Telkomsel Respons Rencana Kominfo Kasih Insentif Buat Perluas 5G


Jakarta, CNN Indonesia —

Telkomsel menjawab permintaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengenai rencana pemberian insentif untuk memperluas jaringan 5G.

Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki H. Bramono mengatakan pihaknya menyambut baik rencana tersebut. Pasalnya, menurut dia membangun jaringan komunikasi 5G di Indonesia membutuhkan investasi yang tidak sedikit.

“Kita kan kalau bisa pemerintah melihat dari sisi BHP (Biaya Hak Penyelenggaraan) ada keringanan, atau dilihat mungkin dalam waktu tiga tahun pemerintah bisa memberikan insentif lah, sehingga kita bisa membangun 5G bisa lebih banyak lagi,” kata Saki saat ditemui di Jakarta, Selasa (7/11).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Karena sekarang kan kalau kita bangun 5G, itu terkait frekuensi, capex (capital expenditure, belanja modal), itu kan investasi yang sangat besar. Kalau pemerintah memang mau bersama-sama dengan operator, ya harus bareng-bareng kita,” tambah dia.

Pihaknya juga siap mengikuti seluruh aturan dan regulasi pemerintah terkait jaringan 5G. Yang terpenting, penetrasi broadband, terutama 5G, di Indonesia.

“Itu kan tujuan utamanya, sehingga meningkatkan speed internet di Indonesia. mungkin harus bareng-bareng pemerintah lah untuk bisa nanti bagaimana sih baiknya untuk melakukan tender frekuensi,” tuturnya.

Di sisi lain, Saki juga menyarankan bahwa insentif dapat diberikan selama tiga tahun, atau operator dapat menggunakan frekuensi tertentu. Menurut Saki, hal tersebut masih akan dibahas bersama Kominfo.

“Ini mungkin setelah itu bisa kita lihat perkembangannya seperti apa, kalau memang utilisasinya tinggi, kita bisa bayar dengan sesuai kapasitas yang dipakai. harus dibicarakan dengan pemerintah, Kominfo,” ujar Saki.

Sebelumnya, Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut pihaknya tengah menyiapkan insentif untuk implementasi jaringan 5G di Indonesia. Hal itu merupakan langkah strategis agar jaringan 5G dapat dioptimalkan untuk peningkatan percepatan internet di Indonesia yang lebih baik.

“Jadi negara investasi dulu tidak usah bayar sehingga bisa lebih murah operator mau melakukan investasi dalam jumlah yang besar,” kata Budi, dalam keterangan tertulisnya.

Ia optimistis kecepatan internet dalam negeri terus meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi digital. Oleh karena itu, kata dia, pemerintah tetap fokus pada penyelenggaraan infrastruktur digital.

“Memang perlu investasi yang besar, dana yang besar, dan perlu komitmen yang besar untuk mewujudkan infrastruktur digital,” kata Budi.

Menurutnya, Kominfo selalu mendorong agar kecepatan internet Indonesia bisa menembus peringkat 10 besar di dunia lewat jaringan 5G.

“Kalau kecepatan itu relatif, tapi yang pasti adalah ranking di dunia. Kita ukurannya seperti itu, dunia bukan makin lambat menjual internetnya. Kalau kita bilang target kita 100 Mbps tapi ternyata peringkat dunia naik semua ya tetap saja,” ujar Budi.

Bahkan, pemerintah terus mengkaji dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk merumuskan langkah-langkah strategis untuk mengeksekusi layanan jaringan 5G tingkat kecepatan internet yang lebih baik.

“Kami akan bersinergi dengan beberapa operator seluler dan ekosistem industri untuk merumuskan langkah-langkah yang paling baik,” kata Budi.

(tim/dmi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *