Jakarta, CNN Indonesia —
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membeberkan rincian transaksi judi online dengan total transaksi Rp190 triliun pada periode 2017-2022.
PPATK mendapatkan rincian tersebut usai melakukan penelusuran dan analisis terhadap 887 pihak yang merupakan jaringan bandar judi online.
Dalam analisis tersebut, PPATK menyebut terdapat perputaran dana senilai Rp190 triliun dalam 157 juta transaksi selama periode 2017 hingga 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Perputaran dana dimaksud, merupakan aliran dana untuk kepentingan taruhan, pembayaran kemenangan, biaya penyelenggaraan perjudian, transfer antar-jaringan bandar, serta transaksi dengan tujuan yang diduga pencucian uang yang dilakukan oleh jaringan bandar,” menurut keterangan PPATK yang diterima CNNIndonesia.com dari Ketua Biro Humas PPATK Natsir Kongah, Senin (26/9).
Dalam data tersebut, Natsir menjelaskan aktivitas transaksi meningkat setiap tahunnya bahkan hampir dua kali lipat pada periode 2021-2022.
Berikut rincian perputaran dana judi online pada periode 2017 hingga 2022:
Tahun
Jumlah Transaksi
Nilai Transaksi
2017
250.726
Rp2.009.676.571.607
2018
666.104
Rp3.975.512.890.359
2019
1.845.832
Rp6.183.134.907.079
2020
5.634.499
Rp15.768.525.166.418
2021
43.597.112
Rp57.910.725.296.081
2022
104.791.427
Rp104.417.674.955.287
TOTAL
156.785.700
Rp190.265.249.786.831
Putus akses
Dalam siaran persnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkap, berdasarkan laporan PPATK, “total transaksi judi online di Indonesia diperkirakan mencapai Rp200 triliun.”
Sementara, kerugian masyarakat per tahun ditaksir mencapai Rp27 triliun.
Lantaran itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan “Kita tidak bisa lagi melakukan upaya yang biasa-biasa saja, tidak bisa business as usual.”
Selama September 2023, Kominfo mengklaim telah memutus akses dan/atau penghapusan (takedown) terhadap 60.582 konten perjudian online.
Adapun platform dengan sebaran konten yang ditangani terbanyak adalah pada situs web dan alamat IP sebanyak 55.768 konten, diikuti file sharing sebanyak 3.488 konten, Facebook dan Instagram sebanyak 675 konten, dan Google serta Youtube sebanyak 638 konten.
“Beberapa platform yang hingga saat ini belum ditemukan konten perjudian online di bulan September ini, yaitu TikTok, Halo-App, Snack Video, dan App Store,” terang Budi.
Selain pemutusan akses dan penghapusan konten, Budi juga mendorong adanya penindakan terhadap pihak yang terlibat dalam transaksi perjudian online.
Pada Senin (18/9), Budi telah secara formal meminta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan pemblokiran 201 rekening bank dan 1.931 rekening lainnya yang terlibat judi online.
[Gambas:Video CNN]
(lom/arh)