Siapa Sebenarnya 2 ‘Alien’ yang Dipamerkan Kongres Meksiko?


Jakarta, CNN Indonesia —

Anggota dewan Meksiko mempresentasikan dua jasad yang diklaim bukan manusia dalam sebuah acara resmi pada Rabu (13/9). Benarkah itu alien?

Dalam acara tersebut, anggota dewan memamerkan dua jasad yang diyakini berusia setidaknya 1.000 tahun.

Jose de Jesus Zalce Benitez, Direktur Institut Ilmiah untuk Kesehatan angkatan laut Meksiko, mengatakan sinar-X, rekonstruksi 3-D, dan analisis DNA telah dilakukan pada sisa-sisa jasad tersebut. Dan hasilnya, ia mengatakan bahwa jasad-jasad ini tak ada hubungannya dengan manusia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya dapat menegaskan jasad-jasad ini tidak ada hubungannya dengan manusia,” kata Benitez, dikutip dari Reuters.

Acara ini sebelumnya dipimpin oleh jurnalis dan ahli ufologi (penggila UFO) Meksiko Jaime Maussan yang telah menyelidiki fenomena luar angkasa selama beberapa dekade. Selain itu, acara ini juga dipandu oleh para ilmuwan Meksiko.

Di antara peserta yang hadir juga terdapat Ryan Graves, mantan pilot Angkatan Laut AS dan Direktur Eksekutif American for Safe Aerospace, yang mengaku pernah melihat penampakan seperti itu selama penerbangannya.

Spesimen mumi ini disimpan dalam kotak kaca transparan agar semua orang dapat melihatnya. Jasad-jasad ini sendiri diklaim ditemukan di Cusco, Peru.

Maussan, yang berbicara di bawah sumpah, berbicara kepada anggota pemerintah Meksiko dan pejabat AS dan memberi pengarahan kepada mereka tentang temuannya, mengutip WION. 

Dia mengatakan spesimen UFO baru-baru ini dipelajari di Autonomous National University of Mexico (UNAM).

“Spesimen ini bukan bagian dari evolusi terestrial (Bumi) kita… Ini bukanlah makhluk yang ditemukan setelah tabrakan UFO. Mereka ditemukan di tambang diatom (alga), dan kemudian menjadi fosil,” kata Maussan, dilansir Marca.

Dua jasad kecil itu masing-masing memiliki tiga jari pada kedua tangan mereka dan punya kepala yang memanjang.

Maussan mengatakan mereka ditemukan di Peru dekat Garis Nazca kuno pada 2017. Dia mengatakan bahwa mereka berusia sekitar 1.000 tahun berdasarkan analisis Universitas Nasional Otonom Meksiko (UNAM).

Para ilmuwannya memakai teknik ekstraksi DNA dan menggunakan penanggalan radiokarbon untuk menentukan usia.

Metro.co.uk telah meminta komentar dari UNAM namun belum ada respons.

“Ini adalah pertama kalinya kehidupan di luar bumi ditampilkan dalam bentuk seperti itu dan saya pikir ada bukti yang jelas bahwa kita sedang berhadapan dengan spesimen non-manusia yang tidak ada hubungannya dengan spesies lain di dunia kita dan bahwa lembaga ilmiah mana pun dapat menyelidikinya,” urai Mausan.

“Kita tidak sendirian,” tambahnya.

Merespons temuan tersebut, Direktur Departemen Astronomi Harvard Abraham Avi Loeb meminta pemerintah Meksiko untuk mengizinkan ilmuwan nasional mempelajari kemungkinan keberadaan alien.

NASA akan membahas temuan dari penelitian tersebut pada hari Kamis.

Riwayat salah identifikasi

Temuan serupa di masa lalu mengungkap jasad semacam itu merupakan sisa mumi anak-anak.

Salah satu yang sempat menghebohkan adalah penemuan mumi sepanjang 6 inci (15,24 cm) bernama Ata, di Gurun Atacama, Chile, 2003. Kepalanya berbentuk kerucut dan tulang yang sangat keras untuk ukuran tubuhnya. Beberapa orang mengklaim bahwa dia adalah alien.

Mulanya, dikutip dari National Geographic, pengusaha Spanyol, Ramón Navia-Osorio, membeli mumi tersebut dan pada 2012. Ia mengizinkan seorang dokter bernama Steven Greer menggunakan sinar X dan pencitraan tomografi komputer (CT) untuk menganalisis kerangkanya.

Ata hanya sepanjang janin manusia. Namun ahli radiologi yang menganalisis gambar tersebut mengatakan bahwa tulang Ata sama matangnya dengan tulang manusia berusia enam tahun.

Ahli imunologi Garry Nolan di Stanford University, California, mengurutkan DNA Ata dan menyimpulkan bahwa materi genetiknya berasal dari manusia, bukan alien. Namun, dia tidak bisa menjelaskan bagaimana orang sekecil itu bisa menunjukkan penampilan fisiknya yang tidak biasa.

Nolan pun menggaet peneliti genetika di Stanford dan dengan tim ahli biologi komputasi Atul Butte di University of California, AS, untuk menganalisis genom Ata.

Menurut studi baru mereka, mutasi terdapat pada tujuh gen Ata yang semuanya terlibat dalam pertumbuhan manusia.

Nolan pun menyimpulkan kombinasi mutasi ini menyebabkan kelainan tulang yang parah pada Ata, termasuk pertumbuhan tulangnya yang luar biasa cepat. Dia mengatakan bahwa Ata kemungkinan besar adalah janin manusia yang lahir mati atau meninggal segera setelah lahir.

Ahli genetika Fowzan Alkuraya merujuk pada kontroversi seputar “hobbit”, makhluk kecil yang ditemukan di Indonesia.

“Makalah ini berfungsi sebagai pengingat tentang sifat eksotik dari banyak kelainan genetik,” kata dia, yang juga ahli genetika di Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal di Riyadh, Arab Saudi.

Berdasarkan analisis baru ini, ilmuwan menyebut inilah saatnya untuk mengubur kontroversi soal Ata.

“Geger tentang alien adalah pseudosains konyol yang dipromosikan untuk menarik perhatian media,” kata ahli paleoantropologi dan anatomi William Jungers, seorang profesor emeritus di Stony Brook University Medical Center.

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *