Perusahaan AI Asal UAE Gandeng TOTM Bentuk Joint Venture

Jakarta, CNBC Indonesia – Presight AI Holding Ltd (Presight) sebuah perusahaan analisa big data dan artificial intelegent (AI) di Uni Emirat Arab (UAE), menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan yang berbasis di Singapura yakni TOTM Technologies Limited (TOTM). TOTM sendiri merupakanholding company dari PT International Biometrics Indonesia (InterBio).

Adapun kemitraan strategis yang dilakukan kedua belah pihak yaknimembentuk joint venturemelalui anak perusahaan masing-masing untuk pengembangan dan implementasi teknologi Bersama untuk diimplementasikan secara global.

Acara ini disaksikan langsung oleh H.E. Husin Bagis, Duta Besar Indonesia untuk UAE dan H.E. Kamal R. Vaswani, Duta Besar Singapura untuk UAE. Kerjasama itu menandai kolaborasi yang semakin erat antara penyedia teknologi yang terdaftar di Bursa Saham Abu Dhabi (ADX) dan penyedia teknologi sistem identitas kependudukan dari Singapura yang terdaftar di Bursa Saham Singapura (SGX).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

InterBio merupakan perusahaan asal Indonesia yang telah sukses mengembangkan teknologi sistem identitas kependudukan dan E-KYC berbasis biometrik dengan pengalaman lebih dari 10 tahun dan telah berhasil dalam mendukung program identitas kependudukan nasional dengan lebih dari 200 juta warga telah terdaftar. Melalui joint venture ini, teknologi Indonesia siap untuk mendunia.

Perusahaan joint venture ini memanfaatkan kemampuan Presight dalambig data AI, data analytics dancloud on-demand yang digabungkan dengan kemampuan TOTM sehingga dapat membantu pemerintahan sebuah negara atau perusahaan untuk mengimplementasikan teknologi sistem identitas kependudukan dan E-KYC secara lebih cepat, investasi yang lebih rendah, dan dapat menghasilkan potensi pendapatan.

Bagi pemerintahan sebuah negara, joint venture tersebut menawarkan konsep PPP (Public-Private Partnership). Kemitraan sektor publik dan swasta itu bahkan memungkinkan transformasi digital yang akan menambah pendapatan negara.

“Kerjasama dan kolaborasi ini merupakan tonggak penting dalam bagian dari Transformasi Digital seiring dengan ambisi InterBio di dalam memperluas produk dan solusi identitas digital berbasis biometrik. Dengan adanya kemitraan strategis antara Presight x TOTM/InterBio, hal ini akan lebih mudah terwujud dan memberikan nilai lebih dengan standar internasional,”kata komisaris InterBio, Irawan Mulyadi, Selasa (31/10/2023).

Sementara itu, CEO Presight Thomas Pramotedham, mengatakanpihaknyasangat antusias untuk bermitra dengan TOTM dalammengembangkan, mengintegrasikan, dan mengimplementasikan solusi AI biometrik di sektor keamanan publik, kesehatan, dan fintech di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara.

Kemitraan ini dinilainya memiliki posisi yang unik untuk dapat lebih mendukung para klien dalam perjalanan transformasi digital mereka, dan meningkatkan ekosistem digital untuk memberikan nilai jangka panjang dan berkelanjutan dengan teknologi gabungan antara Presight dan TOTM.

“Platform identitas digital yang kuat dan dinamis adalah pondasi yang penting untuk mengembangkan tatanan digital yang lebih kuat dan inklusif, lebih aman, dan lebih tangguh.TOTM telah mengapresiasi dan memperkuat nilai dan mengokohkan platform teknologi untuk manajemen identitas dan biometrik,” pungkasnya.

Sementara CEO & Executive Director of TOTM Technologies Pierre Prunier juga menyambut baik pendirian joint venture ini.

Pendirian entitas joint venture ini akan memungkinkan Presight dan TOTM untuk mengatasi masalah yang timbul dari arsitektur teknologi informasi (ICT) yang ketinggalan zaman, bersiap mengadopsi dan menyesuaikan diri dengan teknologi dan imperatif sosial yang muncul, serta memungkinkan implementasi dan operasi yang hemat biaya.

Selain itu juga akan memperluas jangkauan dan manfaat identitas digital yang lebih besar bagi pemerintahan dan warganya.

“Teknologi yang kami usahakan untuk dikembangkan secara bersama-sama dengan Presight akan didasarkan pada arsitektur modular yang memungkinkan integrasi yang mudah antara kementerian pemerintah, berbasis clouddan API-based. Dengan pendekatan ini, implementasi awal dapat dilakukan dengan relatif cepat dan hemat biaya, untuk platform dasar yang kokoh yang mengundang skalabilitas modular dan peningkatan fungsionalitas dan konektivitas, meletakkan dasar bagi ekosistem yang kuat dari layanan elektronik kependudukan dan solusi perusahaan digital,” ujar Pierre Prunier.

[Gambas:Video CNBC]

(dpu/dpu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *