NASA Sindir Habis Klaim ‘Alien’ Meksiko


Jakarta, CNN Indonesia —

Lembaga Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) mendorong publikasi luas materi ‘alien’ Meksiko untuk bisa dipelajari komunitas ilmiah agar tak berkutat pada teori konspirasi.

David Spergel, Ketua tim studi fenomena anomali yang tidak teridentifikasi (UAP) alias UFO yang dibentuk NASA, mengatakan sampel tersebut harus tersedia untuk pengujian oleh komunitas ilmiah dunia.

Hal itu dikatakannya saat ditanya apakah NASA telah menghubungi pihak berwenang Meksiko soal “pengungkapan yang agak sensasional” mengenai dugaan mumi alien.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ketika Anda mengalami hal-hal yang tidak biasa, Anda ingin mempublikasikan datanya,” jawab Spergel, dalam konferensi pers soal laporan studi UAP, Kamis (14/9), dikutip dari Space.

“Saya menganggapnya seperti, NASA memiliki salah satu sampel paling berharga dari luar angkasa – batuan bulan – apa yang harus kita lakukan? Kami menyediakannya bagi ilmuwan mana pun yang ingin mengerjakan [penelitian]-nya,” ia mencontohkan.

Sebelumnya, tim yang termasuk jurnalis Meksiko Jaime Maussan dan dokter medis militer José de Jesús Zalce Benitez mempresentasikan dua jasad dengan tinggi tidak lebih dari 1 meter di sidang Kongres Meksiko.

Dua tubuh itu tampak kurus dengan kulit keabu-abuan dan kepala besar yang ditempatkan dalam kotak.

Mereka mengklaim bahwa tes DNA mengungkapkan bahwa sisa-sisa makhluk berjari tiga ini bukan manusia dan perut mereka menyimpan telur yang dapat digunakan dalam reproduksi.

Keduanya juga mengatakan mayat-mayat itu berasal dari Peru dan dari penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa mereka berasal dari 1.000 tahun yang lalu.

Spergel, yang juga mantan kepala departemen astrofisika Princeton University itu juga enggan berandai-andai lebih jauh soal kebenaran klaim alien itu.

“Kami tidak mengetahui sifat dari sampel yang diperlihatkan di hadapan mereka,” tambah Spergel.

“Jika saya adalah pemerintah Meksiko, jika saya membuat rekomendasi kepada pemerintah Meksiko – itu bukan tanggung jawab kami di sini, kami melakukan [studi UAP] ini untuk NASA – rekomendasi saya adalah: Jika Anda memiliki sesuatu yang aneh, sediakan sampel untuk komunitas ilmiah dunia dan kita akan lihat apa yang ada di sana,” tutur Spergel.

Di tempat yang sama, Dan Evans, asisten wakil administrator asosiasi untuk penelitian di Direktorat Misi Sains NASA, menambahkan bahwa inti dari tim studi UAP NASA adalah untuk menghilangkan jenis sensasionalisme dan pseudosains.

“Saya hanya akan menambahkan salah satu tujuan utama dari apa yang kami coba lakukan di sini hari ini, adalah untuk menggeser dugaan dan konspirasi menuju sains dan kewarasan,” kata Evans.

“Dan Anda melakukannya dengan data, seperti yang dikatakan David, dan itulah tujuan utama penelitian ini (studi UAP),” imbuh Evans.

Deret kelemahan klaim

Lantaran tak punya studi yang teruji di komunitas ilmiah, klaim alien ini menuai hujatan massal.

“Biarkan saya memberi tahu Anda bahwa semua ini benar-benar omong kosong,” Rafael Bojalil-Parra, Direktur Penguatan Penelitian di Metropolitan Autonomous University (UAD) di Mexico City, dikutip dari LiveScience.

“Bahwa Kongres kami (Meksiko) memberikan forum kepada yang memproklamirkan diri sebagai UFOlogist, ini adalah cerminan dari suasana anti-ilmiah yang berlaku di negara kita saat ini,” lanjutnya.

Soal tes DNA, Bojalil-Parra mengatakan tidak ada tes tersebut yang dilakukan di universitas. Terkait klaim tes karbon-14 dilakukan pada 2017, sebuah perjanjian komersial mencegah universitas mengungkapkan hasilnya.

Yang menarik, jika mayat-mayat itu memang alien, pakar menyebut penanggalan karbon-14 akan sia-sia.

“Penanggalan radiokarbon didasarkan pada atom Karbon 14 yang dibuat ketika radiasi Matahari menyerang atmosfer atas Bumi,” ucap David Anderson, asisten profesor antropologi yang menulis tentang pseudoarchaeology secara ekstensif di Radford University, Virginia.

“Untuk penanggalan radiokarbon makhluk luar angkasa, kita harus tahu berapa tingkat produksi 14-C di planet asal mereka, bukan planet kita,” jelas dia.

Andrew Nelson, ketua antropologi di Western University di Ontario, menyebut “sangat menyedihkan melihat klaim Jaime Maussan yang dibantah dengan baik di internet.”

Menurutnya, jasad-jasad itu “sudah dibantah berdasarkan anatomi,” dengan penelitian menunjukkan bahwa beberapa mayat “adalah mumi manusia yang sengaja dimanipulasi agar tampak asing.”

Para ilmuwan menunjukkan, misalnya, kaki “alien” bisa diciptakan dengan memutilasi kaki mumi manusia.

“Kaki akan mengalami mutilasi digit I dan V, selain pemotongan kulit dan jaringan lunak kaki di belakang jari-jari kaki, menghasilkan kaki dengan jari-jari kaki yang sangat panjang,” tulis Rodolfo Salas-Gismondi, ahli paleontologi vertebrata di Universitas Cayetano Heredia dan Museum Sejarah Alam di Lima, dalam analisis pada 2017.

Nelson juga menyinggung Maussan yang belum menyajikan bukti dalam jurnal yang sudah ditinjau sejawat (peer review) oleh komunitas ilmiah, meski sudah mengklaim memiliki bukti CT, C-14 dan DNA.

Jeb Card, asisten profesor antropologi di Miami University di Ohio, menilai semakin populernya teori konspirasi, termasuk soal alien, merupakan narasi kalangan elite yang dipaksakan.

“Kenyataan sederhananya adalah bahwa sekarang menguntungkan – secara kiasan dan harfiah – untuk mendorong narasi bahwa ‘elite’ memaksakan kehendak mereka pada orang-orang yang lebih luas melalui cara-cara licik, konspiratif, dan kadang-kadang supranatural,” tandasnya.

 

(tim/arh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *