Satelit Tepat Untuk Percepatan Transformasi Digital di RI


Jakarta, CNN Indonesia —

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo menjadikan percepatan dan pemerataan konektivitas digital sebagai prioritas. Upaya itu dilakukan dengan mempercepat pembangunan Base Transceiver Station (BTS), jaringan serat optik Palapa Ring, dan pengoperasian Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi mengungkapkan, program prioritas Kominfo 2024 berfokus pada penyelesaian proyek-proyek terkait akselerasi infrastruktur digital.

“Karena kita paham, bahwa ini merupakan prasyarat untuk kita menjadi negara maju,” ujar Budi Arie dalam sebuah diskusi, dikutip pada Senin (11/6).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi Arie menerangkan, program-program strategis itu tertuang dalam 3 langkah strategis. Pertama, program penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. Kedua, program pengolahan spektrum frekuensi, standard perangkat dan layanan publik,

“Yang ketiga, program pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi,” ujarnya.

Meski begitu, Budi Arie menegaskan tentang kondisi geografi Indonesia yang luas dengan medan yang beragam. Karenanya atas dasar itu, pilihan teknologi yang tepat juga menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan.

“Kita negara yang sangat besar dan luas. Karena itu pilihan teknologi untuk program digitalisasi ini memang harus sangat smart, karena geografis kita dan juga alam yang menantang, jarak, banyak pulau,” ujar dia.

Karena itu, menurut Budi Arie, dari sekian pilihan teknologi, satelit menjadi pilihan yang tepat dan cocok, khususnya untuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

“Pilihannya satelit. Satelit, karena memang daerah-daerah kita banyak tersebar sehingga kalau narik kabel, mengaktifkan sangat memakan waktu dan biaya, sehingga teknologi satelit itu menjadi pilihan yang juga tepat bagi negara seluas Indonesia,” tuturnya.

Sebagai informasi, Satelit SATRIA-1 milik BAKTI Kominfo telah menempati orbit geostasioner pada 31 Oktober 2023. Orbit ini berada di orbit di 146° Bujur Timur atau tepat di atas Pulau Papua.

Rencananya, SATRIA-1 akan beroperasi penuh pada akhir Desember 2023 untuk memberikan layanan secara luas di kantor-kantor pemerintahan, layanan publik, hingga daerah-daerah yang tak terjangkau akses internet.

Sebelum beroperasi penuh pada akhir tahun ini, SATRIA-1 akan menjalani tahapan selanjutnya. Tahapan tersebut, yakni sesi integrasi dan pengujian segmen satelit serta segmen ruas bumi.

(osc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *