PBB Bongkar Kaitan Krisis Iklim dan Parahnya Polusi Udara


Jakarta, CNN Indonesia —

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengungkap bagaimana krisis iklim yang tengah melanda dunia berdampak pada memburuknya polusi udara.

Krisis iklim memberikan dampak yang buruk bagi seluruh dunia. Salah satu dampak dari krisis iklim adalah terjadinya gelombang panas di berbagai belahan dunia.

Bumi baru-baru ini mengalami bulan Agustus terpanas yang pernah tercatat dengan bulan terpanas kedua tercatat pada bulan sebelumnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

“Planet kita baru saja mengalami musim yang sangat panas – musim panas terpanas yang pernah tercatat,” kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres pada Rabu (6/9), dikutip dari situs PBB.

Buletin Kualitas Udara dan Iklim Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) 2023 menyoroti kerusakan yang disebabkan oleh gelombang panas. Buletin ini menyebut suhu tinggi tidak hanya berbahaya, tetapi juga memicu polusi yang merusak.

Berdasarkan data 2022, laporan tersebut menunjukkan bagaimana gelombang panas menyebabkan penurunan kualitas udara yang berbahaya pada tahun lalu.

“Gelombang panas memperburuk kualitas udara, dengan dampak yang sangat besar terhadap kesehatan manusia, ekosistem, pertanian, dan tentu saja kehidupan kita sehari-hari,” kata Petteri Taalas, Sekretaris Jenderal WMO.

Taalas menambahkan perubahan iklim dan kualitas udara harus diatasi bersama untuk memutus lingkaran setan tersebut.

Perubahan iklim berkaitan dengan kualitas udara berkaitan karena perubahan iklim menjadi penyebab meningkatnya frekuensi dan intensitas gelombang panas. Lalu, gelombang panas menjadi salah satu penyebab polusi dan menurunnya kualitas udara.

“Asap dari kebakaran hutan mengandung campuran bahan kimia yang tidak hanya memengaruhi kualitas udara dan kesehatan, tetapi juga merusak tanaman, ekosistem, dan tanaman pangan – dan menyebabkan lebih banyak emisi karbon sehingga lebih banyak gas rumah kaca di atmosfer,” jelas Lorenzo Labrador, staf ilmiah WMO di jaringan Global Atmosphere Watch yang menyusun Buletin tersebut.

Misalnya, gelombang panas utara musim panas lalu menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan seperti partikulat berbahaya dan gas reaktif seperti nitrogen oksida.

Di Eropa, ratusan lokasi pemantauan kualitas udara mencatat tingkat yang melebihi tingkat pedoman kualitas udara ozon Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 100 μg m-3 selama delapan jam paparan.

Polusi udara sendiri didefinisikan sebagai kontaminan kimia, fisik, atau biologis yang mengubah karakteristik alami atmosfer.

Kompor rumah tangga, alat pembakaran, mobil, fasilitas industri, dan kebakaran hutan adalah sumber polusi udara yang paling umum.

Polutan yang sangat berbahaya di antaranya adalah karbon monoksida, ozon, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida. Polusi udara juga mencakup PM2.5, partikel yang dapat terhirup dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer atau lebih kecil dari diameter rambut manusia.

Partikel-partikel ini tidak terlihat oleh mata manusia dan dapat menembus jauh ke dalam paru-paru yang dapat menyebabkan peradangan, memasuki aliran darah, dan merusak jantung serta otak.

Menurut PBB, paparan tinggi polutan dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit seperti stroke, penyakit jantung dan paru-paru, kanker.

Polusi udara juga memengaruhi tanaman, mengurangi hasil panen dan berdampak pada ketahanan pangan.

Polusi udara juga memperburuk ketidaksetaraan sosial dan gender, serta memperlambat pembangunan ekonomi, sehingga membatasi kemampuan negara untuk mencapai tujuan pembangunannya.

Maka dari itu, Guterres meminta seluruh negara di dunia untuk bekerja sama menangani masalah polusi ini.

“Masalah global membutuhkan solusi global. Kita harus bertindak bersama untuk udara bersih,” seru dia.

“Bersama-sama, kita harus mempercepat transisi yang adil dan merata dari bahan bakar fosil, terutama batu bara, menuju energi terbarukan yang bersih, sambil memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal,” tandas Gutteres.

(lom/arh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *