Sepekan ASN 50 Persen WFH, Kualitas Udara Jakarta Masih Buruk


Jakarta, CNN Indonesia —

Kualitas udara di Jakarta masih belum membaik. Padahal, segala upaya sudah dikerahkan untuk memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota.

Merujuk situs pemantau kualitas udara, IQAir, Selasa (29/8) pukul 09.10 WIB, skor indeks kualitas udara di Jakarta sebesar 161 AQI US dan berstatus tidak sehat. Polutan utamanya adalah PM 2,5 yang mencapai 75µg/m³ atau 15 kali lebih tinggi dari nilai pedoman kualitas udara dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ini menjadikan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk pagi ini di seluruh dunia, menurut situs IQAir. Di posisi kedua ditempati oleh Dubai, Uni Emirat Arab dengan indeks 163 AQI US.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemudian, di posisi ketiga ada Kota Dhaka, Bangladesh dengan indeks 157 AQI US, disusul Kolkata, India di posisi keempat dengan indeks 156 AQI US, dan Doha, Qatar menggenapi posisi kelima dengan indeks 132 AQI US.

Kualitas udara Jakarta hari ini juga lebih buruk dibanding hari kemarin. Dibandingkan dengan jam yang sama, indeks kualitas udara Jakarta kemarin cuma 159 AQI US.

Sejumlah upaya memerangi polusi sudah digalakkan oleh pemerintah pusat hingga Pemprov DKI Jakarta. Misalnya, sejak pekan lalu, Pemprov DKI sudah menerapkan 50 persen aparatur sipil negara (ASN) bekerja dari rumah (WFH).

Selain itu, Pemprov DKI juga sudah melakukan penyemprotan jalan hingga menyemprot air berkabut (water mist) dari atap gedung. Namun, dampaknya dalam menekan polusi masih belum terlihat

Sebelumnya, kebijakan WFH berlaku sepanjang 21 Agustus hingga 21 Oktober bagi ASN yang melakukan fungsi staf atau pendukung. Kebijakan ini diterapkan guna mengurangi kemacetan dan polusi di ibu kota.

WFH juga bakal berlaku hingga Oktober karena ada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023 pada 4-7 September.

Nantinya, persentase pegawai yang melaksanakan WFH dan kehadiran di kantor akan disesuaikan kembali. Tidak lagi 50 persen. Rinciannya, pegawai yang WFH sebanyak 75 persen dan bekerja dari kantor sebanyak 25 persen.

Jika dibandingkan dengan pekan lalu ketika kebijakan tersebut berlaku, kualitas udara di Jakarta cenderung masih dalam kategori tidak sehat. Pada hari pertama penerapan, IQAir mencatat indeks Jakarta 147 AQI US, berstatus tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Namun, sehari setelahnya atau pada Selasa (22/8) kualitas udara kembali memburuk dengan indeks 158 AQI US. Dua hari berikutnya, yakni Rabu (23/8) dan Kamis (24/8), kualitas udara Jakarta sedikit membaik dengan masing-masing indeks 158 AQI US dan 144 AQI US.

Setelahnya, sejak Jumat (25/8) sampai Minggu (27/8), kualitas udara di Jakarta kembali memburuk. Pada Senin (28/8) kualitas udara Jakarta sedikit membaik, tapi kembali memburuk pada Selasa (29/8).

CNNIndonesia.com sudah berupaya meminta tanggapan mengenai hal ini ke Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto. Namun, sampai berita ini ditulis, Asep belum memberikan tanggapan. 

Berikut rincian indeks kualitas udara Jakarta selama sepekan penerapan 50 persen ASN WFH.

Senin (21/8) 147 AQI US (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
Selasa (22/8) 158 AQI US (tidak sehat)
Rabu (23/8) 155 AQI US (tidak sehat)
Kamis (24/8) 144 AQI US (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
Jumat (25/8) 147 AQI US (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
Sabtu (26/8) 152 AQI US (tidak sehat)
Minggu (27/8) 157 AQI US (tidak sehat)
Senin (28/8) 153 AQI US (tidak sehat)
Selasa (29/8) 165 AQI US (tidak sehat)

[Gambas:Video CNN]

(tim/dmi)

[Gambas:Video CNN]

BMKG Bongkar Strategi Beijing Perangi Polusi Udara, Simak Caranya


Jakarta, CNN Indonesia —

Polusi udara masih menjadi momok bagi warga di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Pemerintah pun berupaya segala cara, sampai belajar dari China hingga Amerika untuk mengatasi masalah tersebut.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fachri Rajab mengungkap ada sejumlah hal yang dapat dicontoh Jabodetabek dari Beijing di China, hingga California di Amerika Serikat untuk menekan polusi.

“Kalau kita belajar polusi udara Beijing, apa yang dilakukan? Perintahkan 2.100 industri berhentikan atau kurangi aktivitas produksi,” kata Fachri di Jakarta, Senin (28/8).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, Fachri menyebut saat itu Beijing memerintahkan peralihan dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Pemerintah Beijing saat itu juga meliburkan sekolah selama beberapa hari.

Menurut Fachri kebijakan itu terbilang sukses. Pasalnya, kebijakan tersebut berhasil mengurangi level polusi udara hingga 30 persen.

“Kurangi separuh kendaraan kecuali bus, ambulans. Sekolah libur beberapa hari, dan 33 provinsi di sekeliling Beijing menerapkan hal yang sama. Jadi enggak hanya Beijing. Itu berhasil kurangi polusi 30 persen,” ungkap dia.

Fachri juga bicara soal penanganan polusi udara di California Selatan. Menurutnya otoritas California Selatan menerapkan pelbagai kebijakan yang tegas untuk mengurangi polusi.

Dalam paparannya, Fachri menjelaskan bahwa otoritas setempat menerapkan kebijakan dan program termasuk elektrifikasi kendaraan, penggunaan BBM yang lebih berkualitas untuk mobil, kapal laut, dan kereta.

“Walaupun selama 1994-2011 terdapat peningkatan 38 persen dari lalu lintas, 30 persen kenaikan populasi, dan 150 persen kenaikan aktivitas pelabuhan, level polusi turun dengan drastis dengan 54 persen penurunan konsentrasi NOx sebanyak 54 persen, gas organik reaktif sebanyak 65 persen, SOx sebanyak 40 persen, dan PM2.5 turun sebanyak 21 persen,” demikian paparan dari Fachri.

Perang lawan polusi udara ala Beijing

Pada tahun 1998, Beijing menyatakan perang terhadap polusi udara. Tantangannya adalah menemukan cara untuk meningkatkan kualitas udara di salah satu kota terbesar dan paling cepat berkembang di China.

Butuh waktu 20 tahun sampai akhirnya Beijing memenangi peperangan tersebut. Kualitas udara telah meningkat secara substansial, dan pelajaran yang dipetik memberikan peta jalan bagi kota-kota lain untuk mengatasi polusi udara.

“Peningkatan kualitas udara ini tidak terjadi secara kebetulan. Ini adalah hasil dari investasi waktu, sumber daya, dan kemauan politik yang sangat besar,” kata Joyce Msuya, Pelaksana Tugas Direktur Eksekutif Lingkungan PBB, mengutip laman Climate and Clean Air Coalition. 

“Memahami kisah polusi udara Beijing sangat penting bagi negara, distrik, atau kota mana pun yang ingin mengikuti jalan yang sama,” tambahnya.

Benarkah Hujan Hasil Modifikasi Cuaca Berhasil Tekan Polusi Jakarta?


Jakarta, CNN Indonesia —

Hujan mengguyur sejumlah wilayah Jakarta pada Minggu (27/8). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengklaim hujan itu karena Teknologi Modifikasi Cuaca(TMC) sebagai upaya mengurangi polusi udara di kawasan Jabodetabek.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengklaim hujan hasil modifikasi cuaca itu mampu menekan polusi udara di Jakarta.

“BMKG sudah melakukan TMC dan tanggal 26, 27 [Agustus] kemarin tuh juga dilakukan TMC tetapi memang lebih ke hujannya itu ada di sekitar Jakarta,” kata Asep di Jakarta, Senin (28/8).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya hujan yang terjadi sejak sore hingga malam hari itu mampu menekan polusi udara di Jakarta.

“Karena memang sumber polusinya juga ada di beberapa lokasi di luar Jakarta itu bisa sedikit berpengaruh terhadap penurunan polusi di Jakarta. Memang ada penurunan tetapi memang tidak kemudian serta-merta seharian polusi langsung turun itu enggak,” ucapnya lagi.

Namun apakah benar hujan buatan itu bisa menurunkan kadar polusi udara di sebuah wilayah?

Berdasarkan data dua hari selepas hujan mengguyur Jakarta atau Selasa (29/2), CNNIndonesia.com membandingkan nilai kualitas idara lewat situs IQAir.

Hasilnya, sejumlah wilayah masih diselimuti indikator berwarna merah dengan indeks kualitas udara (AQI) 121 hingga 168 dengan katagori tidak sehat.

Di wilayah Jakarta Utara 109 hingga 153 yang artinya tidak sehat. Kemudian di Jakarta Pusat dan Selatan relatif tidak sehat lantaran indeks AQI 151 sampai 167.

Wilayah dengan indeks kualitas udara terparah berada pada kawasan perkantoran yaitu Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, dengan nilai 167 dan PM2.5 80 µg/m³.

Sedangkan AQI paling rendah berlokasi di Ancol, Jakarta Utara dengan AQI 109 dan PM2.5 38 µg/m³.

Lewat stasiun kualitas udara milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang ada di kantornya Gedung Manggala Wanabakti Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta kualitas AQI menunjukkan 155 dan PM2.5 63 µg/m³.

Sekarang, mari kita bandingkan dengan kondisi wilayah DKI Jakarta, sebelum diguyur hujan lebat pada Minggu sore hingga malam hari.

Pada pekan lalu polusi di DKI Jakarta sedang ‘sangar-sangarnya’ menyelimuti kawasan jantung kota. Padahal kala itu, separuh aparatur sipil negara (ASN) Pemprov DKIJakartakerja dari rumah (WFH).

Data per Kamis (24/8) menunjukkan wilayah DKI Jakarta memiliki AQI160 dan PM2.5 73 µg/m³.

Stasiun DKI Lubang Buaya, Jakarta, DKI Jakarta, berdasarkan data terakhir per Selasa (22/8),mencatat PM10 nihil sementara PM2.5 mencapai 122 alias tidak sehat.

Sementara, empat stasiun pengukuran lainnya di Jakarta menunjukkan kategori Sedang. Yakni, Stasiun DKI Jagakarsa, Jaksel; Stasiun Jakarta GBK, Jakpus; Stasiun DKI Bundaran HI, Jakpus; Stasiun DKI Kelapa Gading, Jakut.

[Gambas:Video CNN]

(can/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Pesawat Antariksa India Sukses Meluncur Menuju Matahari


Jakarta, CNN Indonesia —

Pesawat antariksa Aditya-L1 milik India sukses meluncur menuju matahari pada Sabtu (2/9) siang pukul 11.50 waktu setempat atau 13.20 WIB.

Pada peluncuran itu, tiga tahap pemisahan pertama telah berhasil diselesaikan dan pesawat Aditya-L1 berfungsi normal. Pesawat tersebut kemudian mematikan mesin pendorongnya dan meluncur ke posisi awal Orbit Bumi Rendah (LEO).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam unggahan di Twitter, Sabtu (2/9), Menteri Transportasi India Nitin Gadkari memuji keberhasilan peluncuran misi surya Aditya-L1 di India dan menyebutnya sebagai pencapaian bersejarah.

“Sebuah pencapaian bersejarah dalam mengejar ilmu pengetahuan!” tulis Nitin Gadkari. “Terima kasih kepada para pemikir brilian di ISRO yang telah mewujudkan misi ini. Dedikasi dan keahlian Anda terus menginspirasi kita semua,”

“Ini adalah masa depan cerah bagi eksplorasi tenaga surya dan penemuan-penemuan inovatif!” lanjutnya.

[Gambas:Twitter]

Pesawat antariksa Aditya-L1 merupakan satelit observasi tak berawak yang ingin digunakan oleh badan antariksa India (Isro) untuk memantau aktivitas matahari.

Selain itu, misi pesawat ini adalah mempelajari lebih lanjut bagaimana aktivitas bintang itu berdampak pada fenomena cuaca luar angkasa seperti badai matahari.

Peluncuran berlangsung pada pukul 11.50 waktu setempat dari pusat luar angkasa di Sriharikota, selatan India. Tempat ini sebelumnya juga menjadi tempat peluncuran misi ke Bulan, Chandrayaan-3.

Diberitakan The Independent, Isro mengatakan Aditya yang berarti Matahari dalam bahasa Hindi itu memerlukan waktu sekitar empat bulan untuk mencapai posisi akhirnya dalam orbit halo mengelilingi matahari.

Pesawat antariksa ini pertama-tama akan memasuki Orbit Bumi Rendah (LEO) sebelum mengambil jalur yang lebih elips dan akhirnya menggunakan tenaga penggerak di dalamnya untuk mendorong keluar ke wilayah sekitar matahari yang dikenal sebagai Lagrange Point 1 (L1).

L1 sendiri terletak sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi dan akan memungkinkan Aditya melihat matahari secara terus menerus dan tanpa halangan.

Hal ini disebut akan memberikan keuntungan yang lebih besar untuk mengamati aktivitas matahari dan pengaruhnya terhadap cuaca antariksa secara real time.

Wahana ini sendiri membawa tujuh perangkat untuk mengamati fotosfer, kromosfer, dan lapisan terluar matahari (korona) dengan menggunakan detektor elektromagnetik, partikel, dan medan magnet.

(lmy/end)

Solusi Polusi Udara Jakarta Tak Bisa Fokus ke Satu Isu

Jakarta, CNBC Indonesia – Jakarta sedang dilanda polusi udara tingkat tinggi dan terus-menerus, dengan rata-rata tingkat PM2.5 melebihi pedoman WHO yaitu sekitar 7 kali lipat. Polusi udara di Jakarta ternyata berasal dari berbagai macam sumber.

Polusi udara ini tak kunjung hilang, meskipun langkah kebijakan untuk menguranginya sudah dilakukan. Misalnya memberlakukan work from home (WFH) bagi sebagian aparatur sipil negara (ASN) pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Namun, ternyata kebijakan yang dimaksudkan untuk mengurangi volume lalu lintas, tidak menghasilkan penurunan tingkat PM2.5 secara nyata.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) mengatakan, pengurangan perjalanan dan mengemudi secara lokal tidak menyelesaikan masalah polusi udara di Jakarta.





Sejak 28 Agustus, PLN mengurangi operasional PLTU Suralaya sebanyak 4 unit tapi kita ketahui polusi di Jakarta justru makin tinggi Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra


“Akar permasalahan polusi udara di Jakarta tidak bisa direduksi hanya pada satu sumber saja, seperti perjalanan pulang-pergi. Misalnya, tidak ada penurunan polusi yang terukur selama WFH,” kata analis CREA Katherine Hasan, dalam keterangan pers, dikutip Kamis (31/8/2023).

Tingkat polusi sangat berkorelasi dengan model semburan emisi buang berbagai PLTU batu bara yang mencapai Jakarta. “Kami (CREA) telah mengidentifikasi selusin pembangkit listrik tenaga batu bara di sekitar Jakarta, yang berlokasi di Banten dan Jawa Barat,” kata Katherine

“Analisis kami terhadap episode polusi udara di Jakarta baru-baru ini menunjukkan bahwa tingkat polusi meningkat ketika angin bertiup dari lokasi yang memiliki pembangkit listrik tenaga batu bara,” imbuhnya.

Untuk itu, daripada terlalu berfokus pada penggunaan kendaraan bermotor pribadi, baik roda empat maupun roda dua di Jakarta, pemerintah harus mengatasi sumber utama polusi secara sistematis di tingkat daerah.

“Polusi udara di Jakarta berasal dari berbagai sumber dan harus ditangani lintas provinsi, mulai dari dengan penegakan standar emisi untuk pembangkit listrik tenaga batu bara, industri dan transportasi, dan pada akhirnya koordinasi antar provinsi dan nasional untuk mengatasi semua pencemar utama.” pungkasnya.

Namun, penurunan operasi PLTU di sekitar Jakarta juga terbukti tak berdampak besar kualitas udara di DKI Jakarta. Dalam kunjungan ke PLTU Suralaya di Cilegon, Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto menyatakan PLTU Suralaya bukan penyebab utama polusi di Jakarta.

“Berdasarkan kondisi polusi Jakarta yang belum berubah setelah beberapa hari PLTU Suralaya mengurangi operasinya dan dari paparan yang dilakukan oleh Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Puji Lestari yang menghitung dampak polusi dari PLTU, dilaporkan bahwa PLTU Suralaya bukan sumber polusi di Jakarta,” ujar Sugeng.

Polusi walau PLTU dimatikan

PLTU Suralaya 1, 2, 3, dan 4 dimatikan pada 29-31 Agustus 2023. Pada saat itu, PM2.5 di area Jakarta malah menanjak dari 76, ke 90,4 menjadi 110,8. Sebelumnya PLTU Suralaya 1 juga telah dimatikan selama 19-28 Agustus. Pada periode tersebut tingkat PM2.5 area Jakarta juga masih ada di kategori tidak sehat atau “kuning” dengan PM2.5 tertinggi terjadi pad 27 Agustus 2023.

“Dari hasil kunjungan, kami melihat pembangkit ini (Suralaya) telah memenuhi kaidah yang diidealkan. Angka emisi masih di bawah standar baku mutu. Kemudian dibuktikan juga dengan adanya penghargaan proper emas dan penghargaan internasional,” ujar Sugeng.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra mengatakan operasional PLTU Suralaya telah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Pihaknya bahkan melakukan pengurangan operasional PLTU saat awal disebut sebagai kontributor polusi Jakarta.

“Sejak 28 Agustus, PLN mengurangi operasional PLTU Suralaya sebanyak 4 unit atau sebesar 1.600 Megawatt (MW) tapi kita ketahui polusi di Jakarta justru makin tinggi,” ungkapnya.

Pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk terus menurunkan emisi dari operasional pembangkitnya. Edwin menjelaskan, PLTU Suralaya telah dilengkapi dengan teknologi Electrostatic Precipitator (ESP) yang akan menyaring debu sisa pembakaran sampai ukuran terkecil di bawah 2 micrometer dan Flue Gas Desulphurization (FGD) untuk mengendalikan polutan NOx dan SOx.

“Di sisi pengawasan emisi, PLTU Suralaya telah dilengkapi dengan Continuous Emission Monitoring System (CEMS) untuk memastikan emisi gas buang dari operasional tetap di bawah ambang batas yang ditentukan. Di sini bisa dilihat, PLN menerapkan sistem digital untuk mengelola seluruh pembangkit kami. Monitoring sistem pembangkit membuat operasional semakin efektif dan efisien,” ujar Edwin.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Beda sama Anies, Bos Startup: Mobil Listrik Harus Banyak

(fab/fab)

Ternyata Ada 3 Jenis Pekerjaan Aman dari Serbuan AI, Ini Dia

Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak dimulainya revolusi industri, akan selalu ada ancaman dari mesin teknologi baru. Mulai dari masa alat tenun mekanis hingga microchip seperti saat ini, akan mengambil alih pekerjaan manusia.

Secara umum, manusialah yang selama ini selalu menang. Tapi kini, beberapa ahli percaya dengan kehadiran AI, ancaman tersebut menjadi nyata.

Robot benar-benar akan hadir ke tengah kehidupan masyarakat dan melakukan beberapa pekerjaan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Laporan dari Goldman Sachs pada Maret 2023 memperkirakan, AI yang mampu menghasilkan konten dapat melakukan seperempat dari seluruh pekerjaan yang saat ini dilakukan manusia.

Laporan tersebut lebih lanjut mencatat, di seluruh Uni Eropa dan AS, 300 juta pekerjaan bisa hilang akibat otomatisasi. Dan hal ini bisa berakibat buruk.

“Hal ini tidak hanya terjadi pada individu, tapi bisa juga terjadi secara sistemik,” kata Martin Ford, penulis Rule of the Robots: How Artificial Intelligence Will Transform Everything, dikutip dari BBC, Sabtu (2/9/2023).

“Ini bisa terjadi pada banyak orang, mungkin terjadi secara tiba-tiba, dan mungkin terjadi pada saat yang bersamaan. Dan hal ini berdampak tidak hanya pada individu-individu tersebut, namun juga pada perekonomian secara keseluruhan,” imbuhnya.

Pekerjaan yang “Aman” dari AI

Namun, tak semuanya berita buruk. Para ahli mengatakan masih ada hal-hal yang AI tidak mampu lakukan, misalnya tugas-tugas yang melibatkan kualitas manusia, seperti kecerdasan emosional dan pemikiran out-the-box.

Dan beralih ke peran atau pekerjaan pada bidang tersebut dapat membantu mengurangi kemungkinan digantikan oleh AI.

Ford membaginya menjadi tiga kategori jenis pekerjaan yang tidak akan ‘tersentuh’ oleh AI.

Pertama adalah pekerjaan yang benar-benar kreatif.

