Saturnus dan Bulan Bersanding Malam Ini, Cek Jadwal dan Posisinya


Jakarta, CNN Indonesia —

Fenomena konjungsi Saturnus dan Bulan akan berlangsung malam ini dan bisa dipantau setelah Matahari terbenam. Simak detail selengkapnya berikut ini.

Konjungsi merupakan fenomena sejajarnya kedudukan beberapa benda langit, termasuk planet dengan satelit alami Bumi. Fenomena ini terjadi karena Saturnus dan Bulan menempati bujur ekliptika yang sama pada tata koordinat langit.

Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam akun Instagram-nya menjelaskan konjungsi Saturnus-Bulan akan berlangsung pada Selasa (26/9) pukul 18.15 WIB dan berakhir pada esok harinya pukul 04.00 dini hari.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Observatorium Bosscha, dalam akun Instagram-nya, mengungkap puncak konjungsi Saturnus-Bulan terjadi pada Rabu (27/9) pukul 08.29 WIB. Pada saat konjungsi, kedua benda langit ini akan berada di bujur langit yang sama dengan jarak pisah sudut sebesar 2 derajat 38 menit.

Lantaran konjungsinya di pagi hari setelah Matahari terbit, waktu terbaik pengamatannya adalah pada masa pra-konjungsi.

“Keduanya akan berada di posisi terbaik untuk diamati pada pukul 17.57 WIB (Selasa, 26/9)–03.14 WIB (Rabu, 27/9),” demikian keterangan Bosscha.

Pada salah satu momen terbaik pengamatan, yakni pra-konjungsi pukul 02.30 WIB, Bosscha mengungkap Saturnus dan Bulan akan terlihat berdekatan di arah langit timur.

[Gambas:Instagram]

Jenis konjungsi

ORPA BRIN mengungkap konjungsi ini dapat merujuk ke berbagai kondisi benda langit.

Di antaranya, konfigurasi saat Bumi, Mataharim, dan planet berada pada satu garis lurus jika diamati dari bidang tegak lurus ekliptika dan planet terletak membelakangi Matahari.

Selain itu, konjungsi juga kerap dikaitkan dengan konjungsi solar yang terbagi menjadi dua yaitu inferior dan superior. Namun hanya merujuk pada beberapa planet seprrti Merkurius dan Venus saja.

Konjungsi inferior merupakan kondisi ketika planet dalam segaris dengan Bumi, Matahari dan planet dalam yang terletak di antara Bumi dan Matahari.

[Gambas:Instagram]

“Saat kondisi inilah planet dalam berjarak lebih dekat dengan bumi sehingga lebar sudutnya menjadi maksimum,” seperti dikutip lewat akun Instagram ORPA BRIN, Selasa (26/9).

Ada pula konjungsi superior yang merupakan fenomena ketika planet dalam segaris dengan bumi, matahari dan Planet Dalam terletak membelakangi Matahari.

Saat kondisi inilah planet dalam berjarak lebih jauh dengan bumi sehingga lebar sudutnya menjadi minimum.

Setidaknya, ada beberapa fenomena konjungsi yang sudah terjadi bulan ini, yakni:

1. Konjungsi Jupiter-Bulan: 4 September.

2. Konjungsi Venus-Bulan: 12 September.

3. Konjungsi Merkurius-Bulan: 14 September.

4. Konjungsi Mars-Bulan: 16-17 September.

[Gambas:Video CNN]

(arh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *