Jakarta, CNBC Indonesia – Pemilu 2024 makin dekat. Pasangan capres-cawapres pun sudah lengkap. Prabowo Subianto berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), serta Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD.
Banyak warga RI yang mengamati pergerakan politik jelang Pemilu lewat informasi yang beredar di ranah maya. Namun, harus hati-hati karena tak jarang informasi tersebut palsu alias hoaks.
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi memberikan tips untuk menangkal hoaks pemilu di dunia maya.
Pertama, dia meminta masyarakat untuk tidak terpancing berita sensasional yang membagikan informasi tanpa mengecek kebenarannya. Selain itu masyarakat diminta mengecek sendiri informasi yang diterima dari dunia maya.
Misalnya, mencari sumber terpercaya untuk mengecek berita yang tersebar. Pengecekan juga dapat dilakukan dengan sumber berbeda agar bisa memastikan kebenaran informasi tersebut.
“Bandingkan berita yang terdengar mencolok atau kontroversial. Carilah informasi serupa dari sumber yang berbeda untuk memastikan kebenarannya,” kata Budi dalam Konferensi Pers Awas Hoaks Pemilu, Jumat (27/10/2023).
Budi juga meminta kerja sama masyarakat terkait hoaks pemilu. Sebab menurutnya, upaya menangkal berita bohong itu tidak perlu kerja sama semua pihak.
Dirjen Aptika Semuel Abrijani Pangerapan juga menjelaskan perlu membandingkan informasi yang diterima dengan berita dari sumber yang terpercaya. Dia menyinggung penyebaran hoaks menggunakan Artificial Intelligence (AI) dan mengingatkan masyarakat untuk mencari informasi berdasarkan sumber dari kanal berita besar.
“Tidak mungkin berita besar tidak diliput oleh media,” ungkap dia.
Masyarakat juga bisa mengecek informasi hoaks di situs resmi Kominfo yakni https://komin.fo/ini. Situs itu memuat sejumlah informasi yang diberi label hoaks atau disinformasi.
Semuel menjelaskan pihaknya akan menampilkan informasi hoaks atau disinformasi yang ditemukan beserta juga fakta sesungguhnya.
“Ada, pokoknya disitus itu tiap kali debunking itu ada fakta dan hoaksnya,” kata Semuel.
Selain itu, masyarakat bisa melaporkan temuan konten hoaks ke laman aduankonten.id. Budi menjanjikan setiap laporan akan diproses secepatnya.
“Secepatnya 1×24 jam kami beresin,” tegasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Eropa Kasih Peringatan ke Google-FB, Jangan Kegocek Putin
(npb/npb)