Jakarta, CNN Indonesia —
Jepang meluncurkan wahana eksplorasi Bulan menggunakan roket H-IIA buatan dalam negeri, Kamis (7/9) pagi. Perjalanan itu akan mendaratkan Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) di permukaan Bulan.
Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) mengatakan roket tersebut lepas landas dari Pusat Antariksa Tanegashima, di selatan Jepang sesuai rencana dan berhasil melepaskan SLIM dari roket peluncur.
Cuaca yang tidak mendukung menyebabkan tiga kali penundaan peluncuran dalam satu minggu pada Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dijuluki sebagai ‘moon sniper’, Jepang bertujuan mendaratkan SLIM radius 100 meter dari lokasi target di permukaan bulan. Misi senilai US$100 juta ini diharapkan dapat memulai pendaratan pada Februari.
“Tujuan besar SLIM adalah untuk membuktikan pendaratan dengan akurasi tinggi untuk mencapai ‘pendaratan di tempat yang kita inginkan’ di permukaan bulan, bukan ‘pendaratan di tempat yang kita bisa’,” ujar Presiden JAXA Hiroshi Yamakawa dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari Reuters.
SLIM akan mendarat di sisi dekat bulan dekat dengan Mare Nectaris, lautan bulan yang jika dilihat dari Bumi tampak sebagai titik gelap.
Tujuan utamanya adalah menguji teknologi optik dan pemrosesan gambar yang canggih. Setelah mendarat, wahana ini akan menganalisis komposisi batuan olivin di dekat lokasi tersebut untuk mencari petunjuk tentang asal-usul bulan.
Roket H-IIA pada hari Kamis juga membawa satelit X-Ray Imaging and Spectroscopy Mission (XRISM), sebuah proyek gabungan JAXA, NASA dan Badan Antariksa Eropa.
Satelit ini bertujuan untuk mengamati angin plasma yang mengalir di alam semesta yang dianggap oleh para ilmuwan sebagai kunci untuk membantu memahami evolusi bintang dan galaksi.
Peluncuran ini dilakukan dua minggu setelah India menjadi negara keempat yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan dengan misi Chandrayaan-3 ke.
Dua upaya pendaratan di bulan oleh Jepang sebelumnya gagal pada tahun lalu. JAXA kehilangan kontak dengan pendarat OMOTENASHI dan membatalkan upaya pendaratan pada November.
Wahana penjelajah Hakuto-R Mission 1, yang dibuat oleh perusahaan rintisan Jepang, ispace (9348.T) juga dilaporkan jatuh pada April lalu, ketika mencoba turun ke permukaan bulan.
Mitsubishi Heavy Industries (7011.T) memproduksi roket dan mengoperasikan peluncuran, yang menandai roket H-IIA ke-47 yang telah diluncurkan Jepang sejak tahun 2001, sehingga tingkat keberhasilan kendaraan ini mendekati 98 persen.
JAXA sempat menangguhkan peluncuran H-IIA yang membawa SLIM selama beberapa bulan saat mereka menyelidiki kegagalan roket H3 yang baru dalam debutnya pada bulan Maret.
[Gambas:Video CNN]
(can/arh)