“Anda tidak melakukan pekerjaan yang diformulasikan atau hanya mengatur ulang sesuatu, namun Anda benar-benar memunculkan ide-ide baru dan membangun sesuatu yang baru,” ujarnya.

Tapi perlu dicatat, tidak semua pekerja kreatif bisa aman. Faktanya, hal-hal seperti desain grafis dan peran terkait seni visual mungkin termasuk yang pertama kali hilang karena digantikan AI. Algoritma dasar dapat mengarahkan bot untuk menganalisis jutaan gambar, sehingga memungkinkan AI menguasai estetika secara instan.

Rasa aman di bidang ‘kreatif’ lain bisa datang dari ilmu kedokteran, pengetahuan, dan hukum.

“Dalam ilmu pengetahuan, kedokteran, dan hukum, orang-orang yang tugasnya menghasilkan strategi hukum atau strategi bisnis baru. Saya pikir akan terus ada tempat di sana bagi umat manusia,” tuturnya.

Kategori terisolasi kedua, lanjutnya, adalah pekerjaan yang memerlukan hubungan interpersonal.

Profesi ini termasuk perawat, konsultan bisnis, dan jurnalis investigasi.

Ini adalah pekerjaan, di mana memerlukan pemahaman mendalam tentang orang. Ia menilai akan memakan waktu lama sebelum AI memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan cara yang benar-benar membangun hubungan”.

Zona aman ketiga, adalah pekerjaan yang sangat membutuhkan banyak mobilitas dan ketangkasan serta kemampuan memecahkan masalah dalam lingkungan yang tidak dapat diprediksi.

Seperti pekerjaan sebagai tukang listrik, tukang ledeng, tukang las dan sejenisnya, yang termasuk dalam kategori ini.

“Ini adalah jenis pekerjaan di mana Anda selalu menghadapi situasi baru,” kata dia.

“Mereka mungkin yang paling sulit untuk diotomatisasi. Untuk mengotomatiskan pekerjaan seperti ini, Anda memerlukan robot fiksi ilmiah. Anda memerlukan C-3PO Star Wars.”

Meskipun manusia kemungkinan besar akan tetap melakukan pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam kategori-kategori tersebut, bukan berarti profesi-profesi tersebut sepenuhnya terisolasi dari perkembangan AI.

Faktanya, kata Joanne Song McLaughlin, profesor ekonomi tenaga kerja di Universitas Buffalo, sebagian besar pekerjaan, apa pun industrinya, memiliki aspek yang cenderung diotomatisasi oleh teknologi.

“Dalam banyak kasus, tidak ada ancaman langsung terhadap pekerjaan, tetapi tugas akan berubah.” katanya.

“Pekerjaan manusia akan menjadi lebih fokus pada keterampilan interpersonal,”

“Sangat mudah untuk membayangkan bahwa, misalnya, AI akan mendeteksi kanker jauh lebih baik daripada manusia. Di masa depan, saya berasumsi dokter akan menggunakan teknologi baru tersebut. Namun menurut saya seluruh peran dokter tidak akan tergantikan.”

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


ChatGPT Bawa Malapetaka, Ini 4 Bahaya AI Buat Manusia

(dce)

Mengejutkan, Begini Efek China Perangi Polusi Hingga Dipuji

Jakarta, CNBC Indonesia – Laporan tahunan Air Quality Life Index oleh Institut Kebijakan Energi di Universitas Chicago memuji keberhasilan China dalam mengatasi polusi. Dalam laporan yang sama, Air Quality Life Index menyebutkan bahwa rata-rata usia masyarakat China akan lebih panjang sekitar 2,2 tahun berkat kualitas udara yang mulai membaik.

Melansir dari CNN Internasional, tingkat polusi secara global dilaporkan sedikit menurun dari tahun 2013 hingga 2021.

Menurut laporan Air Quality Life Index, hal ini salah satunya berkat keberhasilan China dalam mengatasi polusi. Sebab, tanpa perbaikan yang dilakukan oleh China, rata-rata polusi dunia diklaim akan meningkat.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelumnya, kota-kota China selalu mendominasi peringkat global sebagai kualitas udara terburuk di dunia. Pada 2021, Beijing sempat mencatat kualitas udara bulanan terbaik sejak 2013.

“Warna biru Beijing secara bertahap menjadi norma baru kita,” kata Menteri Lingkungan China saat itu, dikutip Sabtu (2/9/2023).

Kemajuan tersebut diklaim mampu dicapai China karena pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama untuk berusaha keras melawan polusi.

Sebagai contoh, laporan tersebut menyebutkan bahwa sejak 2014, pemerintah China telah membatasi jumlah mobil di jalanan kota-kota besar, melarang pembangunan pembangkit listrik batubara baru di daerah yang paling tercemar, mengurangi emisi atau menutup pabrik-pabrik yang sudah ada, dan mengurangi aktivitas industri yang tingkat polusinya tinggi, seperti pembuatan besi dan baja.

“Pada dasarnya, dasar dari tindakan-tindakan tersebut adalah elemen yang sama, yakni kemauan politik dan sumber daya, baik manusia maupun finansial, yang saling memperkuat,” tulis laporan tersebut.

“Ketika masyarakat dan pembuat kebijakan memiliki elemen ini maka tindakan bakal jauh lebih mungkin terjadi,” lanjut laporan tersebut.

