Ada Aset Instrumen Baru Berdasarkan Prinsip Syariah

Jakarta, CNBC Indonesia – Keuangan tradisional telah lama menjadi tulang punggung ekonomi global, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menabung, mengambil pinjaman, dan berinvestasi dalam bisnis yang menguntungkan. Namun, ini tidak memperhitungkan kebutuhan komunitas Muslim.

Hukum Islam, Syariah, membuat banyak umat Islam mempertanyakan apakah investasi mereka haram atau halal. Membebankan bunga dan berspekulasi pada ketidakjelasan, yang dilarang oleh Islam, sulit dihindari dalam keuangan tradisional, sehingga para cendekiawan Muslim terkemuka mengusulkan keuangan Islam sebagai alternatif yang aman dan nyaman.

Keuangan Islam adalah sistem keuangan paralel yang dibangun di atas prinsip-prinsip berbagi risiko dan keuntungan sambil memberikan nilai langsung kepada masyarakat. Islamic Coin, aset kripto pertama yang berlandaskan Syariah, membawa keuangan Islam ke tingkat digital yang baru.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Islamic Coin adalah mata uang asli dari blockchain Haqq, sebuah sistem terdesentralisasi yang mengutamakan etika yang berpegang pada transparansi dan inklusivitas. Dibangun di atas Cosmos SDK, blockchain Haqq menjamin keamanan dan konfirmasi transaksi yang cepat. Sifat blockchain memfasilitasi keterlacakan yang mudah untuk semua pembayaran, mencegah pencucian uang dan penipuan.

“Prioritas Islamic Coin adalah memberikan kesempatan kepada para pengguna Muslim untuk berinvestasi pada aset-aset halal. Asosiasi Haqq mengawasi blockchain, dan platform ini bertujuan untuk menarik nirlaba yang didirikan oleh Muslim dan bisnis yang beretika tanpa perjudian, riba, atau perusahaan yang curang,” kata Founder Aliansi Media Crypto Indonesia (AMCI) sekaligus perwakilan Haqq Indonesia, Isybel Harto, Kamis, (31/8/2023)

Pengawas lain dari Islamic Coin adalah dewan Syariah Haqq, yang memastikan kepatuhan Syariah. Proyek ini akan menggunakan algoritme Shariah Oracle untuk memasukkan semua smart contract halal ke dalam daftar putih untuk pengalaman pengguna yang lebih aman. Dan akhirnya, 10% dari semua Koin Islami yang diterbitkan secara otomatis akan disetorkan ke DAO Evergreen, sebuah dana amal untuk investasi dalam usaha atau nirlaba ESG Muslim.

Mengakui kontribusi Islamic Coin dalam mempromosikan keuangan Islam digital, Syekh Dr. Nizam Mohammed Saleh Yaquby mengeluarkan Fatwa yang mengukuhkan kepatuhan Syariah Islamic Coin pada tahun 2022.

Pengakuan Investor

Proposisi nilai unik Islamic Coin menarik perhatian dari para investor modal ventura dan ekuitas swasta terkemuka di dunia. Proyek ini telah mengumpulkan lebih dari $400 juta, termasuk pendanaan dari Alpha Blue Ocean’s ABO Digital, DF101, Futurecraft Ventures, dan yang terbaru, Optic Capital.

Mitra proyek lainnya termasuk integrasi eksklusif dengan DDCAP Group, lebih dari 300 Bank Islam, dan perjanjian dengan Holiday Swap, platform exchange rumah terbesar di dunia.

Public Token Offering

Pada tanggal 21 Agustus, Islamic Coin mengumumkan kolaborasinya dengan Republic Crypto, pemimpin global dalam layanan konsultasi Web3 dan cabang dari Republic Digital Finance. Kemitraan ini dikatakan untuk menyempurnakan aspek ekonomi aset kripto ini, meningkatkan keberlanjutannya, dan mempromosikan Islamic Coin di antara para investor.

Broker OpenDeal Republic akan memfasilitasi Public Token Offering Islamic Coin, yang dijadwalkan pada September 2023. Peluncuran ini akan menandai pertama kalinya investor ritel dapat berpartisipasi dalam proyek yang dulunya hanya dibiayai oleh dana modal ventura besar.

Berinvestasi dalam Islamic Coin akan tersedia untuk umum melalui liquidity staking, liquidity mining, dan pembelian langsung token untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga aset jangka panjang.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Ini Kunci dari Pluang Biar Bisa Punya Rumah Sendiri

(dpu/dpu)

Apa itu TMC, ‘Senjata’ Pemerintah Usir Polusi Udara Jabodetabek?


Jakarta, CNN Indonesia —

Pemerintah menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menanggulangi masalah polusi udara di Jabodetabek. Simak penjelasan pakar soal tekniknya berikut.

Dalam keterangan di laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ini merupakan kali pertama pemerintah menerapkan TMC untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek. Posko TMC dipusatkan di Bandara Lanud Husein Sastranegara, Bandung.

Kegiatan TMC untuk mengurangi polutan sudah pernah dilakukan beberapa negara, yaitu China, Korea Selatan, Thailand, dan India.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara, di Indonesia baru pertama kali dilaksanakan di wilayah Jabodetabek dengan menggunakan dana siap pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Lalu, apa sebetulnya TMC dan bagaimana cara kerjanya untuk bisa mengurangi polusi udara?

Plt Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan TMC pada dasarnya merupakan upaya pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan potensi pembentukan awan konvektif pembentuk hujan.

Curah hujan sebagai media untuk proses ‘pencucian atmosfer’ alami dapat berfungsi sebagai peluruh polutan udara dan dapat meningkatkan kualitas udara.

Menurutnya, pelaksanaan TMC sangat bergantung pada kondisi atmosfer seperti kondisi temperatur dan kelembapan udara, potensi pertumbuhan awan konvektif, serta arah dan kecepatan angin.

“Hasil analisis BMKG saat ini menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan awan konvektif di Pulau Jawa dan sekitarnya sangat kecil, sehingga pelaksanaan TMC untuk dapat secara efektif mengatasi masalah polusi udara sulit dilakukan,” kata Ardhasena saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (21/8).

Ardhasena menambahkan TMC juga dapat dianggap sebagai solusi jangka pendek untuk meningkatkan kualitas udara.

Untuk antisipasi jangka panjang dengan efek berkelanjutan, pihaknya menilai perlu ada aksi mitigasi dan adaptasi secara kolektif dengan langkah-langkah yang sudah disampaikan sebelumnya.

Bukan hal baru

TMC sebetulnya bukan barang baru bagi Indonesia. Sejak 1977, proyek yang dulu lebih dikenal dengan istilah hujan buatan itu sudah dimulai.

Ide itu muncul ketika Presiden Soeharto melihat pertanian di negara Thailand cukup maju. Setelah diamati, majunya pertanian Thailand disababkan karena supply kebutuhan air pertanian dibantu oleh modifikasi cuaca.

“Berawal dari itu, Presiden Soeharto mengutus Pak Habibie untuk mempelajari TMC ini, kemudian tahun 77 dimulai proyek percobaan hujan buatan yang waktu itu masih didampingi asistensi dari Thailand,” kata Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC BRIN Budi Harsoyo, mengutip laman resmi BRIN.

“Jadi memang awalnya dulu TMC ini dipelajari di Thailand dan diaplikasikan di Indonesia, fokusnya untuk mendukung sektor pertanian dengan cara mengisi waduk-waduk strategis baik untuk kebutuhan PLTA atau irigasi,” lanjutnya.

Dalam satu dekade terakhir, pengaplikasian TMC berkembang untuk memitigasi bencana. Menurut dia saat ini TMC paling banyak dan rutin digunakan untuk kebutuhan kebakaran hutan dan lahan.

Tren permintaan TMC kemudian meluas sesuai kebutuhan, seperti penanggulangan kebakaran hutan dan pembahasan lahan gambut, penanggulangan banjir dan pengurangan curah hujan ekstrem, hingga pengamanan infrastruktur dan acara besar kenegaraan.

Pertama kali, operasi TMC yang bertujuan untuk mengurangi curah hujan diaplikasikan untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan SEA GAMES XXVI Palembang 2021, penanggulangan banjir Jakarta tahun 2013, 2014, dan 2020, MotoGP Mandalika 2022, hingga yang terakhir KTT G20 2022.

Bagaimana cara kerja TMC?

Operasi TMC pada dasarnya digunakan untuk mem-premature-kan kejadian hujan yang seharusnya secara alami turun di daerah target, potensi awan hujan dijatuhkan di luar target, sehingga dapat mengurangi intensitas hujan di daerah target. Hal itu dilakukan dengan memicu potensi awan hujan yang ada di atmosfer dengan menebar garam ke dalam awan hujan, sehingga bisa turun jatuh menjadi hujan di tempat tertentu yang diinginkan sesuai kebutuhan dan tujuan.

Menurut Harsoyo yang patut dipahami dari TMC adalah, meski dikenal sebagai hujan buatan, teknologi ini tak bisa membuat hujan.

“Kalau kami diminta melakukan operasi TMC untuk mengisi waduk pada saat musim kemarau yang dalam kondisi kering dan tidak ada potensi awan, kami tidak bisa melakukan apa-apa, ini yang kita sampaikan terutama kepada stakeholder,” jelasnya.

Harsoyo menambahkan menjatuhkan atau mengguyur hujan memang cara yang lebih efektif untuk mengurangi polutan di daerah tertentu. Jika hal tersebut tidak memungkinkan, TMC dapat dilakukan dengan menargetkan “mengganggu” stabilitas atmosfer.

Caranya dengan menaburkan bahan semai dalam bentuk dry ice atau es kering di ketinggian tertentu di udara. Di situ terdapat semacam hamparan awan serupa karpet panjang.

Hal itu terjadi karena tidak ada perbedaan temperatur di titik ketinggian tersebut atau isotherm yang kemudian menimbulkan lapisan inversi.

Serba-serbi polusi udara Jakarta dan sekitarnya (Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi) (tim/dmi)

Pakar Bocorkan Alasan Venus Berpotensi Jadi ‘Rumah’ Alien


Jakarta, CNN Indonesia —

Planet Venus memiliki beberapa alasan yang membuatnya berpotensi dihuni oleh makhluk cerdas ekstraterestrial atau alien.

Sebelumnya, ilmuwan di Goddard Space Flight Centre (GSFC) NASA Michelle Thaller menyebut kemungkinan planet lain dapat menopang kehidupan makhluk hidup. Dari sejumlah planet yang ada di Tata Surya, Venus menjadi salah satu planet yang berpotensi untuk ditinggali makhluk hidup.

