Jawa-Nusa Tenggara Masih Kering, Cek Deret Daerah Potensial Basah


Jakarta, CNN Indonesia —

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan daerah-daerah di Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara masih belum akan diguyur hujan dalam sepekan ke depan.

Hal tersebut berdasarkan Prospek Cuaca Sepekan Ke Depan BMKG periode 12-18 September 2023.

“Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terdapat di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua,” kata BMKG, Selasa (12/9).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Merujuk peta curah hujan yang dirilis BMKG terlihat bahwa wilayah Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Pulau Jawa, Bali, NTT, dan NTB terpantau jauh dari warna atau sama dengan kering tidak berpotensi hujan.

Lalu faktor-faktor apa yang menyebabkan wilayah di atas kering?

Pertama, dalam skala global, dua penanda fenomena El Nino yakni Southern Oscillation Index (SOI) dan Nino 3.4 tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, masing-masing bernilai -9,8 dan +1,32.

“El Nino moderat,” demikian bunyi keterangan BMKG.

Kemudian selama sepekan ke depan, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator diprakirakan aktif di sebagian wilayah Kep. Riau, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Sementara itu, BMKG menyebutkan gelombang Kelvin diprakirakan aktif di sebagian wilayah Papua dalam sepekan ke depan. Sehingga, faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

“Sehingga, faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut,” jelas BMKG.

BMKG juga melaporkan bahwa daerah konvergensi memanjang dari Laut Natuna hingga Laut Cina Selatan, dari Aceh hingga Laut Andaman, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat, dari Sulawesi Barat hingga Kalimantan Utara, dan dari Papua Barat hingga Teluk Cendrawasih.

Selanjutnya, daerah konfluensi berada di Laut Cina Selatan, Laut Banda, Laut Arafuru, dan di Samudra Pasifik Utara Papua. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Faktor cuaca global dan regional akan sangat mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan. Pada sepekan ke depan sebagian wilayah Kalimantan tengah, timur, dan utara, Sulawesi bagian barat dan tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua akan cenderung hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

“Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu kedepan,” demikian peringatan dari BMKG.

Berikut deret wilayah yang berpotensi hujan dalam sepekan ke depan:

1. 12-13 September 2023:
Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

2. 14-15 September 2023:
Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

3. 16-18 September 2023:
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku.

[Gambas:Video CNN]

(rfi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *