Jakarta, CNN Indonesia —
Kualitas udara di DKI Jakarta tak terpengaruh signifikan oleh gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 yang digelar sejak Selasa (5/9) alias tetap buruk.
Para delegasi negara-negara yang diundang dalam KTT mulai banyak berdatangan pada Senin (4/9).
Perhelatan KTT ASEAN itu diawali dengan agenda 43rd ASEAN Summit (Plenary Session) dan 43rd ASEAN Summit (Retreat Session) di Jakarta Convention Center, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di hari kedua, yaitu pada Rabu (6/9) diadakan pertemuan ASEAN dan sederet negara-negara mitra wicara.
Seluruh pertemuan di hari kedua ini dilaksanakan di Jakarta Convention Center yang berada di kompleks Gelanggang Olahraga Bung Karno, Jakarta Pusat.
Imbas dari lawatan internasional itu, sejumlah jalan protokol di DKI Jakarta ditutup, seperti Jalan Gatot Subroto, Sudirman, Thamrin dan MT Haryono. Keempat kawasan itu menjadi jalan utama di area perkantoran di Jakarta Pusat.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan buka tutup jalan itu merupakan bagian dari rekayasa lalu lintas di 29 ruas jalan selama KTT.
Sementara, penutupan jalan akan dilakukan selama dua jam saat para delegasi menuju ke lokasi kegiatan.
“Misalnya delegasi akan berangkat jam 7 maka jam 06.30 sampai dengan jam 08.30 ini akan ada penutupan jalan, sehingga kami menghimbau masyarakat untuk melakukan perjalanan menghindari area-area enam lokasi tadi,” ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/8).
Dengan ditutupnya sejumlah ruas jalan, kemacetan di pagi hari tak terhindarkan. Apakah ini berarti polusi udara makin menumpuk?
Berdasarkan data IQAir pada Rabu (6/9) pagi saat puncak-puncak kemacetan terutama di Jl Gatot Subroto, kualitas udara Jakarta dilabeli ‘Tidak Sehat’ (Unhealthy).
Rinciannya, pukul 07.00 WIB skor indeks kualitas udara (AQI) 152, 08.00 WIB skornya 156, 09.00 WIB 158, 10.00 WIB 161.
Per pukul 15.00 WIB, kualitas udara Jakarta masih Unhealthy dengan nilai AQI 156. Kadar polutan PM2.5 mencapai 66µg/m³ atau 13,2 kali di atas standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, Selasa (5/9), kualitas udara di Jakarta justru relatif lebih baik. Data IQAir membuktikan indeks kualitas udara tembus di angka 138 dengan PM2.5 mencapai 50,8 71.3µg/m³.
Senin (4/9), saat delegasi mulai berdatangan, AQI Jakarta mencapai 151 (Unhealthy) dengan kadar PM2.5 55,5 µg/m³.
Kondisi di atas tak jauh beda dengan hari-hari sebelum KTT. Pada Jumat (1/9), misalnya, AQI mencapai 162 (Unhealthy). Bahkan, pada hari libur, yakni Sabtu (2/9) dan Minggu (3/9), skornya 153 dan 151, masih buruk.
Saat ini masih tersisa satu hari rangkaian KTT ASEAN yang digelar di Jakarta. Pada Kamis (7/9) esok, akan digelar serangkaian pertemuan dengan negara mitra wicara dan diakhiri dengan penutupan KTT dan konferensi pers oleh Joko Widodo di JCC, Senayan.
[Gambas:Video CNN]
(can/arh)