“Saya tidak pernah menyangka Venus. Venus sekarang adalah tempat kita melihat sesuatu di atmosfer yang terlihat seperti sesuatu yang dihasilkan oleh bakteri,” katanya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada 2021, ilmuwan Pusat Sains dan Rekayasa Antariksa Universitas Wisconsin-Madison Sanjay Limaye menerbitkan rangkaian artikel yang menjelaskan Venus sebagai rumah potensial bagi kehidupan mikroba seperti bakteri dan organisme lainnya.

Berdasarkan data NASA, Venus berada pada jarak 108 juta km dari Matahari dan merupakan planet terpanas di Tata Surya kita, dengan suhu yang bahkan dapat melelehkan timah; permukaannya punya suhu rata-rata 475 derajat Celsius.

Atmosfer Venus terdiri dari asam sulfat dan karbon dioksida. Bahan-bahan itu mencegah panas planet terlempar ke luar angkasa dan menjadikannya tidak dapat dihuni oleh kehidupan ‘berakal’.

Meski fitur-fitur tersebut membuat permukaan planet ini tidak ramah, tutupan awan globalnya yang tebal dapat menghadirkan kondisi yang lebih lembut untuk beberapa bentuk kehidupan mikroba karena ketersediaan sinar Matahari, nutrisi, dan sejumlah air. Semua faktor tersebut dapat menciptakan zona yang sempit tapi layak huni seperti yang diteorikan ada di atmosfer yang lebih tinggi.

Dalam studi Limaye dan sejumlah peneliti di jurnal Astrobiologi, mereka menyelidiki aspek-aspek ini dan menyajikan alasan-alasan untuk mengeksplorasi kemungkinan kehidupan, yang mungkin tersembunyi di balik awan-awan planet yang kompleks. Seri penelitian ini mengeksplorasi sejarah Venus sebagai planet yang berpotensi mendukung kehidupan, zona laik huni, dan tanda-tanda potensial organisme yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi.

Ketersediaan air

Salah satu hasil penelitian tersebut menunjukkan Venus tidak selalu seperti sekarang ini. Seperti Bumi, lingkungannya memiliki aktivitas vulkanik dan lautan air yang cair.

Selama hampir 3 miliar tahun, ventilasi panas dan lautan tersebut bisa menjadi tempat hidup bagi mikroorganisme. Namun, kondisi itu telah hilang.

“Ketika kehidupan dimulai di Bumi, kondisi di Venus kemungkinan besar serupa. Beberapa pemodelan menunjukkan air mungkin telah ada selama 1 miliar hingga 3 miliar tahun,” kata Limaye, dikutip dari laman Universitas Wisconsin-Madison.

Polusi Udara Jadi Ancaman Global, Lebih Bahaya dari Rokok


Jakarta, CNN Indonesia —

Studi mengungkap polusi udara merupakan ancaman global terbesar bagi kesehatan manusia. Bahkan polusi udara lebih berbahaya dari merokok atau minum-minuman beralkohol.

Penelitian dari Energy Policy Institute di Universitas Chicago (EPIC) membeberkan polusi udara lebih berbahaya bagi kesehatan rata-rata orang di planet Bumi daripada merokok atau alkohol, dengan ancaman yang memburuk di kawasan Asia Selatan.

Namun, jumlah dana yang dialokasikan untuk menghadapi tantangan ini hanya sebagian kecil dari jumlah yang dialokasikan untuk memerangi penyakit menular.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Laporan tahunan Air Quality Life Index (AQLI) menunjukkan polusi udara partikulat halus yang berasal dari emisi kendaraan dan industri, kebakaran hutan, dan banyak lagi, tetap menjadi “ancaman eksternal terbesar bagi kesehatan masyarakat.”

Jika dunia dapat mengurangi polutan ini secara permanen untuk memenuhi batas pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rata-rata orang akan menambahkan 2,3 tahun ke dalam harapan hidupnya, menurut data. Partikel halus ini berkaitan dengan penyakit paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan kanker.

Penggunaan tembakau, sebagai perbandingan, mengurangi harapan hidup global sebesar 2,2 tahun sementara kekurangan gizi pada anak dan ibu bertanggung jawab atas pengurangan harapan hidup global sebesar 1,6 tahun.

Asia dan Afrika menanggung beban terbesar tapi memiliki infrastruktur yang paling lemah untuk memberikan data yang akurat dan tepat waktu kepada masyarakat. Mereka juga menerima sumbangan yang tidak seberapa untuk mengatasi masalah ini.

Sebagai contoh, seluruh benua Afrika hanya menerima kurang dari US$300.000 (setara Rp4,5 miliar) untuk mengatasi polusi udara.

“Ada kesenjangan yang sangat besar antara polusi udara yang paling parah dan di mana kita, secara kolektif dan global, mengerahkan sumber daya untuk mengatasi masalah ini,” kata Christa Hasenkopf, direktur program kualitas udara di EPIC, mengutip AFP, Minggu (3/9).

Sementara, ada kemitraan pendanaan internasional bernama Global Fund yang mengucurkan dana sebesar 4 miliar dolar AS per tahun untuk HIV/AIDS, malaria, dan TBC, tidak ada yang setara untuk polusi udara.

“Namun, polusi udara mengurangi lebih banyak tahun dari kehidupan rata-rata orang di Republik Demokratik Kongo dan Kamerun dibandingkan dengan HIV/AIDS, malaria, dan ancaman kesehatan lainnya,” kata laporan tersebut.

Bangladesh juara dunia polusi udara

Secara global, Asia Selatan merupakan wilayah yang terkena dampak terburuk dari polusi udara. Bangladesh, India, Nepal, dan Pakistan berada di urutan empat besar negara yang paling tercemar dalam hal rata-rata tahunan, rata-rata tertimbang populasi dari materi partikulat halus yang didefinisikan sebagai partikel dengan diameter 2,5 mikron atau kurang (PM2.5).

Konsentrasi polusi udara kemudian dimasukkan ke dalam metrik AQLI yang menghitung dampaknya terhadap harapan hidup. Tingkat PM2.5 rata-rata di Bangladesh rata-rata 74 µg/m³. Ini akan mengurangi harapan hidup sebesar 6,8 tahun.

Sementara itu, ibu kota India, Delhi, adalah “kota besar yang paling tercemar di dunia” dengan polusi partikulat rata-rata tahunan sebesar 126,5 µg/m³.

Di sisi lain, Cina, telah mengalami kemajuan luar biasa dalam hal perang melawan polusi udara yang dimulai pada tahun 2014. Polusi udaranya turun 42,3 persen antara tahun 2013 dan 2021.

Jika perbaikan ini dipertahankan, rata-rata warga Tiongkok akan dapat hidup 2,2 tahun lebih lama.

Di Amerika Serikat, tindakan legislatif seperti Undang-Undang Udara Bersih membantu mengurangi polusi sebesar 64,9 persen sejak tahun 1970, sehingga membantu warga Amerika Serikat mendapatkan 1,4 tahun harapan hidup.

Namun, meningkatnya ancaman kebakaran hutan, yang terkait dengan suhu yang lebih panas dan kondisi yang lebih kering akibat perubahan iklim, menyebabkan lonjakan polusi dari AS bagian barat ke Amerika Latin dan Asia Tenggara.

Misalnya, musim kebakaran hutan yang bersejarah di California pada tahun 2021 membuat Plumas County menerima konsentrasi rata-rata partikel halus lebih dari lima kali lipat dari pedoman WHO.

[Gambas:Video CNN]

Pakar Bangkitkan Kembali ‘Aroma Kehidupan Abadi’ dari Mesir Kuno


Jakarta, CNN Indonesia —

Para ilmuwan berhasil merekonstruksi aroma kuno dengan mengidentifikasi bahan-bahan yang digunakan dalam balsem mumi Mesir, dan membangkitkan aroma tersebut.

Mereka yang ingin mencicipi aroma masa lalu ini akan dapat menemukan apa yang dijuluki oleh para peneliti sebagai “aroma keabadian” dalam pameran mendatang di Museum Moesgaard di Denmark.

Aroma ini disebut juga sebagai “aroma kehidupan abadi”. Para peneliti mengungkap aroma ini dibuat dari lilin lebah, minyak tumbuhan, dan resin pohon dari negeri antah-berantah yang ditemukan tim peneliti dalam balsem yang digunakan lebih dari 3.500 tahun lalu untuk mengawetkan Senetnay, wanita bangsawan yang jasadnya diletakkan di dalam guci-guci kanopik dan ditemukan di Lembah Para Raja di Mesir pada tahun 1900.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Penemuan ini mengungkap wawasan tentang status sosial Senetnay serta metode yang digunakan untuk mengawetkan jasadnya dan arti penting dari bahan balsem tersebut. Penelitian ini terbet pada Kamis (31/8) di jurnal Scientific Reports.

“Bahan-bahan pembalsem yang ditemukan dalam balsem Senetnay termasuk yang paling rumit dan beragam yang pernah diidentifikasi dari periode ini, yang mengungkapkan ketelitian dan kecanggihan pembuatan balsem tersebut,” ujar penulis utama studi tersebut, Barbara Huber, seorang peneliti doktoral dari Institut Geoantropologi Max Planck di Jerman, mengutip CNN.

“Kehadiran beragam bahan yang begitu banyak, termasuk zat-zat eksotis seperti damar atau resin pohon Pistacia, mengindikasikan bahan-bahan yang sangat langka dan mahal digunakan untuk pembalseman. Hal ini menunjukkan status luar biasa Senetnay di masyarakat,” tambah Huber.

Mengungkap cerita Senetnay

Tidak banyak yang diketahui tentang Senetnay, namun penelitian sebelumnya membuktikan ia hidup sekitar tahun 1.450 SM dan merupakan ibu susu Firaun Amenhotep II, putra yang telah lama dinanti-nantikan dan pewaris Firaun Thutmose III.

Senetnay dianugerahi gelar “Ornamen Raja,” menurut catatan sejarah, dan menjadi anggota berharga dalam rombongan Firaun. Setelah kematiannya, organ-organ vital Senetnay dibalsem dan ditempatkan di dalam empat guci kanopi dengan tutup berbentuk kepala manusia.

