Majamojo Rilis Game MOBA-Battle Royale, Ada Sosok Badak dan Skin Batik


Jakarta, CNN Indonesia —

Publisher game Majamojo meluncurkan game baru yang menggabungkan genre Multiplayer online battle arena (MOBA) dan Battle Royale bernama Dynastones pada Jumat (15/9). Apa istimewanya?

Game yang diklaim menjadi local pride ini membawa unsur lokal, salah satunya dengan karakter badak bercula satu.

“Kami bersama pihak pengembang game, Shine Game, berupaya memadukan unsur kearifan lokal ke dalam game dan harapan ke depannya bisa diimplementasi juga untuk pasar global. Ini langkah kami untuk meningkatkan rasa memiliki, cinta Tanah Air, dan mewarisi nilai-nilai luhur,” ujar Yudi Chahyadi Anwar, Chief Executive Officer Majamojo, dalam acara peluncuran di Jakarta, Jumat (15/9).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT




Tampilan gameplay Dynatsones. (Dok. Loamy N)



Saat ini beberapa unsur lokal telah diterapkan ke DynaStones antara lain karakter Taykan yang merupakan seekor badak yang terinspirasi dari hewan endemi Indonesia.

Selain itu, Majamojo juga memperkenalkan skin batik untuk karakter Abel dan Unnamed. Penamaan skin pun diambil dari unsur kerajaan Nusantara.

Majamojo sendiri saat ini baru memiliki 17 karakter dan akan terus bertambah setiap bulannya. Majamojo diperkirakan akan menambah dua karakter setiap bulannya.

Gameplay DynaStones sendiri dimulai dari fase awal yang merupakan fase leveling dan membangun kekuatan. Fase tersebut kemudian beralih ke fase Battle Royale untuk memperebutkan posisi pemenang.

DynaStones hadir dengan dua mode bermain Solo (1vs20) dan Squad (3vs3) dengan 10 tim. Setiap pemain bisa memilih 17 karakter atau hero dengan beragam role, sehingga setiap pemain bisa menentukan strategi menyerang dan bertahan baik Solo maupun Squad.

Untuk menghadirkan performa terbaik, game ini dibuat dengan menggunakan Unreal Engine 5. Meski demikian, game ini masih tetap dapat dimainkan oleh ponsel ‘kentang’ dengan penyesuaian pada opsi grafis.

Majamojo sendiri menargetkan terbentuknya banyak pertandingan DynaStones setiap bulan demi tumbuhnya industri eSports tanah air.

“Kami menargetkan terbentuknya 250 pertandingan DynaStones di seluruh Indonesia setiap bulan dengan beragam skala mulai dari kecil hingga nasional seperti saat ini. Ratusan pertandingan ini juga akan membuka banyak jalan bagi industri pendukung game,” tutur Yudi.

Producer Majamojo Mirza Fida menyebut alasan pemilihan cross genre MOBA-Battle Royale bukan untuk menggoyang dominasi Mobile Legends dan Free Fire di kedua genre tersebut, melainkan untuk menghadirkan warna baru di industri game tanah air.

“Kita hadir di Indonesia khusus local pride kita, jadi Majamojo membawakan game genre baru. Jadi bukan untuk mengalahkan game tersebut, tapi memberikan option untuk user kita,” ujarnya di acara yang sama.

“Kita punya lho game serupa dan mungkin lebih menarik yang bisa dicoba dan dimainkan penduduk Indonesia,” imbuhnya.

Kehadiran genre baru ini tampaknya mengambil perhatian para gamers. Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Jumat (15/9) sore, DynaStones sudah diunduh lebih dari 10 ribu kali Google Play Store.

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *