul penjelasan hasil karya deepfake,” ujar Nezar.

Pada Oktober 2023, beredar video Jokowi berbahasa Mandarin di media sosial X yang dahulu bernama Twitter. Video itu diunggah sejumlah akun dengan narasi Jokowi berpihak ke China. Video ini merupakan hasil suntingan menggunakan AI.

Nezar menjelaskan bagaimana AI berpotensi disalahgunakan untuk menyebarkan misinformasi seperti konten Jokowi tersebut.

Penggunaan AI, yang dalam hal ini menghasilkan deepfake, berpotensi memicu kekacauan informasi dan membuat publik kebingungan membedakan informasi benar atau tidak.

“Sedemikian mengancam generatif AI. Bisa memporak-porandakan arus informasi yang diterima,” katanya.

Selain misinformasi, ada beberapa risiko AI yang juga perlu dimitigasi. Hal ini membuat Nezar dan Kominfo menyusun Surat Edaran (SE) terkait etika pemanfaatan AI.

Terlebih, Indonesia saat ini sudah berada di masa pemilihan umum (pemilu) yang akan sangat terganggu jika ada penyalahgunaan AI seperti kasus deepfake Jokowi.

Surat Edaran terkait AI ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi seluruh pihak, mulai dari pengembang hingga pengguna yang hendak memanfaatkan teknologi AI.

“Surat edaran etika kecerdasan artifisial ini akan segera dikeluarkan dalam rangka untuk tata kelola penggunaan kecerdasan artifisial di masyarakat, dan nantinya akan jadi panduan buat ekosistem pengembangan AI di Indonesia,” ujar dia.

“Jadi, pelaku usaha juga di situ, masyarakat biasa, dari desain, pengembangan sampai penggunaanya nanti bisa mengacu kepada surat edaran etika kecerdasan artifisial ini,” tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

(lom/dmi)

Kominfo Gandeng Kejagung Lanjutkan Kontrak Proyek BTS 4G di Daerah 3T

Jakarta, CNN Indonesia —

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan kontrak proyek layanan Base Tranceiver Station (BTS) 4G untuk Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) tetap dilanjutkan. Kelanjutan proyek ini dilakukan Kominfo dengan menggandeng Kejaksaan Agung agar tertib hukum dalam proses pelaksanaannya.

“Kejaksaan Agung juga melakukan pendampingan dalam penyelesaian proyek ini agar taat hukum dan bebas penyimpangan. Semua itikad baik ini diejawantahkan oleh BAKTI Kominfo melalui penandatanganan kontrak ini,” kata Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo Fadhilah Mathar dalam keterangan tertulisnya, beberapa waktu lalu.

Dia menegaskan layanan akses telekomunikasi menjadi prioritas utama agar masyarakat, khususnya di daerah 3T, bisa memanfaatkan jaringan internet.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Penegakan hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung terkait Proyek BTS 4G, tidak berakhir di proses peradilan, tetapi demi inklusi digital masyarakat di desa 3T,” ujarnya.

Adapun kelanjutan proyek ini direalisasikan lewat penandatanganan kontrak Operation & Maintenance BTS 4G. Penandatangan ini berlangsung setelah kesepakatan pengakhiran kontrak payung antara BAKTI Kominfo dan perwakilan konsorsium BTS 4G pada Rabu (29/11) lalu.

Penandatanganan kontrak berlangsung antara Dirut BAKTI Kominfo dengan perwakilan konsorsium. Untuk konsorsium Paket 1 dan 2, Kemitraan Fiberhome, Telkominfra, dan MTD, penandatanganan diwakili oleh Deng Mingsong.

Sementara Konsorsium Paket 3, Kemitraan Lintasarta, Huawei, dan Sei diwakili oleh Ginandjar Alibasjah. Sedangkan untuk konsorsium Paket 4 dan 5, Kemitraan IBS dan ZTE Indonesia diwakili oleh Makmur Jaury.

Terkait ini, Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo saat penyerahan DIPA Kementerian Tahun Anggaran 2024, agar pemanfaatan alokasi anggaran pemerintah harus fokus pada hasil.

Menurutnya, Jokowi menginstruksikan bahwa penggunaan anggaran harus sesuai dengan prosedur serta memberikan manfaat yang sepadan bagi masyarakat.

“Prosedur itu wajib, tapi orientasinya pada hasil, dan yang paling penting bermanfaat maksimal bagi rakyat,” ujar Budi Arie usai menyaksikan Penandatanganan Kontrak Operation & Maintenance BTS 4G di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Budi Arie menjelaskan kontrak Operation & Maintenance yang ditandatangani merupakan kontrak untuk melanjutkan pengoperasian BTS 4G yang telah dibangun dan menjadi aset Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kominfo.

“Sehingga layanan sinyal dari site BTS yang telah tercatat menjadi aset BAKTI Kominfo dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara optimal,” tandasnya.

Menkominfo sendiri mengapresiasi kinerja Satgas BAKTI Kominfo yang mampu memberikan solusi cepat dan komprehensif untuk persoalan yang terjadi di lapangan.

Di tempat terpisah, Ketua Satuan Tugas BAKTI Kominfo, Sarwoto Atmosutarno menyatakan penyelesaian Proyek BTS 4G menjadi tugas mulia meski tidak mudah.

“Namun dengan itikad baik dan untuk kepentingan yang lebih luas, anggota Satgas yang berasal dari unsur Kejaksaan Agung, Kementerian Keuangan, BPKP, LKPP, Kominfo dan industri bersinergi untuk melakukan debottlenecking agar masyarakat di desa 3T dapat segera memanfaatkan sinyal seluler yang disediakan BAKTI,” tuturnya.

Sebelumnya, penerbitan kontrak Operation & Maintenance BTS 4G ini sempat tertunda karena kasus hukum yang tengah berjalan. Namun demikian, BAKTI Kominfo melakukan evaluasi secara menyeluruh dan melakukan koordinasi dengan Tim Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejaksaan Agung untuk mendapatkan bantuan review dan pendampingan.

(osc/osc)

Ini Deretan Petaka Jika Suhu Bumi Terus Panas Mendidih

Jakarta, CNBC Indonesia – Kalangan ilmuwan mengungkapkan efek mengerikan bila kesepakatan dunia terkait batasan pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri tak tercapai. Batasan itu merupakan hasil perjanjian iklim Paris pada 2015.

Delapan tahun setelah perjanjian Paris disepakati oleh pemimpin negara dunia, efek perubahan iklim malah kian memburuk, ditandai dengan munculnya fenomena El Nino yang menyebabkan suhu global lebih tinggi dibandingkan suhu sebelumnya dalam sejarah umat manusia.

Dalam 10 bulan pertama pada 2023, The Guardian mencatat pemanasan global sudah mencapai 1,4 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri, dan diperkirakan akan mencapai 1,5 derajat Celcius dalam waktu dekat.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski begitu, satu tahun itu tentu tidak cukup untuk menggambarkan perubahan iklim yang tengah terjadi. Badan Meteorologi Inggris mengusulkan indikator yang menggabungkan data suhu global 10 tahun terakhir dan proyeksi untuk 10 tahun ke depan.

Berdasarkan rumus ini, tingkat pemanasan global berada pada 1,26 derajat Celcius.

Terlepas dari besaran ukuran perubahan iklim, kalangan ilmuwan ternama menilai perlu waktu bertahun-tahun, meski tak sampai puluhan tahun, untuk mencapai target peningkatan suhu yang menjadi kesepakatan Paris 2015. Ukuran 1,5 derajat Celcius sendiri mereka anggap sebetulnya sudah menjadi ukuran yang mengerikan.

“1,5 derajat Celcius saja sudah sangat mematikan, dan semua orang yang memahami fisika pasti mengetahui itu,” kata James Hansen, mantan ilmuwan iklim NASA dikutip dari The Guardian, Sabtu (9/12/2023).

Meski pernyataan itu dianggap berlebihan oleh Michael E. Mann, ilmuwan iklim dan lingkungan dari University of Pennsylvania, namun sejumlah ilmuwan lainnya menganggap ukuran peningkatan suhu yang terus terjadi terbukti telah membuat berbagai permasalahan di berbagai belahan bumi.

Berikut ini deretan efek sampingnya:

1. Gangguan Pasokan Pangan, Air, dan Meningkatnya Konflik

Direktur the NASA Harvest Afrika, Catherine Nakalembe mengatakan bila kenaikan suhu melampaui 1,5 derajat atau bahkan kenaikannya mencapai 2 derjat di atas suhu rata-rata antara 1850 hingga 1900, 70 juta lebih orang Afrika menderita krisis ketahanan pangan akut.

Menjadi bukti lanjutan nantinya bahwa perubahan iklim selalu memberikan dampak langsung bagi masyarakat negara-negara ekonomi miskin, dengan sistem kesehatan yang lemah. Padahal, roda ekonomi mereka tidak menjadi pemicu utama perubahan iklim yang terjadi saat ini setelah masa industri.

Catherine mengatakan, berdasarkan hasil pemodelan komputer, kenaikan suhu di kisaran lebih rendah dari 2 derajat celcius sudah lebih dulu membuat kekeringan parah pada wilayah Afrika bagian selatan, sedangkan Afrika sisi barat akan kehilangan produksi jagung dan sorgum sekitar 40%-50%. Diiringi dengan kekeringan air mencapai 50%.

Berbagai penurunan ketahanan itu, menurut Catherine akan semakin memperbesar risiko konflik karena perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain atau migrasi semakin sering terjadi. Bencana kekeringan ini sudah sempat nampak pada 2019 saat Afrika dilanda Badai Idai.

“Saya khawatir segalanya semakin buruk. Peristiwa ini menghapus seluruh mata pencaharian dan terjadi begitu sering sehingga tidak ada waktu untuk pulih,” kata Nakalembe.

2. Amazon Rusak dan Keanekaragaman Hayati di Daratan Punah

Ahli iklim terkemuka asal Brazil, Carlos Nobre mengungkapkan level 2 derajat celcius juga akan membuat 18% spesie serangga, 16% tanaman, dan 8% vertebrata hilang dari habitatnya. Sedangkan pada level 1,5 derajat celcius akan hilang kurang dari dua kali lipatnya.

Proyeksi ini juga tercermin dari kekeringan yang terjadi di Amazon saat ini, terlihat dari sungai-sungai yang menyusut debit airnya, menyebabkan kematian massal spesies lumba-lumba dan ikan di kawasan itu.

3. Rusaknya Terumbu Karang dan Ekosistem Laut

David Obura, ahli biologi kelautan Kenya yang mengepalai kelompok penelitian keanekaragaman hayati PBB, IPBES (the Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services) mengatakan bahwa setiap kenaikan 10 derajat suhu bumi hingga nantinya suhu di atas 2 derajat dari level pra-industri akan membuat terumbu karang sulit restorasi.

Kondisi ini disebabkan terumbu karang sangat sensitif terhadap perubahan suhu yang memengaruhi pH air. Karang-karang di Karibia kini pun telah memutih, termasuk di sebagian barat Samudra Hindia dan mengikis luas wilayahnya 10-30%.

Pada level derajat kenaikan 2 derajat Celcius, tingkat kelangsungan hidup di lautan itu akan turun menjadi antara 1-10% karena biota yang sehat menjadi lebih terisolasi, rentan dan tidak dapat bereproduksi.

4. Mencairnya Lapisan Es dan Permukaan Laut Naik

Fatumanava-o-Upolu III Dr Pa’olelei Luteru, Ketua Aliansi Negara-Negara Kepulauan Kecil mengatakan, bahwa kelangsungan hidup masyarakat di pulau-pulau kecil kini tengah dipertaruhkan.

Kenaikan suhu di atas 1,5 derajat sampai 2 derajat berpotensi menaikkan terus level permukaan laut sekitar 10 cm. Menyebabkan 10 juta orang berisiko terendam banjir dan gelombang badai.

Pelepasan emisi metana yang semakin sering dan gangguan akibat arus jet atau jet stream akan terus membuat lapisan es mencair. “Es yang menutupi kutub utara selama ratusan ribu tahun sedang surut alih-alih memantulkan sinar matahari kembali ke angkasa,” kata David King, mantan kepala penasihat ilmiah untuk pemerintah Inggris.

Aïda Diongue-Niang dari Senegal Meteorological Agency mengatakan bahwa pemanasan global telah membuat kemampuan adaptasi mahluk-makhluk bumi menurun, “Kemampuan adaptasi menurun seiring dengan meningkatnya pemanasan global,” kata Diongue-Niang.

Ia mengatakan, cuaca ekstrem pada 2023 harusnya menjadi peringatan bagi para pemimpin dunia bahwa target level suhu bumi di atas 1,5 derajat celcius dari masa pra-industri harus terealisasi dalam waktu dekat atau setidaknya akhir abad ini.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Jam Kiamat New York Bergerak Maju, Sisa Waktu Tinggal Segini

(dce)