Jakarta, CNN Indonesia —
Sejumlah isu mengenai teknologi hingga sains muncul pekan ini, di antaranya mengenai drama pemecatan CEO OpenAI Sam Altman hingga laser dari pesawat antariksa berjarak 16 juta Kilometer berhasil tertangkap oleh markas NASA di Bumi.
Salah satu isu yang paling mendapat sorotan di kanal Teknologi tentu soal drama pemecatan Sam Altman dari OpenAI, meski akhirnya ia kembali ke posisinya. Berita-berita mengenai musim hujan hingga cuaca ekstrem juga masih mendominasi.
Sementara itu, dari bidang sains, berita mengenai nyamuk dengan bakteri Wolbachia juga mendapat perhatian khusus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut rangkuman lengkap Tekno Sepekan:
Drama Sam Altman dan OpenAI
Kabar mengenai pemecatan Sam Altman muncul akhir pekan lalu. Sontak berita mengenai pemecatan Altman dari OpenAI menjadi perbincangan hangat.
OpenAI, induk perusahaan platform kecerdasan buatanChatGPT, memecat Altman pada Jumat (17/11) karena masalah komunikasi.
Perusahaan ini menyebut penyelidikan internalnya menemukan Altman tidak selalu jujur kepada dewan direksi. Perusahaan kemudian menunjuk Mirai Murati yang sebelumnya memegang Chief Technology Officer (CTO).
Namun, hanya berselang beberapa hari, Murati digantikan oleh mantan bos Twitch, Emmett Shear.
Drama berlanjut setelah CEO Microsoft Satya Nadella mengumumkan pihaknya merekrut Altman dan Greg Brockman untuk memimpin tim riset AI canggih Microsoft yang baru.
Namun, tak lama kemudian, OpenAI mengumumkan bahwa perusahaan mencapai kesepakatan dengan Altman untuk rujuk kembali.
“Kami telah mencapai kesepakatan prinsip agar Sam Altman kembali ke OpenAI sebagai CEO dengan dewan awal baru yang terdiri dari Bret Taylor (Ketua), Larry Summers, dan Adam D’Angelo,” kicau OpenAIdi akun X mereka.
Belakangan, sejumlah sumber kepada Reuters kemudian mengungkap pemecatan ini terkait dengan pengembangan AI super yang bahkan bisa mengerjakan matematika, tak cuma menulis artikel.
AI yang masuk jenis kecerdasan umum buatan (AGI) ini bernama Q*. Sejauh ini, informasi tersebut belum dibenarkan secara resmi oleh kedua pihak.
Laser dari pesawat antariksa
Badan antariksa AS NASA menangkap sinyal laser yang ditembakkan dari instrumen yang diluncurkan dengan pesawat ruang angkasa Psyche, yang saat ini berada pada jarak 16 juta kilometer dari Bumi. Pesawat antariksa ini sedang dalam misi menuju asteroid logam misterius.
Momen yang terjadi pada 14 November tersebut menandai keberhasilan pengujian pertama sistem Komunikasi Optik Antariksa Dalam (DSOC) milik NASA.
Ini merupakan alat komunikasi generasi berikutnya yang mengirimkan informasi antarplanet bukan lagi melalui gelombang radio, melainkan sinar laser.
Hal ini merupakan bagian dari serangkaian tes yang dilakukan NASA untuk mempercepat komunikasi di luar angkasa, dalam berbagai misi.
“Meraih cahaya pertama adalah pencapaian yang luar biasa. Sistem di darat berhasil mendeteksi foton laser luar angkasa dari DSOC,” kata Abi Biswas, ahli teknologi proyek sistem di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA,California, dalam sebuah pernyataan dikutip dari Space.
Gigitan nyamuk Wolbachia
Pro dan kontra mengenai nyamuk dengan bakteri Wolbachia masih ramai dibahas masyarakat.
Masih banyak warga belum mengetahui mengenai nyamuk yang diklaim dapat menurunkan penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) secara signifikan ini. Salah satunya soal bentol bekas gigitan nyamuk ini.
Peneliti Pusat kedokteran Tropis UGM Riris Andono Ahmad menyebut tak ada yang berbeda dengan nyamuk yang memiliki bakteri Wolbachia dengan dan nyamuk tanpa Wolbachia, sehingga dampak gigitan keduanya sama saja.
Riris juga mengatakan Wolbachia tidak menginfeksi manusia dan tidak terjadi transmisi horizontal terhadap spesies lain bahkan Wolbachia tidak mencemari lingkungan biotik dan abiotik.
Hasil studi Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue (AWED) menunjukkan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia mampu menurunkan kasus dengue sebesar 77.1 persen dan menurunkan kasus rawat inap karena dengue sebesar 86 persen.
Hasil studi tersebut dan hasil di beberapa negara lain yang menerapkan teknologi WMP bahkan menunjukkan teknologi Wolbachia untuk pengendalian Dengue telah direkomendasikan oleh WHO Vector Control Advisory Group sejak 2021.
Gunung bawah laut Pacitan diakui dunia
Gunung bawah laut di wilayah perairan selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, resmi diberi nama Jogo Jagad usai mendapat persetujuan secara internasional.
Nama itu disetujui pada sidang ke-36 Sub-Committee on Undersea Features Names (SCUFN) yang digelar pada 6-10 November di Wollongong, New South Wales, Austrlia.
“Salah satu hasil keputusan sidang ke-36SCUFN adalah disetujuinya nama JOGO JAGAD sebagai nama gunung bawah laut yang tahun lalu ditemukan oleh ppklp.big di perairan selatan Jawa,” demikian disampaikan akun resmi Badan Informasi Geospasial di Twitter, Rabu (22/11).
Gunung yang diidentifikasi Badan Informasi Geospasial (BIG) itu memiliki ketinggian sekitar 2.300 meter dari dasar laut, berada sekitar 200 kilometer di barat daya Kota Pacitan. Puncak gunung ini sekitar 3-4 kilometer dari permukaan air laut.
Facebook terima iklan pembunuhan anak Palestina
Serangkaian iklan yang menyerukan kekerasan terhadap warga Palestina, yang dimaksudkan untuk menguji standar moderasi konten Facebook, ditemukan disetujui oleh media sosial milik Meta tersebut.
Melansir The Intercept, iklan yang dikirimkan, baik dalam bahasa Ibrani dan Arab, mencakup pelanggaran yang signifikan terhadap kebijakan Facebook dan perusahaan induknya, Meta.
Beberapa di antaranya memuat konten kekerasan yang secara langsung menyerukan pembunuhan warga sipil Palestina, seperti iklan yang menuntut “holocaust (pembunuhan massal) rakyat Palestina” dan memusnahkan “perempuan, anak-anak, dan lansia di Gaza.”
Unggahan lainnya, seperti postingan yang menggambarkan anak-anak dari Gaza sebagai “teroris masa depan” dan rujukan kepada “babi Arab”, berisi bahasa yang tidak manusiawi.
(tim/dmi)