Jakarta, CNBC Indonesia – Masyarakat perlu tahu perbedaan antara Rupiah Digital dengan instrumen keuangan seperti GoPay dan Bitcoin. Karena uang digital keluaran Bank Indonesia memiliki karakteristiknya sendiri.
Rupiah Digital termasuk dalam Central Bank Digital Currency (CBDC). Firma Deloitte menuliskan CBDC adalah respon lembaga moneter dunia dengan perkembangan teknologi di sektor keuangan, yakni terkait minat pada mata uang kripto dan instrumen pembayaran digital lain.
CBDC disebut membuat perputaran uang di masyarakat lebih efektif dan efisien. Keamanannya juga dijamin karena dikembangkan oleh otoritas keuangan sah di tiap negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rupiah Digital bisa dibilang uang yang diterbitkan secara virtual dan disimpan lewat platform digital. Uang ini tidak bisa ditarik dalam bentuk fisik serta memiliki struktur pencatatan yang berbeda dengan uang biasanya.
Uang biasanya memiliki metode pencatatan yang manual dan tersentralisasi. Sementara Rupiah Digital menggunakan sentralisasi dan desentralisasi. Pencatatan juga dilakukan real time dan transparan, serta dilakukan secara otomatis.
Dengan konsep tersebut, uang digital seperti Rupiah Digital memungkinkan menggunakan teknologi Blockchain. Namun kembali lagi, penerbitan dilakukan dengan otoritas keuangan yang sah jadi terlindungi secara hukum dan aman.
Sebagai informasi, Bank Indonesia berencana menerbitkan road maip Rupiah Digital tahap pertama pada 2024 mendatang. Lembaga tersebut akan membuat prototipe untuk menguji gagasan atau konsep dalam pengembangan software sebagai tulang punggung Rupiah Digital.
Rupiah Digital akan menggunakan model bisnis ‘wholesaler’. BI sebagai bank sentral nantinya akan berfokus pada penerbitan dan pengedaran mata uang virtual dengan Khazanah Digital Rupiah.
Untuk pemanfaatan oleh ritel akan diserahkan pada bank dan nonbank terpilih. BI juga tengah mengkaji pemilihan platform kompatibel.
Dompet Digital dan Kripto
Sementara itu, masyarakat juga mengenal istilah dompet digital. Beberapa platform yang masuk dalam jenis ini seperti Gopay, Ovo, hingga Dana.
Platform tersebut merupakan tempat melakukan banyak transaksi keuangan. Konsepnya hampir sama seperti yang dilakukan mobile banking.
Bukan hanya menyimpan uang, dompet digital juga memiliki berbagai fitur seperti transfer, investasi, melakukan pembayaran. Ada juga aplikasi yang memiliki layanan seperti memesan makanan atau transportasi.
Seperti disebutkan sebelumnya, Rupiah Digital memiliki persamaan dengan kripto karena menggunakan Blockchain. Namun uang kripto dikembangkan secara pribadi dan pencatatan dilakukan desentralisasi serta tidak transparan.
Jadi meski dilakukan secara riil time, nilai uang kripto memiliki kecenderungan volatile. Sebab identitas nasabah tidak disebutkan alias anonim.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Tidak Pakai Rekening, Milenial RI Setor Judi Online Lewat Ini
(npb/npb)