Dihujat Gamer Sedunia, Macron Mendadak Berubah 180 Derajat

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prancis Emmanuel Macron mendadak berubah. Pada Juni lalu, ia mengeluarkan pernyataan keras soal video game.

Ia mengatakan video game telah memicu beberapa anak muda melakukan pemberontakan, sehingga menyebabkan kerusuhan di Prancis pada awal tahun ini.

Alhasil, banyak pecinta game yang menghujat Macron dan mengatakan tuduhan tersebut tak berdasar. Menurut mereka, tak ada hubungannya game dengan kerusuhan massa. 


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Kini, Macron berbalik arah dan melemparkan pujian untuk industri video game dan para pecintanya. Dalam postingan di X, ia menegaskan telah menarik kata-katanya pada Juni lalu. 

Macron memulai postingan-nya yang sangat panjang dengan mengakui kesalahannya.

“Pernyataan saya membuat para gamer terkejut,” ujarnya.

Dia kemudian berusaha menjelaskan pemikirannya kala itu dan menghujani industri video game dengan pujian. 

“Video game adalah bagian penting dari Prancis,” kata Macron.

“Saya mengungkapkan keprihatinan saya pada akhir Juni karena para berandalan telah menggunakan kebiasaan bermain video game untuk melakukan kekerasan di jejaring sosial,” katanya.

“Kekerasan inilah yang saya kutuk, bukan video game,” ia memperjelas.

Kerusuhan dimulai setelah polisi menembak Nahel Merzouk di Nanterre di pinggiran kota Paris, pada 27 Juni 2023.

Remaja kelahiran Prancis berusia 17 tahun keturunan Afrika Utara itu dihentikan oleh dua petugas yang mengendarai sepeda motor yang kemudian menuduh bahwa ia mengemudi dengan berbahaya. Dia meninggal karena satu tembakan di lengan kiri dan dada.

Dari kasus Nanterre, protes yang penuh kekerasan dengan cepat menyebar dan berubah menjadi kekacauan berskala nasional di kota-kota besar, kecil, dan bahkan desa-desa, yang terlihat di jejaring sosial.

Dalam pertemuan pemerintah pada saat itu, Macron menuduh jejaring sosial memainkan peran penting dalam kerusuhan dan memicu kekerasan tiruan serta mengutuk video game.

“Di kalangan pemuda, video game menjadi pelarian dari kenyataan. Terkadang kami merasa beberapa dari mereka hidup di jalanan, memainkan video game yang memabukkan,” kata Macron.

Namun, postingan terbarunya memberikan nada yang sama sekali berbeda.

“Saya selalu menganggap bahwa video game adalah peluang bagi Prancis, bagi generasi muda dan masa depan, bagi lapangan kerja dan perekonomian kita,” katanya.

Industri ini “menginspirasi, membuat orang bermimpi, membuat mereka berkembang!” lanjut Macron.

Diketahui, hujatan ke Macron atas pernyataannya sebelumnya tak cuma datang dari pecinta game di Prancis. Direktur game asal Jepang, Kastuhiro Harada, mengatakan bahwa ucapan Macron merupakan bukti pemimpin yang menyalahkan sesuatu untuk melepas tanggung jawabnya. 

Warganet dari seluruh dunia juga ramai menyalahkan Macron yang dinilai melontarkan pernyataan blunder.

[Gambas:Video CNBC]

(fab/fab)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *