Profil Sam Altman Pemegang Golden Visa Pertama RI, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Bos OpenAI, Sam Altman resmi jadi pemegang Golden Visa pertama Indonesia. Hal ini diumumkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi.

Altman merupakan CEO dari OpenAI, perusahaan dibalik ChatGPT. Chatbot itu sempat viral akhir tahun lalu, bahkan membangkitkan beberapa perusahaan teknologi lain untuk membuat produk serupa.

Melansir Business Insider, Altman yang berusia 38 tahun tumbuh besar di St.Louis, Missouri, Amerika Serikat (AS). Dia berkuliah di Stanford University mempelajari computer science.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun dia hanya bertahan dua tahun. Altman bersama dua orang temannya drop out untuk bekerja penuh waktu pada aplikasi mobile berbagi lokasi bernama Loopt.

Loopt menjadi salah satu startup dalam akselerator Y Combinator. Di sana tiap perusahaan rintisan mengantongi US$6.000 per pendiri.

Startup yang dia dirikan itu dilaporkan memiliki valuasi mencapai US$175 juta. Sayang, Loopt tak banyak diminati orang dan akhirnya dijual senilai US$43 juta pada 2012 lalu.

Usai dari Loopt, Altman diketahui mendirikan venture fund bernama Hydrazine Capital. Saat itu dia berhasil mendapatkan US$21 juta, termasuk bagianya dari penjualan Loopt sebesar US$5 juta dan investasi dari miliarder Peter Thiel.

Karir Altman berikutnya adalah sebagai presiden akselerator startup di Y Combinator pada 2014. Di sana, dia mengembangkan ide untuk memasukkan lebih banyak startup di sektor science dan teknik.

Menurut catatan Business Insider, Altman ingin memulai perusahaan energi nuklir. Ini terlihat dari pilihan startup yang bergerak di bidang fisi dan fusi, termasuk menginvestasikan uang pribadi dan menjabat sebagai dewan direksi.

Setahun di Y Combinator, dia membangun OpenAI bersama dengan miliarder bos Tesla Elon Musk. OpenAI disebut sebagai perusahaan AI non-profit dan memastikan teknologi tidak terhapus oleh manusia.

Baru tiga tahun kemudian, Altman menjadi CEO dan mengubah OpenAI menjadi perusahaan dengan ‘laba terbatas’. Pada tahun lalu sepertinya jadi titik balik OpenAI setelah meluncurkan ChatGPT.

ChatGPT dirilis pada 30 November 2022. Dalam waktu singkat, hanya lima hari saja, Altman mengklaim chatbotnya telah mengantongi 1 juta pengguna.

ChatGPT Produk Gagal & Kedatangan ke Indonesia

Meski produknya laku di pasaran, namun Altman tak laku berpuas diri. Bahkan pada awal tahun ini, dia mengatakan ChatGPT kadang bisa berfungsi dengan baik dan terkadang tidak.

“Mereka mengetik sesuatu, mencoba sampai benar, lalu menyalin jawaban itu dan menempelkannya di tempat lain lalu kembali dan mencoba mengintegrasikan dengan hasil penelusuran atau alur kerja lainnya,” jelasnya dikutip Yahoo News Februari lalu.

Dalam kesempatan lain, Altman juga pernah meminta semua orang untuk tidak percaya dengan dirinya. Ini diucapkan pada saat menghadiri Bloomberg Technology Summit di San Fransisco Amerika Serikat (AS).

“Seharusnya tidak,” jawabnya saat ditanya soal mengapa orang harus percaya padanya.

Namun dia menganjurkan semua orang percaya pada OpenAI. Langkah ini bisa dilakukan jika perusahaan telah dirasa memperjuangkan langkah pengaturan dan memastikan teknologi yang dibawanya diatur berbasis kemanusiaan.

Pada bulan Juni lalu, Altman diketahui berkunjung ke Indonesia. Dia datang dalam sebuah acara bertajuk Conversation with Sam Altman yang digelar di Jakarta.

Dia berbicara banyak soal ChatGPT, termasuk meminta bantuan untuk bisa mengakses dataset Bahasa Indonesia. Altman ingin platformnya bisa didukung bahasa Indonesia. Namun dia mengakui pihaknya tak mengantongi akses dataset ke bahasa Indonesia untuk melatih sistemnya.

“Kami butuh bantuan untuk mewujudkannya [dukungan Bahasa Indonesia yang mumpuni]. Jika Indonesia menyediakan dataset yang bisa kami gunakan, kami akan sangat senang,” kata dia dalam sesi tanya-jawab, dikutip dari siaran langsung via YouTube.

Sementara itu rencana pemberian Golden Visa ke Altman pernah diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia menjelaskan visa diberikan pada mereka dengan kapasitas intelektual tinggi dan mau bekerja di Indonesia.

Altman dianggap masuk dalam kategori tersebut. Menurut Luhut, bos ChatGPT itu akan sering bertandang ke Indonesia.

“Misalnya ada orang yang punya kapasitas intelektual tinggi, researchers dari top university, orang orang berpengaruh. seperti Chat GPT ya (CEO) Sam Altman, ya Presiden tadi juga karena dia mau dan sering ke Indonesia ya kita kasih,” kata Luhut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bos ChatGPT Punya Pesan Khusus Buat Warga RI, Menusuk!

(npb/npb)

3 Profesi yang Tak Bakal Hilang Digantikan Robot AI

Jakarta, CNBC Indonesia – Kehadiran Artificial Intelligence (AI) mengancam beberapa pekerjaan manusia. Namun ternyata ada beberapa profesi yang tidak akan hilang meski ada teknologi tersebut.

Para ahli menyatakan pekerjaan tersebut adalah yang tidak bisa dilakukan oleh AI. Misalnya yang melibatkan kualitas manusia, seperti emosional dan pemikiran out-the-box.

Penulis Rule of the Robots: How Artificial Intelligence Will Transform Everything, Martin Ford, membagikan tiga pekerjaan yang tidak akan hilang di tengah keberadaan robot AI:


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Pekerjaan yang Kreatif

Ford menjelaskan pekerjaan ini terkait memunculkan ide dan membangun sesuatu yang baru. Bukan hanya soal mengatur ulang sesuatu.

“Anda tidak melakukan pekerjaan yang diformulasikan atau hanya mengatur ulang sesuatu, namun Anda benar-benar memunculkan ide-ide baru dan membangun sesuatu yang baru,” ujarnya.

Namun tidak semua pekerjaan kreatif bakal aman dari gempuran AI. Karena pekerjaan seperti desain grafis dan seni visual termasuk yang akan hilang digantikan AI. Algoritma dasar bisa membuat bos menganalisa jutaan gambar dan membuat AI menguasai bidang estetika secara instan.

Kreativitas bisa datang dari sektor lain, seperti ilmu kedokteran, pengetahuan dan hukum. “Dalam ilmu pengetahuan, kedokteran, dan hukum, orang-orang yang tugasnya menghasilkan strategi hukum atau strategi bisnis baru. Saya pikir akan terus ada tempat di sana bagi umat manusia,” tuturnya.

2. Pekerjaan yang Butuh Hubungan Interpersonal

Pekerjaan yang masuk kategori ini termasuk perawat, konsultan bisnis dan jurnalis investigasi. Pengertiannya adalah pekerjaan yang perlu pemahaman mendalam mengenai orang.

AI butuh waktu yang cukup lama untuk bisa memiliki kemampuan berinteraksi dengan cara yang benar-benar membangun hubungan.

3. Pekerjaan yang Butuh Banyak Mobilitas, Ketangkasan, Memecahkan Masalah

Kategori ini termasuk tukang listrik, tukang ledeng, tukang las dan sejenis. Ford menjelaskan pekerjaan tersebut adalah saat seseorang menghadapi situasi baru.

“Mereka mungkin yang paling sulit untuk diotomatisasi. Untuk mengotomatiskan pekerjaan seperti ini, Anda memerlukan robot fiksi ilmiah. Anda memerlukan C-3PO Star Wars,” jelasnya.

AI gantikan manusia

Namun bukan berarti semua pekerjaan bakal aman dari gempuran AI. Termasuk kategori-kategori pekerjaan yang disebutkan di atas tadi.

Menurut profesor ekonomi tenaga kerja Universitas Buffalo, Joanne Song McLaughlin, sebagian besar pekerjaan dari industri apapun punya aspek untuk dapat diotomatisasi oleh teknologi.

Dia menjelaskan ancamannya bukan pada pekerjaan secara langsung. Namun perubahan akan terjadi pada tugas yang diberikan.

Salah satu contoh yang diberikan dokter. Menurutnya profesi itu tidak akan tergantikan, namun para dokter akan menggunakan teknologi terbaru berbasis AI.

“Pekerjaan manusia akan menjadi lebih fokus pada keterampilan interpersonal,” kata McLauglin.

“Sangat mudah untuk membayangkan bahwa, misalnya, AI akan mendeteksi kanker jauh lebih baik daripada manusia. Di masa depan, saya berasumsi dokter akan menggunakan teknologi baru tersebut. Namun menurut saya seluruh peran dokter tidak akan tergantikan,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


ChatGPT Bawa Malapetaka, Ini 4 Bahaya AI Buat Manusia

Jaga Keamanan, Kominfo Tingkatkan Pengawasan SFR Ilegal

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meningkatkan pengawasan penggunaan spektrum frekuensi radio (SFR) illegal, di puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5-7 September 2023.

“Kami melakukan monitoring dengan clearance frekuensi radio. Pengecekan berlangsung selama KTT ke-43 ASEAN agar meminimalkan gangguan frekuensi,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Kominfo Ismail, dalam keterangan tertulis, Selasa (4/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemantauan dilakukan untuk pencegahan dan pengawasan atas penggunaan perangkat ilegal yang berpotensi mengganggu lancarnya acara untuk kehadiran VVIP tamu negara. Pemantauan frekuensi ini ditujukan untuk menguji kesiapan infrastruktur telekomunikasi (koneksi jaringan), pengawasan potensi penggunaan alat penghilang sinyal, serta inspeksi pertukaran paket informasi selama KTT ke-43 ASEAN berlangsung.

“Tim kami mengawasi penggunaan frekuensi Wi-Fi untuk koneksi ke internet. Kemudian seluler yang jadi tumpuan semua tamu negara. Kita mengkoordinasikan kesiapan infrastruktur telekomunikasi, karena sebagian besar ruangan dari venue utama, hutan kota maupun media center, banyak bertumpu pada jaringan Wi-Fi dan LAN. Tim kami memastikan tidak ada intervensi dari pihak luar atau eksternal,” jelasnya.

Pemantauan frekuensi akan dilakukan lebih intensif dilakukan untuk mengantisipasi potensi penggunaan alat penghilang sinyal dan menjaga agar seluruh frekuensi pengamanan Kepala Negara atau VVIP, delegasi, penyelenggara dan media dapat digunakan dengan baik tanpa interferensi.

“Monitoring spektrum frekuensi kami lakukan termasuk pada mikrofon yang akan digunakan Bapak Presiden Joko Widodo dalam memimpin sidang besok. Pemantauan juga untuk device yang sensitif seperti kamera, atau perangkat Internet of Thing (IoT)s,” tuturnya.

Ismail menambahkan upaya ini juga disertai penerbitan surat edaran agar Internet Service Provider (ISP) di sekitar kawasan JCC mematikan sinyal yang berpotensi mengganggu selama penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN.

Selain itu Kementerian Kominfo juga berkoordinasi dengan mitra terkait diperlukan untuk mengetahui alokasi frekuensi yang akan digunakan oleh negara partisipan KTT ke-43 ASEAN.

“Tidak mudah, karena kami harus berkoordinasi dengan seluruh Pasukan Pengawal Presiden (paspampres) masing-masing kepala negara untuk mengkompromikan penggunaan alat penghilang sinyal ini. Jadi, kami terus berkoordinasi dengan mereka untuk membantu melakukan inspeksi terhadap proses berjalannya informasi dari sejak awal pembukaan hingga acara secara keseluruhan,” pungkas Ismail.

Dia juga mengungkakan, setiap negara memiliki alokasi spektrum frekuensi masing-masing sehingga setiap organisasi atau delegasi yang ingin menggunakan suatu spektrum frekuensi radio di Indonesia harus dievaluasi.

“Jika ditemukenali ada perangkat yang memiliki perbedaan frekuensi dengan Indonesia, maka kita imbau untuk tidak dinyalakan. Kalaupun ada, sebatas untuk tidak digunakan saja. Nanti silakan dibawa kembali,” kata Ismail.

[Gambas:Video CNBC]

(rah/rah)

46 Tahun Pesawat Antariksa Voyager 1, Sejauh ini Ini yang Paling Jauh


Jakarta, CNN Indonesia —

Tepat 46 tahun sudah pesawat antariksa milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Voyager 1, mengangkasa hingga menjadi yang terjauh dari Bumi. Simak rangkaian pencapaian misi ini.

Voyager 1 merupakan pesawat antariksa kembaran dari Voyager 2 yang dirancang untuk mempelajari Tata Surya bagian luar dari jarak dekat.

Kedua misi ini tidak hanya mengobservasi wilayah yang belum dipetakan, tapi juga membantu para ilmuwan memahami sifat energi dan radiasi di ruang angkasa yang penting untuk melindungi misi dan astronaut di masa depan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Voyager 1 dan 2 sama-sama membawa salinan Catatan Emas (Golden Record), yakni pesan dari umat manusia kepada kosmos yang mencakup salam dalam 55 bahasa, gambar orang dan tempat di Bumi, serta musik Beethoven hingga “Johnny B. Goode” karya Chuck Berry.

Berdasarkan keterangan NASA, pesawat antariksa tanpa awak itu diluncurkan pada 5 September 1977 dari Cape Canaveral menggunakan roket Titan-Centaur.

Meski punya nomor lebih awal, peluncurannya 16 hari lebih lambat ketimbang Voyager 2 yang diterbangkan pada 20 Agustus 1977.

“Namun karena rutenya yang lebih cepat, ia (Voyager 1) keluar dari sabuk asteroid lebih awal dibandingkan kembarannya, setelah menyalip Voyager 2 pada 15 Desember 1977,” menurut keterangan NASA.

Dua pesawat antariksa kembar ini menjadi wahana ketiga dan keempat yang terbang melampaui semua planet di Tata Surya kita. Misi Pionir 10 dan 11 mendahului Voyager dalam melampaui daya tarik gravitasi Matahari.

Namun, pada 17 Februari 1998, Voyager 1 melewati Pioneer 10 dan “menjadi objek buatan manusia terjauh di luar angkasa.”

Per April 2020, Voyager 1 berada pada jarak 22,3 miliar kilometer (149,0 Astronomical Unit/AU) dari Matahari. Pada Mei 2023, wahana ini dilaporkan berada pada jarak 23,8 miliar km dari Bumi. 

“Tidak ada pesawat luar angkasa yang mampu terbang lebih jauh dari Voyager 1 milik NASA,” kata lembaga tersebut.

Perjalanan

Voyager 1 menjelajahi semua planet raksasa di tata surya luar kita yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus sekaligus 48 bulan yang mengorbit planet-planet itu.

Ia juga menjelajah sistem cincin dan medan magnet unik yang dimiliki planet-planet tersebut, termasuk Saturnus dan Uranus.

Pendekatan terdekat pun dilakukan ke raksasa gas Jupiter pada 5 Maret 1979. Pendekatan terdekat ke Saturnus terjadi pada 12 November 1980 untuk Voyager 1.

Pada 16 Desember 2004, Voyager 1 melaporkan nilai intensitas medan magnet yang tinggi pada jarak 94 AU, yang menunjukkan bahwa ia telah mencapai guncangan terminasi (termination shock), yang merupakan batas pengaruh gravitasi Matahari.

Artinya, pesawat ruang angkasa tersebut akhirnya resmi keluar dari heliosfer atau batas Tata Surya.

Heliosfer juga merupakan wilayah yang dipengaruhi oleh sifat dinamis matahari yang dibawa oleh angin matahari seperti medan magnet, partikel energik, dan plasma angin matahari.

Voyager 1 bergerak menjauhi bidang planet-planet, memasuki ruang antarbintang (interstellar) pada tanggal 25 Agustus 2012. Ia pun menjadi wahana pertama yang mempelajari lingkungan di luar Tata Surya.

Hemat bahan bakar

Misi Voyager dirancang untuk mengambil keuntungan dari susunan geometris yang langka dari planet-planet terluar di akhir tahun 1970-an dan 1980-an yang memungkinkan tur empat planet dengan propelan atau pendorong dan waktu perjalanan yang minimum.

Susunan Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang terjadi setiap 175 tahun, memungkinkan pesawat ruang angkasa di jalur penerbangan tertentu untuk berpindah dari satu planet ke planet berikutnya tanpa memerlukan sistem pendorong yang besar.

Dikutip dari situs JPL NASA, lintasan dari setiap planet akan membelokkan jalur penerbangan wahana antariksa dan meningkatkan kecepatannya, sehingga wahana ini bisa sampai ke tujuan berikutnya.

Dengan menggunakan teknik “bantuan gravitasi” ini, yang pertama kali didemonstrasikan dengan misi Mariner 10 Venus/Merkurius NASA pada tahun 1973-1974, waktu penerbangan ke Neptunus berkurang dari 30 tahun menjadi 12 tahun.

[Gambas:Twitter]

(can/arh)

Golden Visa Pertama RI Diberikan ke Sam Altman

Jakarta, CNBC Indonesia – Direktorat Jenderal Imigrasi mengumumkan CEO OpenAI, perusahaan dibalik ChatGPT, Sam Altman mendapatkan Golden Visa Indonesia pertama. Visa tersebut memiliki beberapa fungsi untuk pemegangnya.

Dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Altman bisa mendapatkan manfaat seperti jalur pemeriksaan dan layanan prioritas di bandara. Selain itu, dia juga bisa memiliki jangka waktu tinggal lebih lama, kemudahan keluar dan masuk Indonesia, dan tidak perlu mengurus ITAS atau Izin Tinggal Terbatas ke kantor imigrasi.

“Begitu sampai di Indonesia, tidak perlu lagi mengurus izin tinggal terbatas (ITAS) di kantor imigrasi. Kita berikan karpet merah sebagai imbal balik atas sumber daya yang bisa mereka berikan pada Indonesia” kata Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, dikutip Selasa (5/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai informasi, Golden Visa merupakan salah satu jenis visa dengan pemberian izin tinggal dalam jangka waktu 5-10 tahun. Pemberian tersebut ditujukkan untuk mendukung perekonomian tanah air.




Sam Altman CEO ChatGPT (Getty Images/Win McNamee)



Silmy menjelaskan salah satu kategori golden visa adalah diberikan pada tokoh dengan reputasi internasional dan memberikan manfaat pada Indonesia. Pengusulan seseorang diberikan visa ini diusulkan oleh instansi pemerintah pusat.

“Ada beberapa kategori golden visa selain atas dasar investasi/penanaman modal, salah satunya adalah golden visa yang diberikan kepada tokoh yang mempunyai reputasi internasional dan dapat memberikan manfaat untuk Indonesia. Dalam memperoleh golden visa, harus diusulkan oleh instansi pemerintah pusat,” jelasnya.

Golden Visa memiliki landasan hukum dari a Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 22 tahun 2023 serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82 tahun 2023 menjadi landasan pemberlakuan kebijakan ini.

Rencana pemberian Golden Visa pernah diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Saat itu dia mengatakan kebijakan mengenai visa tersebut membuat Warga Negara Asing dapat tinggal lebih lama di Indonesia.

Saat itu, dia menjelaskan Golden Visa diperuntukkan bagi mereka dengan kapasitas intelektual tinggi dan mau bekerja di tanah air. Termasuk Altman, yang menurutnya akan sering ke Indonesia.

“Misalnya ada orang yang punya kapasitas intelektual tinggi, researchers dari top university, orang orang berpengaruh. seperti Chat GPT ya (CEO) Sam Altman, ya Presiden tadi juga karena dia mau dan sering ke Indonesia ya kita kasih,” katanya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bos ChatGPT Ungkap Kesalahan Terbesar Raksasa Teknologi

Satelit India Aditya-L1 Bakal Mendarat di Matahari?


Jakarta, CNN Indonesia —

Fenomena misi antariksa India kian mentereng buntut keberhasilan peluncuran misi Aditya-L1. Apakah satelit ini benar-benar akan mendarat di Matahari?

Sebelumnya, India sukses jadi negara pertama yang mendarat di kutub selatan Bulan lewat misi Chandryaan-3, mengalahkan misi Luna-25 milik Rusia yang jatuh tersungkur di Bulan.

Tak lama kemudian, Aditya-L1 sukses terbang ke luar angkasa pada Sabtu (2/9) siang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

ISRO, lembaga antariksa India, menjelaskan Aditya-L1 adalah “satelit yang didedikasikan untuk studi komprehensif tentang Matahari.”

Wahana ini memiliki 7 muatan berbeda yang dikembangkan secara lokal; lima oleh ISRO dan dua oleh lembaga akademis India yang bekerja sama dengan ISRO.

Wahana ini punya sejumlah tujuan:

1. Diagnosis terhadap fenomena atmosfer Matahari berupa plasma coronal dan coronal loops (suhu, kecepatan, dan kepadatan).

2. Memahami proses yang memanaskan korona (lapisan terluar atmosfer) matahari.

3. Asal usul, perkembangan, dan dinamika lontaran massa koronal (CME).

4. Studi tentang pendorong prediksi cuaca luar angkasa.

5. Pengukuran medan magnet korona.

Titik L1

Nama misi ini terdiri dari dua makna. Aditya dalam bahasa Sansekerta berarti Matahari. Sementara, L1 mengacu pada Lagrange Point 1 pada sistem Matahari-Bumi.

Titik L1 adalah lokasi di luar angkasa dengan gaya gravitasi dua benda langit, seperti Matahari dan Bumi, berada dalam posisi seimbang. Hal ini memungkinkan suatu benda yang ditempatkan di sana tetap relatif stabil terhadap kedua benda langit tersebut.

ISRO menyatakan penempatannya yang strategis di titik L1 Lagrange juga memastikan Aditya-L1 terus memandang Matahari secara konstan dan tanpa gangguan.

Lokasi ini juga memungkinkan satelit mengakses radiasi Matahari dan badai magnet sebelum dipengaruhi oleh medan magnet dan atmosfer Bumi.

Selain itu, stabilitas gravitasi titik L1 meminimalkan kebutuhan upaya pemeliharaan orbital yang sering dilakukan, sehingga mengoptimalkan efisiensi operasional satelit.

Saat sudah mencapai titik L1, Aditya-L1 akan berada sekitar 1,5 juta km dari Bumi, mengarah ke Matahari, yaitu sekitar 1 persen jarak Bumi-Matahari.

“Matahari adalah bola gas raksasa dan Aditya-L1 akan mempelajari atmosfer luar Matahari,” kata ISRO.

“Aditya-L1 tidak akan mendarat di Matahari atau mendekati Matahari lebih dekat,” lanjut lembaga tersebut.

Rute perjalanan

Setelah peluncurannya, Aditya-L1 tetap mengorbit Bumi selama 16 hari, di mana ia menjalani 5 manuver untuk mendapatkan kecepatan yang diperlukan untuk perjalanannya.

Sejauh ini, Aditya-L1 sudah sukses melakukan sekali Earth-bound Maneuvre (EBN) is performed successfully from ISTRAC, Bengaluru. Orbit baru yang dicapai wahana ini adalah 245 km x 22.459 km.

“Manuver berikutnya (EBN#2) dijadwalkan pada 5 September 2023, sekitar 03.00 IST (04.30 WIB),” demikian keterangan ISRO di akun X-nya.

[Gambas:Twitter]

Saat sudah menyelesaikan deret manuver itu, Aditya-L1 menjalani manuver penyisipan Trans-Lagrangian1, menandai dimulainya lintasan 110 hari menuju tujuan di sekitar titik L1 Lagrange.

Sesampainya di titik L1, manuver lain mengikat Aditya-L1 ke orbit di sekitar L1, lokasi gravitasi seimbang antara Bumi dan Matahari.

“Satelit ini menghabiskan seluruh masa misinya dengan mengorbit di sekitar L1 dalam bentuk orbit tidak beraturan pada bidang yang kira-kira tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan Bumi dan Matahari,” menurut ISRO.

(tim/arh)

Fakta-fakta Peluncuran iPhone 15 Pekan Depan, Jadwal Hingga Warna


Jakarta, CNN Indonesia —

Apple segera merilis seri ponsel terbarunya, iPhone 15, pada pekan depan. Beberapa pembaruan spesifikasi diprediksi muncul. Berikut fakta-falta peluncuran tersebut.

iPhone 15 sendiri diprediksi bakal membuat Apple kian berjaya di tengah kelesuan ekonomi dan pasar ponsel global. Pasalnya, ada pertumbuhan signifikan pada smartphone premium dan ultra-premium.

Menurut angka awal dari Global Smartphone Shipment Forecast terbaru dari Counterpoint Research, pengiriman pada 2023 diperkirakan akan turun 6 persen menjadi 1,15 miliar unit, yang merupakan angka terendah dalam satu dekade.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ada pemisahan antara apa yang terjadi di perekonomian dan konsumen yang membeli ponsel. Sejauh ini pada tahun ini, peningkatan yang terjadi masih sangat rendah di semua operator,” kata Jeff Fieldhack, Direktur Riset Counterpoint untuk Amerika Utara, dalam keterangannya.

“Kami mengamati Q4 dengan penuh minat karena peluncuran iPhone 15 adalah kesempatan bagi operator untuk mencuri pelanggan bernilai tinggi. Dan dengan basis pemasangan iPhone 12 yang besar untuk diperebutkan, promo akan menjadi agresif, membuat Apple berada di posisi yang bagus.”

Berikut fakta-fakta peluncuran iPhone 15:

Waktu peluncuran

Pada September, Apple akan mengadakan acara besar yakni peluncuran iPhone 15, Apple Watch baru, dan banyak seri gadget lainnya. Dikutip dari The Verge, peluncuran iPhone 15 itu akan berlangsung pada Selasa (12/9) pukul 1 PM ET atau Rabu (13/9) 00.00 WIB.

Seperti yang ditunjukkan dalam undangan yang dikirim oleh Apple, perusahaan mengungkap acara bertajuk ‘Wonderlust’ ini akan dihelat secara langsung dari Apple Park di Cupertino, California, AS.

Cara menonton

Seperti halnya dengan acara sebelumnya, Apple kemungkinan akan melakukan streaming showcase iPhone 15 di situs web dan saluran YouTube-nya.

Apple sejauh ini belum mengunggah tautan ke streaming langsungnya.

Spek

Salah satu perubahan terbesar yang datang ke jajaran iPhone tahun ini adalah penambahan USB-C.

Untuk pertama kalinya, iPhone 15 diprediksi hadir dengan port yang banyak digunakan alih-alih konektor Lightning milik Apple.

Ini bukan lagi hal yang mengejutkan karena Apple mengonfirmasi tahun lalu bahwa mereka akan membuat perubahan ke USB-C untuk mematuhi peraturan Uni Eropa.

Meskipun laporan menunjukkan bahwa semua ponsel di jajaran iPhone 15 akan mendapatkan port USB-C, analis Apple Ming-Chi Kuo mengatakan hanya model Pro dan Pro Max yang akan mendapat manfaat dari kecepatan transfer data yang lebih tinggi.

Kedua model premium akan hadir dengan “setidaknya” USB 3.2 atau Thunderbolt 3, sedangkan basis iPhone 15 dan 15 Plus akan mendukung USB 2.0, menurut Kuo.

Selain itu, analis rantai pasokan Ross Young melaporkan tahun lalu bahwa semua model iPhone 15 akan hadir dengan Dynamic Island.

Itu adalah perubahan dari apa yang ditawarkan Apple saat ini, karena hanya menyertakan potongan berbentuk pil pada iPhone 14 Pro dan Pro Max.

Kali ini, perubahan paling signifikan yang datang ke iPhone 15 Pro dan Pro Max dilaporkan adalah bingkai titanium, bezel yang lebih tipis, dan harga yang berpotensi lebih mahal.

Kedua model premium juga dapat hadir dengan tombol aksi yang mirip dengan yang ada di Apple Watch Ultra, seperti dilansir MacRumors dan 9to5Mac.

Tombol ini seharusnya menggantikan sakelar bisu dan memungkinkan Anda menetapkan pintasan ke berbagai aplikasi dan utilitas.

Sementara rumor awal menyarankan bahwa Apple akan mengganti volume rocker dan tombol power pada iPhone 15 Pro dan Pro Max dengan sakelar solid-state, laporan terbaru dari Kuo dan leaker Unknownz21 menunjukkan bahwa mereka akan tetap sama untuk saat ini.

IPhone 15 Pro Max mungkin juga akan melakukan rebranding, dengan reporter Bloomberg Mark Gurman melaporkan tahun lalu bahwa Apple dapat mengubah nama menjadi “Ultra.”

Terdapat satu perubahan yang mungkin didapatkan secara eksklusif oleh iPhone 15 Max – atau Ultra -: lensa periskop dengan zoom optik hingga 6 kali.

Warna

Ada pula beberapa perubahan pada warna yang disertakan Apple di lini iPhone 15 Pro-nya. Menurut 9to5Mac, Apple dapat menukar lapisan emasnya dengan “titan grey.”

Perusahaan dapat mengungkapkan opsi “dark blue” baru juga, yang mungkin menggoda dengan skema warna biru, abu-abu, dan hitam yang disertakan dalam undangan acaranya.

IPhone 15 standar dikabarkan hadir dalam warna hitam, hijau, biru, kuning, dan merah muda.

(arh)

Astronaut Arab Pertama di Misi Panjang ISS Pulang ke Bumi


Jakarta, CNN Indonesia —

Sultan AlNeyadi, astronaut Arab pertama yang ikut misi panjang di Stasiun Antariksa Internasional (ISS), segera kembali ke Bumi.

“Antariksa, ini bukan ucapan selamat tinggal. Sampai jumpa lagi, entah dalam misi baru ke ISS atau tujuan yang lebih jauh,” kata AlNeyadi dalam unggahannya di akun Twitter alias X, Minggu (3/9), sebelum pulang ke Bumi.

“Saya berterima kasih kepada negara tercinta yang telah mengubah mimpi kami menjadi prestasi dan kalian semua atas kepercayaan dan kasih sayang kalian.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia bersama tiga astronaut lainnya yang tergabung dalam Crew-6 telah berada di antariksa selama kurang lebih enam bulan.

Para astronaut yang tergabung dalam misi Crew-6 itu berangkat dari ISS dengan menaiki kapsul Crew Dragon milik SpaceX pada Minggu (3/9) pada pukul 7.05 ET atau 18.05 WIB.

Menurut keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA), para astronaut mendarat dengan selamat di lepas Pantai Jacksonville, Florida, AS, pada Senin (4/9), pada pukul 12.17 Et atau 11.17 WIB.

Setelah dievakuasi ke pantai, para kru diterbangkan ke Johnson Space Center milik NASA di Houston.

“Setelah menghabiskan enam bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional, menempuh jarak hampir 79 juta mil selama misi mereka, dan menyelesaikan ratusan eksperimen ilmiah untuk kepentingan seluruh umat manusia, SpaceX Crew-6 NASA telah kembali ke Planet Bumi,” kata Direktur NAS Bill Nelson, dalam keterangan tertulisnya.

“Kru internasional ini mewakili tiga negara, namun mereka bersama-sama menunjukkan ambisi bersama umat manusia untuk mencapai ‘pantai kosmik’ baru.”

Menurutnya, misi ini amat bermanfaat lantaran jadi bekal Misi Artemis NASA dengan tujuan pendaratan kembali manusia di Bulan sekaligus menjangkau Mars.

“Kontribusi Crew-6 akan membantu mempersiapkan NASA untuk kembali ke Bulan di bawah bimbingan Artemis, melanjutkan perjalanan ke Mars, dan meningkatkan kehidupan di Bumi,” tutur Nelson.

Cuaca buruk

AlNeyadi sendiri merupakan perwakilan dari Uni Emirat Arab (UEA). Ia berangkat dan pulang bersama tiga kru lainnya, yakni Stephen Bowen dan Warren Hoburg dari NASA, Andrey Fedyaev dari Roscosmos, badan antariksa Rusia.

Mereka meluncur pada 2 Maret 2023, dan berada di luar angkasa selama 186 hari. Selama di luar angkasa, mereka bertugas sebagai insinyur penerbangan Ekspedisi 68 dan Ekspedisi 69 di ISS, mengutip Space, Senin (4/9).

Mulanya, mereka dijadwalkan pulang pada Minggu pagi (3/9), tapi kondisi cuaca buruk membuat mereka harus tinggal di orbit selama sehari.

Warren mengungkapkan misi 186 hari di antariksa itu merupakan pengalaman seumur hidup dan kehormatan baginya.

“Kami memulai dengan SpaceX [Commercial Resupply Services atau CRS] 27, kendaraan kargo yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Kemudian, kami memiliki misi SpaceX [CRS] 28, dan kami juga menyambut kru Axiom yang berkunjung ke kapal,” kata Warren.

“Kami melakukan tiga kali spacewalk di antara Crew-6. Kami menyandarkan kendaraan [kargo] Cygnus. Kami melakukan banyak perawatan, dan mudah-mudahan kami meninggalkan stasiun luar angkasa sedikit lebih baik daripada saat kami menemukannya,” tambahnya.

[Gambas:Twitter]

Bagi AlNeyadi, penerbangan ini bukan hanya yang pertama baginya, tetapi juga ekspedisi jangka panjang pertama yang dilakukan oleh orang Arab dan Emirat.

Dia adalah astronaut UEA kedua yang terbang, setelah misi singkat selama seminggu ke stasiun ruang angkasa oleh Hazza AlMansoori pada 2019. 

Saat itu, Hazza meluncur ke luar angkasa dengan roket Soyuz Rusia dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan. Bedanya, dia hanya tinggal di stasiun itu selama delapan hari.

Sementara itu, orang Arab pertama yang berada di luar angkasa adalah Pangeran Sultan Al Saud dari Arab Saudi, meluncur dengan pesawat ulang-alik NASA pada tahun 1985. Ia berhasil mengarungi antariksa selama tujuh hari, 1 jam, dan 38 menit di luar angkasa. 

Tanggung jawab Alneyadi di halaman berikutnya…

Hacker Mulai Serang Observatorium, Simak Dugaan Motifnya


Jakarta, CNN Indonesia —

Beberapa observatorium astronomi terkemuka di dunia melaporkan serangan siber yang mengakibatkan penghentian sementara operasional mereka.

National Science Foundation’s National Optical-Infrared Astronomy Research Laboratory, atau NOIRLab, melaporkan bahwa insiden keamanan siber yang terjadi pada 1 Agustus telah membuat teleskop luar angkasa miliknya berhenti beroperasi.

Observatorium luar angkasa yang bernama Gemini Utara di Hawaii dan Teleskop Gemini Selatan di Chili. Teleskop lain dengan kapasitas yang lebih kecil di Cerro Tololo, Chili, juga terkena dampaknya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

“Staf kami bekerja sama dengan para ahli keamanan siber untuk membuat semua teleskop yang terkena dampak dan situs web kami kembali online sesegera mungkin dan kami sangat senang dengan kemajuan yang dicapai sejauh ini,” tulis NOIRLab dalam sebuah pernyataan, 24 Agustus.

Hal ini terjadi hanya beberapa bulan setelah Gemini North kembali beroperasi setelah proyek perbaikan dan pemugaran yang panjang.

Tidak jelas apa bentuk dan dari mana asalnya serangan siber itu. NOIRLab menunjukkan bahwa investigasi masih berlangsung dan akan berhati-hati dalam membagikan informasi mengenai gangguan tersebut.

Penutupan ini juga mempengaruhi beberapa teleskop kecil di Cerro Tololo di Chile. Ini termasuk jaringan Observatorium Skala Menengah dan Teleskop Penelitian Astrofisika Selatan.

Personel di lokasi segera mengamankan kedua fasilitas tersebut. Sementara itu, situs Gemini.edu masih ditutup meskipun informasi mengenai hal tersebut tetap tersedia di situs NOIRLab.

“Kami berencana untuk memberikan lebih banyak informasi kepada komunitas ketika kami mampu, sejalan dengan komitmen kami terhadap transparansi serta dedikasi kami terhadap keamanan infrastruktur kami,” kata perusahaan, dikutip dari Universe Today.

Serangan siber terhadap fasilitas NOIRLab terjadi, beberapa hari sebelum Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NCSC) mengeluarkan buletin yang mewanti-wanti perusahaan-perusahaan ruang angkasa dan organisasi penelitian Amerika tentang ancaman serangan siber dan spionase.

Mata-mata dan peretas asing, kata buletin itu, “menyadari pentingnya industri ruang angkasa komersial bagi ekonomi dan keamanan nasional AS, termasuk meningkatnya ketergantungan infrastruktur penting pada aset berbasis ruang angkasa.”

“Mereka melihat inovasi dan aset terkait ruang angkasa AS sebagai ancaman potensial serta peluang berharga untuk memperoleh teknologi dan keahlian penting.”

Ini bukan pertama kalinya observatorium astronomi menjadi target serangan siber. Pada Oktober 2022, peretas mengganggu operasi di Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chili, dan NASA telah menjadi korban serangan siber selama bertahun-tahun.

Dikutip dari Space, pada 2021 ALMA dan NASA terkena dampak pelanggaran SolarWinds di seluruh dunia, yang oleh pimpinan NASA disebut sebagai ‘peringatan besar’ untuk keamanan siber.

[Gambas:Video CNN]

(can/arh)

20 Tahun Temuan Manusia Hobbit RI yang Mengubah Sejarah


Jakarta, CNN Indonesia —

Temuan fosil Homo floresiensis atau Manusia Hobbit dari Indonesia berhasil mengubah sejarah soal pemahaman mengenai evolusi manusia. Fosil ini pertama kali ditemukan di Gua Liang Bua, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2003, tepat 20 tahun yang lalu.

Arkeolog Indonesia, Thomas Sutikna masih ingat betul soal penemuan itu.

Ia menceritakan saat itu dirinya sedang dirawat karena demam di sebuah kamar hotel pada tanggal 2 September 2003, ketika rekan kerjanya menyampaikan informasi mengenai penemuan yang ternyata merupakan penemuan sekali seumur hidup.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelumnya pada hari itu, sekop seorang rekan kerja telah menghantam tengkorak kecil mirip manusia yang terbungkus sedimen sedalam 6 meter di Liang Bua yang telah digali oleh Sutikna dan rekan-rekannya sejak tahun 2001.

Demam Sutikna segera hilang, dan setelah tidur nyenyak semalaman, ia dan timnya berangkat ke lokasi saat matahari terbit.

“Ada tulang kaki, tulang tangan, tulang kering, tulang paha, dikelompokkan di sana, dalam satu konteks. Mengingat kondisi tulang yang sangat rapuh, tidak memungkinkan untuk mengangkatnya (dari tanah) dengan segera,” kenang Sutikna, yang kini menjadi arkeolog dan peneliti di Pusat Penelitian Arkeologi Indonesia di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengutip CNN, Sabtu (2/9).

Mulanya, tim mengira tengkorak kecil dan tulang belulang lainnya itu milik seorang anak kecil, tapi ketika Sutikna membersihkan fosil tersebut di hotel, ia melihat fosil itu memiliki gigi geraham orang dewasa.

Fosil itu kelihatannya adalah jenis manusia yang baru, spesimen perempuan yang tingginya lebih dari 1 meter dan berat sekitar 30 kilogram.

“Kami semua terkejut dengan fosil tersebut, karena setelah dibersihkan terlihat semua giginya telah tumbuh dan masih utuh. Tulang tengkorak juga menunjukkan itu adalah tulang orang dewasa, bukan tengkorak anak-anak,” kata Sutikna.

Kini, 20 tahun kemudian, para ilmuwan masih berjuang untuk secara definitif menempatkan potongan misterius dari evolusi yang penuh teka-teki ini.

Namun, penemuan ini telah membawa pada pengungkapan yang mengubah apa yang selama ini diketahui tentang silsilah keluarga manusia.

Penemuan yang mengejutkan

Tim dan kolaborator internasional sejak awal mengetahui yang mereka temukan adalah terobosan, dan mereka merahasiakan penemuan itu selama lebih dari satu tahun agar sisa-sisa tulang belulang tersebut dapat dipelajari secara terperinci.

Mereka kemudian mempublikasikan hasil penelitian itu dalam dua studi yang terbit dalam jurnal ilmiah terkemuka, Nature.

Setahun kemudian, temuan tersebut menggemparkan ranah paleoantropologi, ilmu yang mempelajari asal usul dan perkembangan manusia dengan fosil manusia sebagai objek penelitiannya, dan memikat khalayak yang lebih luas, serta menjadi berita utama di seluruh dunia.

Spesimen itu kemudian diberi nama hobbit oleh Mike Morwood, mendiang arkeolog Australia yang juga memelopori penggalian tersebut. Pasalnya, temuan itu terlihat mirip dengan karakter Hobbit dari film Lord of The Rings.

Para peneliti kemudian mengukur volume tempurung otaknya dengan biji sawi yang dikirim dari Australia.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa volume tempurung otaknya hanya sekitar 400 mililiter, mirip dengan simpanse, lebih kecil volume tempurung otak manusia modern 1.500 mililiter. Kakinya pendek dan tidak proporsional, sementara lengannya panjang seperti primata.

Penanggalan awal karbon dalam sedimen menentukan sisa-sisa fosil tersebut berusia 18.000 tahun, menempatkan spesies ini lebih dekat dengan kita dibandingkan dengan Neanderthal.

Namun, penanggalan tersebut direvisi pada tahun 2016, dan memperkirakan bahwa hobbit tersebut berusia 50.000 hingga 60.000 tahun.

Tim Liang Bua menamai spesies ini Homo floresiensis sesuai dengan nama pulau tempat fosil-fosil itu ditemukan.

Asal mula manusia hobbit di halaman berikutnya…