Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan Sri Mulyani berpesan agar YouTuber tidak memusuhi pajak karena para kreator konten yang sudah memiliki penghasilan wajib membayarnya.
Hal tersebut disampaikannya saat berbicara di acara YouTube Impact 2023 dengan tema ‘Kreator Indonesia Berkarya: Watch Indonesia Grow’ di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (26/10).
Sejumlah konten kreator, seperti CEO CXO Media Putri Tanjung, hingga Menteri Sosial Tri Rismaharini turut hadir dalam acara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Another side of Menteri Keuangan yang mungkin Anda enggak sukai adalah saya mengumpulkan penerimaan negara, yaitu pajak. Kami akan mendukung apapun yang bisa meningkatkan kreativitas, tapi jangan musuhi pajak, karena pajak itu adalah untuk Indonesia,” kata Sri.
“Jadi kalau Anda sudah menjadi the famous content creator, lihat dan rapikan dari sisi kewajiban perpajakan Anda, kami bantu dan kita akan siap mendukung secara baik.”
“Itu cara kita untuk mencintai Indonesia, selalu menjaga negara kita, karena negara ini adalah milik kita sendiri,” lanjut dia.
Dalam laporan mengenai dampak YouTube di Indonesia pada 2022 berdasarkan penelitian Oxford Economics, lebih dari 600 ribu kreator konten dan mitra di Indonesia memperoleh pendapatan di platform berbagi video tersebut.
Kemudian, lebih dari setengah kreator di Indonesia yang memperoleh penghasilan dari YouTube setuju bahwa platform ini adalah sumber pendapatan utama mereka.
Selain itu, lebih dari 6.000 channel di Indonesia telah menghasilkan uang dari produk monetisasi alternatif. Pada Desember tahun lalu saja, angkanya naik sebesar 170 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Ani, panggilan akrab Menkeu, hal ini menunjukkan bahwa YouTube telah memberikan nilai tambah di dalam perekonomian Indonesia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan YouTube juga sudah membawa pergerseran nilai dalam kehidupan manusia.
Hal ini dibuktikan bahwa sekarang banyak anak-anak yang bercita-cita menjadi konten kreator di YouTube, hal yang tak pernah terbesit pada 10 tahun lalu.
“Banyak anak-anak SD sekarang kalau ditanyain, nanti kalau besar pengen jadi apa, and very frequently mereka menjawab YouTuber. Jadi, YouTube itu sudah menjadi sesuatu,” jelas Sri.
“Kalau kita tanya generasi saya, jelas enggak. Tapi bahkan generasi 20 tahun yang lalu, enggak pernah ada kata-kata mau menjadi YouTuber itu adalah jawaban. Jadi ini menggambarkan bahwa digital teknologi dan platform YouTube jelas telah menciptakan sebuah environment yang baru,” ujar dia.
Sebelumnya, YouTube mengungkap dampak media sosial tersebut bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya jumlah channel YouTube yang mampu menghasilkan Rp100 juta per tahun meningkat drastis.
Hal tersebut terungkap dalam laporan mengenai dampak YouTube di Indonesia pada tahun 2022 berdasarkan penelitian Oxford Economics.
Olavina Harahap, Senior Product Marketing Manager YouTube Southeast Asia mengatakan saat ini media sosial tersebut telah menjadi platform berbagi video yang menginspirasi banyak kreator untuk tidak hanya menuangkan ide kreatif mereka, tapi juga membuat aktivitas para kreator menguntungkan.
“Pada 2022, data internal kami menunjukkan jumlah channel yang menghasilkan Rp100 juta per tahun telah naik sebesar 35 persen dari tahun ke tahun,” kata Ola.
Laporan itu juga menunjukkan sebanyak 86 persen kreator yang menghasilkan uang dari YouTube setuju bahwa pendapatan dari iklan pada konten YouTube mereka merupakan sumber penghasilan yang penting bagi mereka.
Sementara, 73 persen UKM yang menggunakan YouTube setuju bahwa platform ini sangat penting untuk pertumbuhan bisnis mereka.
Tidak hanya itu, laporan tersebut mengungkap bahwa ekosistem kreatif YouTube telah memberi dampak positif di berbagai industri di Indonesia, termasuk sektor UMKM, pendidikan, media, musik, dan ekonomi.
Ekosistem kreatif YouTube berkontribusi lebih dari Rp7,4 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2022.
[Gambas:Video CNN]
(tim/dmi)