Jakarta, CNN Indonesia —
Komet Nishimura yang ditemukan beberapa waktu lalu akan memamerkan ekor berkilaunya pada Selasa (12/9) beberapa jam sebelum fajar.
“Waktu terbaik mengamati komet Nishimura adalah pada tanggal 12 September beberapa jam sebelum fajar. Di waktu tersebut, komet Nishimura berada di konstelasi Leo dengan magnitudo 4,6, cukup terang untuk diamati dengan mata tanpa alat bantu,” tulis Observatorium Bosscha dalam unggahannya di akun Instagram pada Selasa (22/8).
Komet Nishimura merupakan komet yang baru ditemukan oleh astronom amatir Jepang, Hideo Nishimura pada 11 Agustus 2023. Komet yang diberi nama komet C/2023 P1 ini juga disebut sesuai nama penemunya.
Sejak ditemukan, komet ini semakin terang saat ia bergerak melintasi tata surya bagian dalam di orbitnya mengelilingi Matahari.
Komet ini akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi pada Selasa (12/9) dengan jarak 125 juta kilometer.
Setelah melintas dekat Bumi, komet ini akan bergerak terus ke arah Matahari hingga berada pada jarak terdekatnya dengan pusat tata surya itu pada 17 September. Menurut salah satu penemu Komet Hale-Bopp dan pendiri serta presiden Earthrise Institute Alan Hale, komet ini akan berada pada jarak 34 juta kilometer pada waktu tersebut.
Dikutip dari CNN, Nishimura menyelesaikan satu orbit setiap 430 hingga 440 tahun, yang berarti terakhir kali ia melintas dekat dengan Matahari (dan mungkin telah mendekati Bumi) adalah sekitar tahun 1590, sebelum teleskop ditemukan.
“Kami tidak tahu apakah benda itu cukup terang untuk dilihat dengan mata telanjang saat itu,” ujar Paul Chodas, direktur Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA di Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California.
Lebih lanjut, Hale mengatakan tidak ada komet yang terekam selama rentang waktu tersebut yang tampaknya sesuai dengan Nishimura, tapi komet tersebut pasti cukup terang untuk bisa dilihat.
[Gambas:Instagram]
Cara melihat Komet Nishimura
Komet ini tidak terlalu terang untuk terlihat dari Bumi karena jaraknya yang jauh dan akan bergerak mendekati cakrawala, sehingga bantuan teropong akan sangat membantu pengamatan.
Selain itu, sangat disarankan untuk berada di tempat dengan langit yang gelap dan jauh dari lampu kota untuk memberikan pengamatan yang optimal.
Untuk membedakan komet dari objek-objek lain di langit malam, ingatlah bahwa ekor komet akan selalu mengarah menjauh dari Matahari karena cahaya Matahari terus mendorong partikel-partikel debu yang halus.
Kemudian, meski komet ini tampak kehijauan dalam foto karena karbon diatomik, komet tersebut akan tampak hampir tidak berwarna atau sedikit merah muda melalui teropong karena cahaya Matahari memantulkan butiran debu.
Bagi pengamat yang berada di Belahan Bumi Utara, Chodas merekomendasikan untuk melihat ke arah cakrawala timur-timur laut sekitar setengah jam sebelum fajar.
[Gambas:Video CNN]
(lom/dmi)
[Gambas:Video CNN]