Jakarta, CNN Indonesia —
Tim ahli independen yang dibentuk Lembaga Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) segera mengungkap temuannya soal fenomena benda terbang tak dikenal (UFO) atau Unidentified Anomalous Phenomena (UAP).
Badan tersebut menugaskan panel ahli itu sejak 2022 untuk memeriksa data terkait penampakan UAP.
UAP merupakan istilah baru untuk UFO yang sekarang mencakup objek atau peristiwa abnormal di langit, di bawah air, atau di luar angkasa yang tidak dapat segera diidentifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Para pakar itu akan merilis laporan pertamanya pada Kamis (14/9) pukul 21.00 WIB.
Sekitar 30 menit sebelum acara, badan tersebut akan mempublikasikan laporan lengkap tim secara online. Tujuannya adalah untuk memberi tahu NASA soal kemungkinan data apa yang dapat dikumpulkan di masa depan untuk menjelaskan sifat dan asal-usul UAP.
NASA juga mencatat bahwa “laporan tersebut bukan tinjauan atau penilaian atas observasi-observasi sebelumnya yang tidak dapat diidentifikasi.”
Para pemimpin NASA, termasuk Direktur Bill Nelson, akan bergabung dengan ketua kelompok studi UAP David Spergel, yang juga presiden Simons Foundation, untuk menjadi tuan rumah perilisan laporan pertama kelompok tersebut.
Pemaparannya disiarkan secara langsung di NASA Television, aplikasi NASA, dan websites agensi pada link ini.
Sementara, salinan laporan tim studi UAP akan tersedia secara online sebelum acara media dimulai di tautan berikut.
Sejak Oktober
Tim yang terdiri dari 16 ahli independen itu mulai bekerja pada Senin (24/10/2022).
Selama sembilan bulan, tim ini bertugas melakukan pengamatan pada peristiwa langit yang tidak dapat diidentifikasi sebagai pesawat terbang atau fenomena alam yang diketahui dikategorikan sebagai fenomena udara tak teridentifikasi (UAP).
Mereka mengidentifikasi bagaimana data yang dikumpulkan oleh entitas pemerintah sipil, data komersial, dan data dari sumber lain berpotensi dapat dianalisis untuk menjelaskan UAP.
Pejabat NASA yang bertanggung jawab untuk mengatur penelitian ini adalah Daniel Evans, asisten wakil administrator asosiasi untuk penelitian di Direktorat Misi Sains NASA.
Selain David Spergel, kelompok ini juga di antaranya beranggotakan Anamaria Berea, peneliti di Institut SETI (Search for Intelligence Life) di Mountainview, California; pensiunan astronot NASA dan pilot uji Scott Kelly; dan anggota lainnya, mulai dari ahli kelautan hingga astrofisikawan hingga jurnalis sains.
Tim telah mengadakan satu pertemuan publik pada 31 Mei. Selama pertemuan itu, kelompok ahli sebagian besar membahas cara-cara agar data yang lebih baik dapat dikumpulkan untuk membantu menghilangkan beberapa misteri seputar UAP.
Salah satu tema umum dari pertemuan itu adalah kebutuhan akan informasi yang lebih banyak dan lebih baik. Kelangkaan data UAP saat ini sebagian disebabkan oleh fakta bahwa kemampuan banyak sensor canggih yang dioperasikan oleh pemerintah dan militer AS tetap diklasifikasikan.
Topik UAP/UFO sendiri sering dibahas di pemerintah federal dalam beberapa tahun terakhir. Pada Juli, dua mantan penerbang militer AS memberikan kesaksian tentang pertemuan dengan benda-benda aneh yang terjadi di wilayah udara AS yang dikendalikan.
“Mayoritas objek tak dikenal yang dilaporkan ke AARO menunjukkan karakteristik duniawi balon, sistem udara [tak berawak], kekacauan, fenomena alam atau sumber lain yang mudah dijelaskan,” kata Sean Kirkpatrick (Kepala Kantor Resolusi Anomali Semua Domain Pentagon) kepada Komite Senat Amerika Serikat untuk Angkatan Bersenjata.
[Gambas:Video CNN]
(rfi/arh)