Orang-orang Mesir saat itu dengan hati-hati membuang organ-organ seperti paru-paru, hati, perut dan usus selama proses mumifikasi untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan mengawetkan tubuh dengan lebih baik. Menurut penelitian tersebut, orang Mesir percaya bahwa tubuh harus diawetkan untuk akhirat sehingga jiwa seseorang akan memiliki tempat untuk kembali.

Setelah proses pembalseman, guci-guci tersebut ditempatkan di dalam makam kerajaan di Lembah Para Raja, dan seorang ahli Mesir Howard Carter menemukannya pada tahun 1900. Namun, jasad Senetnay tidak ditemukan.

Penelitian ini mengungkap dimasukkannya Senetnay ke dalam Lembah Para Raja, sebuah pemakaman yang biasanya diperuntukkan bagi firaun dan bangsawan yang berkuasa menunjukkan keistimewaan yang luar biasa, dan penghormatan yang tinggi.

“Penelitian ini memberikan wawasan tentang upaya besar yang dilakukan orang Mesir dalam praktik pengurusan jenazah, dan tidak hanya untuk Firaun, tapi juga individu-individu lain dalam masyarakat,” kata rekan penulis studi Nicole Boivin, pemimpin kelompok penelitian di Institut Geoantropologi Max Planck.

“Namun, hal ini juga memperjelas bahwa Senetnay adalah orang yang penting, dengan arti penting yang melampaui deskripsi sederhana tentang dirinya sebagai ibu susu bagi Firaun Amenhotep II di masa depan,” lanjut Boivin.




Infografis membandingkan Mumi Chincorro dan mesir (Foto: Laudy Gracivia)



BMKG Ungkap Polusi Udara Memburuk Saat Tengah Malam, Cek Penjelasannya


Jakarta, CNN Indonesia —

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fachri Rajab mengungkap alasan polusi lebih tinggi saat malam hingga menjelang pagi karena ada lapisan inversi.

“Kalau kita liat siklus harian, PM2.5 memang konsentrasi cenderung lebih tinggi pada malam. Itu relatif lebih tinggi hingga menjelang pagi. Kemudian di pagi seiring meningkatnya aktivitas masyarakat, PM2.5 juga meningkat,” ujar Fachri di Jakarta, Senin (28/8).

“Polutan atau partikel sebabkan polusi, kenapa tinggi malam karena ada lapisan inversi (pembalik). Di lapisan ini berkumpul, pada malam ketebalan lapisan inversi mengecil sehingga konsentrasi akan makin tinggi,” imbuhnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Merujuk situs pemantau kualitas udara, IQAir, kualitas udara di Jakarta pada dini hari memang cenderung lebih buruk dibanding siang hari. Misalnya, pada Minggu (27/8) pukul 02.00 WIB, skor indeks kualitas udara di Jakarta sebesar 173 AQI US.

Sementara, pada Minggu pukul 14.00 WIB skor indeks kualitas udara di Jakarta turun menjadi 160 AQI US.

Begitu juga pada Senin dini hari (28/8). Setelah diguyur hujan pada sore hingga malam hari, skor indeks kualitas udara di Jakarta pada pukul 01.00 WIB masih berada di angka 157 AQI US.

Lapisan inversi merupakan lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin. Normalnya, suhu atmosfer akan bergantung pada ketinggian, sehingga lapisan atmosfer yang lebih dingin berada di atas lapisan yang lebih hangat.

Namun, pada lapisan inversi, kondisi suhu atmosfer berbanding terbalik dengan yang normal terjadi. Pada lapisan itu, lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin, karena itu disebut inversi (terbalik).

Pada 2021, Koordinator Humas LAPAN (kini ORPA-BRIN) Jasyanto menjelaskan lapisan inversi biasa terjadi pada malam dan dini hari. Hal ini terjadi akibat udara di dekat permukaan mendingin atau pendinginan radiatif, sementara udara di atasnya tetap hangat.

Kemudian, lapisan ini juga dapat terjadi karena aliran udara hangat/dingin (adveksi) dan bertemunya udara hangat/dingin (front). Lapisan inversi merupakan sesuatu yang biasa dan normal terjadi dalam dinamika atmosfer.

“Inversi dapat terjadi di dekat permukaan hingga lapisan batas sampai dengan 5 kilometer, bahkan terjadi pada ketinggian sekitar 17 km (tropopause) dan luasnya bervariasi dari skala lokal hingga regional,” jelasnya.

Jasyanto menyebut lapisan inversi menahan pengangkatan udara ke atas (konveksi) sehingga dapat mengakibatkan terkumpulnya energi di dekat permukaan dan dilepaskan dalam bentuk thunderstorm yang kuat.

Selain itu, lapisan inversi juga dapat menyebabkan cuaca yang berkabut dan menahan polutan berada di dekat permukaan.

Lebih lanjut, Fachri menyebut data pengamatan terakhir BMKG menunjukkan konsentrasi polusi PM2.5 di Jakarta masih relatif tinggi, meningkat, dan cukup fluktuatif.

“Distribusi harian konsentrasi pm 2.5, antara 1-27 Agustus pada umumnya sedang (biru) 11 hari, dan tidak sehat (kuning) 16 hari. Distribusi per jam, weekend dan 17-an lebih banyak sedang. Ketika aktivitas masyarakat berkurang kualitas udara lebih baik,” ujarnya.

Untuk tiga hari ke depan, Fachri memperkirakan tingkat polusi di Jabodetabek masih berada di status tidak sehat.

“Dapat kami rangkum PM2,5 tunjukkan kualitas udara tidak sehat pada umumnya. Lebih tinggi konsentrasi pada malam, dipengaruhi lapisan inversi,” katanya.

[Gambas:Video CNN]

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Twitter Perkenalkan Fitur Lowongan Kerja, Bakal Jadi Pesaing LinkedIn


Jakarta, CNN Indonesia —

Platform media sosial X, yang dulu dikenal sebagai Twitter, memperkenalkan fitur lowongan kerja di aplikasinya. Dengan fitur itu, X bakal bersaing ketat dengan LinkedIn sebagai media sosial yang menyediakan lowongan kerja.

Kepastian fitur lowongan kerja itu seiring dengan kemunculan akun @XHiring. Dalam unggahan pertamanya, akun tersebut mengungkap bahwa fitur tersebut sudah tersedia secara beta.

“Buka akses awal ke X Hiring Beta – secara eksklusif untuk Organisasi Terverifikasi. Tampilkan peran Anda yang paling penting dan jangkau jutaan kandidat yang relevan secara organik,” demikian cuitan dalam akun @Xhiring, Sabtu (26/8).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Meskipun fitur ini masih dalam versi beta, BGR melaporkan lowongan pekerjaan sudah muncul di beberapa akun di platform ini. Vercel, yang digambarkan dalam pengumuman, sudah memiliki lowongan pekerjaan yang muncul di profilnya. Hanya organisasi terverifikasi yang bisa mendapatkan akses ke versi beta.

Meskipun fitur ini tidak selengkap yang ditawarkan LinkedIn, Xhiring memberikan organisasi cara lain untuk mengiklankan bahwa mereka merekrut di luar postingan spam untuk mengumumkan posisi terbuka. Ini merupakan satu langkah lagi menuju X menjadi aplikasi yang diimpikan oleh CEO Elon Musk.

Sementara itu, mengutip Tech Crunch, ketika masih bernama Twitter, bulan Juli lalu memang sempat tersiar kabar yang menyebut Musk mau membawa fitur pencari lowongan kerja di platform X.

Saat itu, Twitter sempat membuat sebuah akun bernama @TwitterHiring, namun kini sudah tidak ada dan diketahui tidak pernah mengunggah cuitan apa pun.

Langkah ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat Elon Musk telah mengisyaratkan fitur tersebut pada bulan Mei lalu. Setelah seorang pengguna menyarankan agar Twitter mengimplementasikan fitur kencan, Musk pun merespons: “Ide yang menarik, mungkin juga pekerjaan.”

[Gambas:Twitter]

Dengan fitur baru ini, Twitter ingin menyaingi perusahaan-perusahaan populer seperti LinkedIn dan Indeed. Perlu dicatat bahwa Twitter membeli startup teknologi pencocokan pekerjaan bernama Laskie pada bulan Mei, yang merupakan akuisisi pertama perusahaan ini sejak Musk membeli aplikasi tersebut.

Ada kemungkinan akuisisi ini membantu raksasa media sosial ini mengembangkan dan mengirimkan fitur tersebut.

Tampaknya organisasi yang terverifikasi tidak perlu membayar ekstra untuk mengakses fitur lowongan pekerjaan. Perusahaan media Workweek mendapatkan akses ke fitur lowongan pekerjaan, dan CEO-nya Adam Ryan mengatakan bahwa fitur ini termasuk dalam paket Verified for Organizations seharga $1.000 per bulan dari Twitter.

Meskipun pengguna Twitter sudah memposting lowongan pekerjaan di platform tersebut melalui tweet, fungsionalitas baru ini dapat membantu perusahaan dengan mudah menjangkau kandidat di seluruh basis pengguna yang luas.

[Gambas:Video CNN]

(tim/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Rekayasa Bumi Diklaim Jadi Solusi Pemanasan Global, Cek Risikonya


Jakarta, CNN Indonesia —

Krisis iklim membuat para ahli dan pengambil kebijakan mencari cara untuk membuat Bumi agar tidak semakin panas. Salah satu wacana untuk memperbaikinya adalah dengan geoengineering atau rekayasa Bumi, tapi apa dampaknya?

Geoengineering merupakan rekayasa skala besar untuk mengendalikan iklim Bumi. Iklim global dikendalikan oleh jumlah radiasi matahari yang diterima oleh Bumi dan juga oleh nasib energi ini di dalam sistem Bumi, yakni berapa banyak yang diserap oleh permukaan Bumi dan berapa banyak yang dipantulkan atau dipancarkan kembali ke luar angkasa.

Pantulan radiasi matahari dikontrol oleh beberapa mekanisme, termasuk albedo (banyaknya sinar Matahari yang dipantulkan oleh suatu permukaan) dan tutupan awan serta keberadaan gas rumah kaca di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2), mengutip ensiklopedia Britannica.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Jika proposal geoengineering ingin mempengaruhi iklim global dengan cara ini, mereka harus secara sengaja mengubah pengaruh relatif dari salah satu mekanisme pengendali ini.

Geoengineering terdengar seperti perbaikan iklim secara instan, tetapi tanpa penelitian lebih lanjut dan batasan, ini adalah pertaruhan yang mahal dengan hasil yang berpotensi membahayakan.

Pemerintah AS baru saja mengumumkan hadiah pertama dari dana sebesar US$3,5 miliar untuk proyek-proyek yang menjanjikan guna menghilangkan karbon dioksida dari udara. Para pembuat kebijakan juga sedang menjajaki jenis-jenis geoengineering yang lebih agresif, yaitu manipulasi skala besar yang disengaja terhadap sistem alamiah Bumi.

Masalah utama perubahan iklim telah diketahui selama beberapa dekade, yakni penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil, pembangkit listrik, penggundulan hutan, dan praktik pertanian yang tidak berkelanjutan telah melepaskan lebih banyak karbon dioksida ke atmosfer daripada yang bisa diserap oleh sistem Bumi secara alami, dan membuat pemanasan global.

Secara teoritis, geoengineering bertujuan mengembalikan keseimbangan tersebut, baik dengan menghilangkan kelebihan karbon dioksida dari atmosfer atau memantulkan energi matahari menjauh dari Bumi.

Namun, David Kitchen seorang ahli iklim dari Universitas Richmond percaya mengubah sistem iklim Bumi yang kompleks bisa menimbulkan konsekuensi. Perubahan yang membantu satu wilayah dapat membahayakan wilayah lain, dan efeknya mungkin tidak akan terlihat jelas.

“Sebagai seorang ahli geologi dan ilmuwan iklim, saya percaya konsekuensi-konsekuensi ini belum cukup dipahami. Di luar potensi dampak fisik, negara-negara tidak memiliki struktur hukum atau sosial yang memadai untuk mengelola penggunaan dan dampaknya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata David, mengutip AP, Rabu (23/8).

Kekhawatiran serupa juga disorot oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional, dan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional.

Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih juga membahas masalah ini dalam rencana penelitian pada Juli 2023 untuk menyelidiki potensi intervensi iklim.

Risiko pengelolaan radiasi Matahari

Bagi sebagian orang, ketika mendengar kata “geoengineering,” mungkin membayangkan manajemen radiasi matahari. Teknologi ini, yang sebagian besar masih bersifat teoritis, bertujuan untuk memantulkan energi matahari menjauh dari permukaan Bumi.

Gagasan injeksi aerosol stratosfer, misalnya, adalah menyemai atmosfer bagian atas dengan miliaran partikel kecil yang memantulkan sinar matahari langsung ke luar angkasa. Penipisan awan cirrus bertujuan mengurangi dampak awan tinggi dan halus yang memerangkap energi di atmosfer dengan membuat kristal es lebih besar, lebih berat, dan lebih mudah mengendap.

Menurut David pencerahan awan bertujuan meningkatkan prevalensi awan yang lebih cerah dan lebih rendah yang memantulkan sinar Matahari, mungkin dengan menyemprotkan air laut ke udara untuk meningkatkan konsentrasi uap air.

[Gambas:Video CNN]

Tips Bikin Konten Mudah Dijangkau Netizen Pakai Tablet


Jakarta, CNN Indonesia —

Kreator mesti punya trik untuk meraup viewer sekaligus bisa memproduksi konten tanpa hambatan teknis. Salah satu kuncinya ada pada algoritma dan gadget.

Viral tidaknya konten sering kali amat sulit diterka. Kualitas konten yang bagus kerap bukan patokan. Yang penting beda, unik, bahkan nyeleneh, katanya.

Meski demikian, ada beberapa patokan yang bisa dijalani dalam pembuatan konten setidaknya agar berlangsung mulus.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Video Content Creator Yudha T. Rizkianto yang dikenal juga dengan nama Alphaworks membagikan tipsnya and triknya dalam membuat konten memakai tablet dalam Workshop with Galaxy Tab S9 Series di Jakarta, Rabu (30/8).

Berikut tips-tipsnya:

1. Target audiens

Menurutnya, hal yang pertama perlu diperhatikan dalam membuat konten adalah dengan riset target audiens dan mempelajari cara kerja algoritma.

Algoritma platform media sosial bekerja dengan mengolah data. Yudha menyebut data ini didapatkan dari konten-konten yang kita buat.

2. Konsistensi

Konten-konten tersebut memerlukan amunisi untuk dapat direkomendasikan ke viewers atau pengguna lain. Salah satu amunisi yang paling ampuh adalah konsistensi.

Yudha menyebut konsistensi bukan berarti kuantitas konten diunggah dalam jumlah banyak, tetapi diunggah secara berkala sesuai periode yang diinginkan, bisa per hari, per pekan, atau per bulan.

Selain itu, konsisten juga berarti konten yang diunggah masih berada dalam satu topik atau bidang agar algoritma bisa mengidentifikasi akun kita di topik tertentu, sehingga memudahkan proses rekomendasi ke pengguna lain.

“Dengan topik konsisten, kontennya lebih gampang dikenali algoritma, dan berpotensi mendapatkan viewers lebih banyak,” ujar Yudha.

3. Insipirasi netizen

Sebelum membuat konten, kita bisa mencari inspirasi terlebih dulu terkait topik atau isi konten yang akan dibuat.

Inspirasi sendiri bisa ditemukan di mana saja, salah satunya di kolom komentar konten-konten media sosial.

“Dari sini kita bisa dapetin suara-suara emas dari netizen Indonesia,” kata Yudha.

Selain dari kolom komentar, mengikuti tren yang tengah hype di masyarakat juga jadi salah satu hack untuk membuat konten semakin mengundang viewers.

Tren tersebut bisa ditemukan di TikTok Creative Center, Google Trends, Trending Twitter, hingga Trending YouTube.

4. Membagi kategori konten

Yudha sendiri membagi kontennya dalam 3 bagian. Bagian pertama bernama hook yang memuat opening catchy untuk membuat viewers yang tengah scroll melihat konten kita.

Bagian ini bisa berdurasi 3 detik untuk video pendek dan 15 detik untuk video panjang.

Kemudian isi konten yang memuat cerita yang ingin disampaikan. Lalu yang terakhir adalah Call to Action yang membuat viewers atau penonton melakukan subscribe, follow, likes, komen, atau mungkin membeli produk tertentu yang dimuat dalam konten.

5. Gadget yang pas buat ngedit

Proses editing menjadi salah satu proses yang vital dalam membuat konten, selain proses pengambilan gambar dan footage.

Umumnya, para konten kreator, termasuk Yudha, mengedit video di komputer. Mengedit video dari perangkat mobile biasanya lebih menyulitkan, terutama pada proses render, multitasking, dan upload file.

Triknya adalah memakai tablet yang memiliki kemampuan ala PC.

Dengan demikian, kita bisa langsung melakukan proses editing di tempat setelah shooting tanpa repot mencari lokasi proper yang biasanya dibutuhkan untuk membuka laptop.

Tablet ini bisa mengimpor file langsung dari SSD. File dari kamera yang dipindahkan ke SSD bisa langsung diimpor ke tablet tanpa perlu melalui PC terlebih dahulu.

Dari segi kenyamanan, penggunaan tablet untuk mengedit video rasanya lebih nyaman dibandingkan dengan PC.

Biasanya, kontrol yang tidak presisi menjadi masalah ketika mengedit pada perangkat mobile. Namun, kehadiran pen tampaknya cukup bisa menangani hal tersebut.

(lom/arh)

BMKG dkk ‘Stand By’ Berburu Awan Hujan Pekan ini


Jakarta, CNN Indonesia —

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) bakal terus digelar selama ada awan cumulonimbus (cb) yang bisa ditaburi garam.

Sebelumnya, TMC digelar di musim kemarau terutama untuk menekan polusi udara di seputar Jabodetabek.

“Memang BMKG sudah memberikan informasi tanggal 8 sampai 9 [September] ada potensi untuk hujan, potensi pertumbuhan awan hujan. Tapi belum diputuskan akan dilakukan TMC atau tidak,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto kepada CNNIndonesia.com lewat sambungan telepon, Jumat (1/9).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Keputusan terkait TMC sendiri didapatkan dari hasil rapat antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan pemangku kepentingan.

“Misalnya, yang memangku kepentingannya adalah KLHK karena ini ada polusi, maka dilakukan,” Guswanto memberi contoh.

Ia menyebut TMC sendiri masih dilakukan hingga Sabtu (2/9). Namun, TMC yang dilakukan sejak 24 September tersebut berada dalam posisi siap stand by.

“Periode kedua TMC dilakukan dengan durasi 24-2 September, namun siap stand by posisinya,” jelasnya.

“Siap stand by itu artinya di periode itu ada yang potensi pertumbuhan awan hujannya cukup, ada yang potensi pertumbuhan awan hujannya tidak cukup,” jelasnya.

Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Sabtu (2/9) pagi, sejumlah wilayah Jakarta tampak mendung, bahkan gerimis sempat turun di wilayah Jakarta Selatan.

“Hari ini pun tim kita juga ada stand by di Halim, tetapi semua tergantung pertumbuhan awan hujan. Kalau ada mereka terbang, kalau enggak ada ya tidak terbang,” imbuhnya.

BMKG telah melakukan TMC sejak 19 Agustus. Pada periode pertama, BMKG melakukan TMC pada 19-21 Agustus dan menghasilkan hujan pada 20 Agustus di sekitar Bogor dengan intensitas ringan hingga sedang.

Pada 22-23 Agustus, BMKG tidak melakukan TMC karena tidak ada potensi pertumbuhan awan hujan sama sekali. TMC kemudian dilakukan kembali pada 24 Agustus hingga hari ini.

Pada TMC periode kedua, hujan terjadi pada 27 dan 28 Agustus. Hujan pada 27 Agustus terjadi di seluruh Jabodetabek dengan intensitas ringan hingga lebat. Namun, di Jakarta sebagian besar hujan ringan di bawah 10 milimeter.

“28 juga ada tapi sedikit, di Bogor. Periode ke sininya itu jarang, sehingga kita tidak melakukan shorty, hanya stand by di Halim,” terang Guswanto.

TMC periode pertama sendiri dilakukan pada periode 19-21 Agustus dengan shorty TMC dari Lapangan Terbang Husein Sastranegara, Bandung. Proses modifikasi cuaca ini berhasil membuat hujan di sekitar Bogor pada Minggu (20/8) dengan intensitas ringan hingga sedang.

Lebih lanjut, Guswanto memperkirakan Sabtu (2/9) tidak akan ada proses shorty karena potensi pertumbuhan awan hujan sangat minimal sekali, bahkan cenderung tidak ada.

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)