Namun, laporan ini memperingatkan bahwa masih ada hal yang harus diselesaikan Negeri Tirai Bambu itu. Sebab, China masih menjadi negara paling tercemar ke-13 di dunia. Polusi partikulat di Beijing diklaim masih 40 persen lebih tinggi daripada di wilayah paling tercemar di Amerika Serikat (AS).

Menurut laporan tersebut, meskipun tingkat polusi partikulat di China sesuai dengan standar nasionalnya, mereka secara signifikan melampaui pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sementara itu, berbeda dengan China, di beberapa tempat lain situasi udara malah semakin memburuk.

Asia Selatan kini disebut sebagai ‘pusat polusi global’. Sebab, empat negara di Asia Selatan, yakni Bangladesh, India, Nepal, dan Pakistan yang secara kolektif mencakup hampir seperempat populasi dunia, memiliki kualitas udara yang sangat buruk.

Di masing-masing negara ini, rata-rata penduduk kehilangan lima tahun dari usia hidup mereka akibat polusi. Beban tersebut bahkan lebih tinggi di daerah-daerah yang paling tercemar.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Beda sama Anies, Bos Startup: Mobil Listrik Harus Banyak

(dce)

Rekor! 1.5 Jam, Omset dr. Richard Lee di Shopee Live Rp 5.5 M

Jakarta, CNBC Indonesia – Pencapaian menakjubkan kembali diraih oleh Dr. Richard pada sesi live streaming di Shopee Live. Ia berhasil memecahkan rekor baru dan menembus omset hingga Rp 5,5 miliar hanya dalam 1,5 jam saja pada 1 September kemarin.

Berita terbaru dr.Richard kali ini, gemparkan dunia live streaming dengan kembali mencetak rekor pada sesiter barunya di Shopee Live.

Hal ini menjadikan episode demi episode live stream yang telah dilakukan beberapa artis papan atas yang berjualan di Shopee Live sangat menarik untuk disaksikan, mulai dari Raffi Ahmad, Ruben Onsu, Sarwendah, Aurel Hermansyah, Baim Wong, hingga FujiUtami.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT




Foto: Capture Shopee Live Dr Richard Lee



Hasil luar biasa ini juga sangat membahagiakan bagi dr. Richard sendiri. Terlihat dari unggahan nya di akun sosial media miliknya, @dr.richard_lee setelah melakukan Live Streaming di Shopee Live. Ia menyampaikan kabar gembira ini melalui foto dengan caption “Gak mau sombong sih, tp klo kt jualan 1 jam 30 menit selalu segini, gmn dong??”, sambil menunjukkan hasil penjualan yang ia peroleh di Shopee Live.




Foto: Capture Posting Instagram Dr Richard Lee



 

Gaya pembawaannya yang edukatif, ditambah memberikan konsultasi gratis kepada para penontonnya, tak mengherankan dr. Richard Lee telah berhasil kembali mencetak rekor penjualan bersama Shopee Live. Sesi Live Streaming kali ini pun mengundang antusiasme luar biasa dari para pengguna Shopee. Hasilnya pun tidak mengkhianati usaha, dr.Richard Lee yang sangat interaktif menjelaskan keunggulan masing-masing produk selama sesi livestreaming.

Sebagai pakar kecantikan, Dr. Richard selalu berupaya untuk mengedukasi masyarakat akan dampak negatif dari produk yang tidak sesuai dengan standar operasional dan belum memiliki BPOM. Perjalanannya dalam mengedukasi pun tidak selalu mulus, tetapi ia tidak pernah lelah perjuangkan kebenaran nya selama ini dan akhirnya menang telak. Maka dari itu, melalui sesi Shopee Live kali ini, dirinya menghadirkan konsultasi gratis untuk mengedukasi masyarakat dan membantu mereka menemukan produk terbaik dengan mudah di Shopee.

Spesial memasuki bulan September tepat di tanggal 1 kemarin merupakan hari baik bagi para pengguna Shopee, para penggemar dr. Richard dan tentunya para pecinta diskon. Ragam produk-produk skincare dan makeup yang kerap menawarkan solusi bagi masing-masing kebutuhan kulit yang juga sudah diakui dan dikurasi langsung oleh dr.Richard, dihadirkan dengan promo spesial, diskon 50% hanya di Shopee Live. Perebutan atau di jaman sekarang sering disebut dengan sebutan war, terjadi selama sesi live streaming di Shopee Live tersebut. Keseruan persiapan para penonton Shopee Live untuk check-out dari keranjang orange hingga teriakan hitungan mundur yang menandakan waktu sesi diskon dan ketersediaan produk menipis. Perayaan ini tentunya semakin memeriahkan kampanye 9.9 Super Shopping Day yang sedang berlangsung di Shopee.

Selalu menjadi yang ditunggu dan ramai setiap sesi live streaming di Shopee Live menjadi alasan dr. Richard memutuskan untuk kembali tebar diskon 50% di Shopee Live. Khususnya dengan posisi fitur Shopee Live pada peta persaingan live streaming. Mengutip riset dari Populix berjudul “Understanding Live Streaming Shopping Ecosystem in Indonesia” terungkap bahwa Shopee Live menduduki posisi pertama, dengan persentase 69% pada indikator live streaming yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, jauh melampaui pesaing terdekatnya, TikTok Live (25%). Shopee Live juga menjadi fitur live streaming yang paling diingat oleh masyarakat Indonesia dengan hasil 60% responden di atas para pesaingnya, seperti pemain baru TikTok Live yang jauh tertinggal dengan angka 25%.

Selaras dengan data penggunaan live streaming platform, Shopee menunjukan porsi pangsa pasar dari jumlah dan nilai transaksi yang tertinggi. Dimana pada indikator pangsa pasar jumlah transaksi (share of order), dimana Shopee berhasil mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi (56%) dalam 6 bulan terakhir, jauh melampaui TikTok Live dengan persentase 30%. Sedangkan pada pangsa pasar nilai transaksi (share of revenue), Shopee menduduki peringkat pertama dalam mencatatkan pasar nilai transaksi terbesar, yaitu 54% berada jauh diatas Tik Tok Live (31%).

Dengan fitur Shopee Live yang masih menduduki peringkat pertama dalam sebagian besar indikator pada peta persaingan fitur live streaming, diikuti dengan kegigihan dari para streamer yang terus unjuk gigi pada setiap sesi live nya, menjadi hal yang sangat seru untuk disaksikan. Nyatanya, kehebohan episode untuk mencetak pencapaian baru masih belum selesai. Tentunya ini menjadi persaingan sehat yang dapat memberikan motivasi dan semangat. Terus nantikan dan jangan kelewatan promo semua diskon 50% di Shopee Live, Belanja Paling Murah dan Paling Lengkap di Shopee.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Kiamat e-Commerce, Rakyat Beralih Belanja di WhatsApp

(dpu/dpu)

Koneksi Internet Indonesia Melempem, Kalah dari Thailand hingga Laos


Jakarta, CNN Indonesia —

Kecepatan internet Indonesia ternyata belum mumpuni. Kecepatan internet Indonesia rata-rata 24,21 Mbps, masih tertinggal dari negara-negara lain di Asia Tenggara, bahkan dunia.

Merujuk laporan Speedtest Global Index yang dirilis Ookla, Indonesia berada di posisi 96 dari 143 negara. Di Asia Tenggara, Indonesia berada di posisi ke-8, kalah dari negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, hingga Singapura.

Dalam laporan kecepatan internet Ookla pada Juli 2023, Indonesia memiliki kecepatan unduh rata-rata 24,21 Mbps membuatnya naik 3 peringkat dari posisi sebelumnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kategori internet mobile, di Asia Tenggara, Indonesia cuma unggul dari 2 negara tetangga, yakni Kamboja yang berada pada posisi 98 dengan kecepatan 23,74 Mbps dan Myanmar di posisi 100 dengan kecepatan 23,31 Mbps.

Pada kecepatan internet fixed atau fixed broadband, Indonesia berada pada posisi yang lebih buruk, bahkan tak sampai 100 besar. Indonesia berada pada posisi 122 dengan kecepatan unduh rata-rata 27,11 Mbps.

Meski demikian, Indonesia bersaing dengan lebih banyak negara di kecepatan fixed broadband, yakni 182 negara.

Indonesia juga berada di posisi ke-8 di Asia Tenggara pada kecepatan fixed broadband, unggul dari Kamboja yang berada di posisi 129 dengan kecepatan 22,35 Mbps dan Myanmar di posisi 138 dengan kecepatan 19,41 Mbps.

Speedtest Global Index Juli 2023 menunjukkan rata-rata kecepatan internet global untuk download di kategori mobile internet mencapai 42,035 Mbps, upload 10,04 Mbps, dan latensi 28 ms.

Sementara, rata-rata kecepatan internet fixed broadband global, untuk download menyentuh angka 82,56 Mbps, upload 36,80 Mbps, dan latensi 9 ms. 

Daftar lengkap kecepatan internet mobile di Asia Tenggara:

-Brunei 120,84 Mbps (peringkat 7)
-Singapura 77,94 Mbps (peringkat 20)
-Malaysia 49,42 Mbps (peringkat 43)
-Vietnam 48,29 Mbps (peringkat 45)
-Thailand 40,64 Mbps (peringkat 58)
-Laos 29,57 Mbps (peringkat 78)
-Filipina 25,88 Mbps (peringkat 89)
-Indonesia 24,01 (peringkat 96)
-Kamboja 23,74 Mbps (peringkat 98)
-Myanmar 23,31 Mbps (peringkat 100)

Daftar lengkap kecepatan internet fixed broadband di Asia Tenggara:

-Singapura 247,29 Mbps (peringkat 1)
-Thailand 206,6 Mbps (peringkat 6)
-Malaysia 95,69 Mbps (peringkat 39)
-Vietnam 93,44 Mbps (peringkat 44)
-Filipina 92,84 Mbps (peringkat 47)
-Brunei 50,6 Mbps (peringkat 89)
-Laos 33,06 Mbps (peringkat 111)
-Indonesia 26,12 Mbps (peringkat 122)
-Kamboja 22,72 Mbps (peringkat 127)
-Myanmar 19,6 Mbps (peringkat 134)

[Gambas:Video CNN]

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Indonesia Masuk 6 Negara Paling Berkontribusi Terhadap Polusi Global


Jakarta, CNN Indonesia —

Sebuah laporan menyebutkan Indonesia masuk dalam daftar enam negara yang paling berkontribusi terhadap polusi udara global. Simak hasil studinya.

Hal tersebut merujuk laporan Indeks Kualitas Udara Kehidupan atau Air Quality Life Index (AQLI) yang diterbitkan pada Selasa (29/8). Dalam laporan itu, Indonesia bersama lima negara lainnya paling berkontribusi terhadap polusi udara global.

“Tiga perempat dari dampak polusi udara terhadap angka harapan hidup global terjadi hanya di enam negara, yaitu Bangladesh, India, Pakistan, Tiongkok, Nigeria, dan Indonesia, di mana orang-orang kehilangan satu hingga lebih dari enam tahun dari kehidupan mereka karena udara yang mereka hirup,” kata Michael Greenstone, pendiri AQLI bersama rekan-rekannya di Energy Policy Institute di Universitas Chicago (EPIC), dalam laporannya yang dirilis Selasa (29/8).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Merujuk laporan AQLI itu, hampir semua dari 272 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah dengan tingkat polusi partikulat rata-rata tahunan yang melebihi pedoman WHO. Lebih dari separuh penduduk tinggal di daerah yang melebihi standar nasional Indonesia sebesar 15 µg/m³.

Kemudian, diukur dari segi harapan hidup, polusi partikulat merupakan salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan manusia di Indonesia, yang memakan waktu 1,4 tahun dari kehidupan rata-rata penduduk Indonesia.

Sementara, diabetes dan infeksi ginjal mengurangi harapan hidup rata-rata sebesar 1,2 tahun, dan infeksi saluran pernapasan mengurangi harapan hidup sebesar 1 tahun.

Laporan itu juga menyebutkan, DKI Jakarta merupakan provinsi dengan tingkat polusi tertinggi di Indonesia. Sekitar 10,7 juta penduduknya diperkirakan akan kehilangan 2,4 tahun harapan hidup rata-rata relatif terhadap pedoman WHO.

Menurut laporan itu, di pulau Jawa, pusat populasi dan industri di Indonesia, sebetulnya tingkat polusi sedikit menurun pada tahun 2021, dibandingkan dengan tahun 2019. Di wilayah sekitar Jakarta (termasuk Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang), konsentrasi PM2.5 tahunan rata-rata turun sekitar 18,7 persen pada tahun 2021 menjadi 30 µg/m3. Namun, jika wilayah ini memenuhi pedoman WHO, sekitar 30,3 juta penduduknya akan mendapatkan rata-rata 2,5 tahun dalam harapan hidup.

Pada tahun 2021, Sumatera Utara merupakan salah satu wilayah yang paling tercemar di Indonesia, namun juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019. Medan, misalnya, mengalami tingkat polusi 33,9 µg/m3, sedikit meningkat dari 32,6 µg/m3 pada tahun 2020, namun masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat polusi pada tahun 2019 yang mencapai 40 µg/m3.

“Di sini, penduduk dapat memperoleh 2,8 tahun harapan hidup jika polusi dapat dikendalikan untuk memenuhi pedoman WHO,” tulis laporan tersebut.

Laporan tersebut kemudian menyoroti cara negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Thailand menangani masalah polusi masih belum optimal.

Misalnya, soal standar bahan bakar yang digunakan di dua negara tersebut masih belum seketat di China dan India. Di sana, standar bahan bakar yang diadopsi sudah Euro 6, sementara di Indonesia dan Thailand masih Euro 4.

Standar emisi Euro merupakan regulasi Uni Eropa yang mewajibkan pengguna katalis untuk mobil berbahan bakar bensin. Pada 1992 Uni Eropa mengeluarkan peraturan yang mewajibkan penggunaan katalis untuk mobil berbahan-bakar bensin, yang kemudian disebut standar Euro 1.

Sejak saat itu, lima set standar telah ditetapkan Uni Eropa dengan tujuan meningkatkan kualitas udara, yaitu standar Euro 2 (1996), Euro 3 (2000), Euro 4 (2005), Euro 5 (2009), dan Euro 6 (2014).

Kendaraan di Indonesia saat ini hanya diwajibkan untuk memenuhi standar Euro 4, yang memperbolehkan emisi NOx diesel hingga tiga kali lipat dan kandungan sulfur lima kali lipat.

Sementara, emisi industri merupakan bidang lain yang berpotensi untuk ditingkatkan. Pembangkit listrik tenaga batu bara di Indonesia, yang mana terdapat sekitar sepuluh pembangkit listrik dalam radius 100 kilometer dari Jakarta, diizinkan untuk mengeluarkan materi partikulat, NOx, dan SO2 3 hingga 7,5 kali lebih banyak dibandingkan pembangkit listrik batu bara di Cina, dan 2 hingga 4 kali lebih banyak dibandingkan pembangkit listrik di India yang dibangun antara tahun 2003 hingga 2016.34 NOx dan SO2, setelah dipancarkan ke atmosfer, dapat membentuk materi partikulat.

CNNIndonesia.com sudah berupaya mengonfirmasi hal ini ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dan Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi untuk mengonfirmasi soal laporan ini. Namun, keduanya belum memberikan respons sampai berita ini ditulis.

Namun begitu, dalam beberapa waktu terakhir, masalah polusi udara sudah menjadi perhatian pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Bahkan, Presiden Joko Widodo sudah beberapa kali menggelar rapat terbatas untuk membahas penanganan masalah ini.

Pada ratas terakhir, Presiden Jokowi sudah mengeluarkan sejumlah arahan sebagai upaya penanganan polusi udara di Jabodetabek.

Arahan-arahan dari Jokowi itu yakni, penyemprotan air berkabut atau water mist dari atas gedung, opsi bekerja secara hybrid, melakukan rekayasa cuaca, pembatasan emisi, mengimbau warga menggunakan transportasi massal, serta pengawasan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

[Gambas:Video CNN]

(tim/dmi)

[Gambas:Video CNN]