Cerita 5 Desa di Perbatasan Nikmati Internet Berkat BAKTI Kominfo


Jakarta, CNN Indonesia —

Desa Kaliau, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, kini bisa menikmati akses internet yang stabil. Sebelumnya, akses internet di desa tersebut sangat sulit dan terbatas.

Hadirnya akses internet yang stabil ini berkat kegigihan seorang pemuda bernama Van Bastian. Ia melihat bahwa akses internet sangat penting bagi masyarakat Desa Kaliau, terutama untuk pendidikan dan pengembangan ekonomi.

Pada awalnya, Van Bastian mengusulkan kepada perangkat desa untuk mengelola internet melalui BUMDes Bangkat Barage. Namun, usulan tersebut tidak mendapat respons yang baik dari perangkat desa karena dianggap tidak menguntungkan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya sempat tawarkan kepada kepala desa waktu itu kepala desa lama. Cuma tawaran saya dinilai tidak begitu menjanjikan bagi beliau karena pandangan beliau lebih baik mengelola kekayaan alam yang diberikan tanah itu sendiri,” kata Van Bastian dikutip Sabtu (25/11).

Tak patah arang, Van Bastian terus mencari jalan untuk menghadirkan internet di desa tersebut. Hingga akhirnya, ia mendapat bantuan dari Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

BAKTI Kominfo dalam kunjungannya turut membawa salah satu layanan penyedia layanan internet berbasis kabel swasta di Kalimantan Barat. Akhirnya, mulai 2019 masyarakat di Desa Kaliau bisa menikmati internet.

Bukan hanya itu, BAKTI Kominfo juga beberapa kali memberikan pelatihan. Selain itu, BAKTI Kominfo juga mengajak Van Bastian melakukan studi banding ke sejumlah desa lain yang telah memiliki ekosistem jaringan internet dan dikelola perangkat desa melalui BUMDes.

“Dari situ saya belajar, saya mengamati dan saya melihat bahwa peluang untuk mengembangkan internet di desa Kaliau ini cukup besar. Akhirnya apa yang ditawarkan BAKTI dan apa yang saya cita-citakan tercapai,” ujarnya.

Ia mengamini ada sejumlah kendala lain setelah ada jaringan internet, seperti modal dan keahlian dalam pengelolaan jaringan. Namun, berkat dukungan masyarakat dan pemuda desa, masalah itu bisa teratasi. Hingga akhirnya perlahan namun pasti, BUMDes Bangkat Barage bisa menjalankan bisnisnya.

Bahkan, BUMDes Bangkat Barage saat ini menjadi satu-satunya penyedia jasa layanan internet di Desa Kaliau dan lima desa lain yang berada di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Sebab, bukan hanya Desa Kaliau saja yang memanfaatkan jasa internet dari BUMDes Bangkat Barage. Melainkan, 16 sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA di Kecamatan Sanjingan Besar yang menaungi lima desa menikmati internet sejak 2019.

Salah satu sekolah itu adalah SMPN 2 Sajingan Besar yang ada di Desa Senatap. Kepala Sekolah SMPN 2 Sajingan Besar Imanuel Tri Mulyadi mengatakan, sangat terbantu dengan kehadiran internet ini.

“Untuk internet ini sangat luar biasa manfaatnya bagi kami terutama kami yang bergerak di sektor pendidikan. Internet bahkan digunakan di hampir semua keperluan kami, mulai dari ANBK, Pembelajaran, administrasi, peserta didik juga mengapresiasi. Kehadiran internet sangat membantu,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Siswi SMPN 2 Sajingan Besar Marsiana Asih. Ia mengaku sangat terbantu dengan kehadiran internet karena bisa menunjang belajar dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

“Tentunya sangat bersyukur, karena tidak semua daerah memiliki internet dan kebetulan di sini pedalaman yang berbatasan dengan Malaysia. Gunakan internet dengan baik, jangan disalahgunakan,” ujarnya

Bukan hanya sektor pendidikan yang merasakan manfaat kehadiran internet, sektor lainnya seperti pemerintahan, perkebunan, pariwisata juga ikut merasakan hal yang serupa. Mereka mengaku sangat terbantu dengan kehadiran internet.

Antara lain seorang petani matoa bernama Yanto yang mengatakan hal itu. Yanto mengaku internet sangat membantu dirinya dalam memasarkan hasil buminya. Di mana ia hanya bermodal foto dan video sudah bisa memasarkan produknya.

“Sekarang tinggal foto dan ambil video, kita sebar di WA dan FB. Engga perlu keliling. Dari sini sudah ada pembeli,” ujarnya.

Sama seperti dia, salah satu penjual buah durian juga merasakan dampak positif kehadiran internet. “Saya sekarang jualan lewat WA, saya sebar tuh jualan saya. Internet sangat membantu dan mempermudah,” kata dia.

Di sektor pemerintahan juga demikian. Saat ini warga tidak perlu lama untuk mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran sampai surat kehilangan. Begitu juga sektor pariwisata dalam mempromosikan wilayah tersebut.

Sementara Direktur Bumdes Bangkat Barage, Abelnus mengatakan, dalam menyediakan akses internet pihaknya menggunakan dua model, yaitu PPPoA dan hotspot sistem voucher. Harganya pun sangat terjangkau oleh masyarakat.

“kita pelayanan ada dua model PPPoA atau Hotspot sistem voucher. Harga voucher Rp2000 dengan durasi tiga jam, Rp5000 untuk enam jam,” ujar dia.

Menurut dia, penyediaan akses internet dengan harga terjangkau ini bertujuan untuk mendukung masyarakat desa dalam memanfaatkan internet untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Hingga saat ini, sudah ada 144 titik hotspot yang terpasang.

“Ini bukan hanya mengedepankan bisnis tapi juga mensuport pelanggan kita. Karena kita meyakini, ini lah saatnya kita berkontribusi kepada masyarakat,” ujarnya.

(inh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *