Jakarta, CNN Indonesia —
Ilmuwan China sekaligus Kepala Ilmuwan Program Eksplorasi Bulan Ouyang Ziyuan, menduga misi Chandrayaan-3 milik Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO) “tidak mendarat di dekat kutub selatan Bulan”.
Pendaratan Chandrayaan-3 di permukaan Bulan pada Agustus lalu memecahkan rekor China untuk pendaratan Bulan paling selatan. Namun sekarang, Ziyuan mengatakan bahwa klaim tentang pencapaian India terlalu berlebihan.
Ouyang Ziyuan lokasi pendaratan Chandrayaan-3 tidak berada di dekat kutub selatan Bulan, yang didefinisikan berada di sekitar garis lintang 88,45 derajat. Misi ISRO mendarat di 69.373 derajat Lintang Selatan dan 32.319 derajat Bujur Timur.
“Itu salah. Lokasi pendaratan Chandrayaan-3 tidak berada di kutub selatan Bulan, tidak di wilayah kutub selatan Bulan, juga tidak dekat wilayah kutub selatan Bulan,” kata Ziyuan, mengutip Bloomberg.
Mengutip Inda Express, jika pernyataan Ziyuan direpresentasikan secara akurat dan tepat oleh Bloomberg dan publikasi lainnya, ini akan menjadi salah satu momen langka di mana seorang ilmuwan antariksa yang bekerja untuk lembaga satu negara meremehkan program antariksa negara lain.
Contoh terbaru dari itu adalah ketika Yuri Borisov, Kepala Badan Roscosmos, mengatakan kegagalan peralatan massal dan suku cadang yang menua membahayakan keselamatan awak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)
Menariknya, komentar Borisov tentang ISS, yang dibangun bersama oleh Amerika Serikat, Rusia dan negara-negara lain, datang pada saat hubungan Rusia-Amerika Serikat memuncak karena invasi Amerika Serikat ke Ukraina.
Sementara komentar Borisov dibuat untuk membenarkan penghentian partisipasi Rusia dalam program ISS, tidak jelas dalam keadaan apa Ziyuan membuat komentar.
Chandrayaan-3 merupakan misi antariksa India yang sukses mendarat dengan selamat di kutub selatan Bulan.Misi initerdiri dari dua wahana, yakni pendarat Bulan Vikram dan dan penjelajah Pragyan.
Dalam sebuah unggahan di Twitter pada Jumat (22/9), ISRO mengungkap tengah melakukan upaya “untuk menjalin komunikasi dengan pendarat Vikram dan penjelajah Pragyan untuk memastikan kondisi bangun mereka.”
Setelah upaya lebih lanjut untuk membangunkan penjelajah dan pendarat pada hari Senin (25 September), para insinyur masih belum mendapat kabar dari duo wahana buatan manusia pertama yang mendarat di wilayah kutub selatan Bulan itu.
[Gambas:Video CNN]
(rfi/dmi)
[Gambas:Video CNN]