Jakarta, CNN Indonesia —
Persaingan Pemilu 2024 mulai semakin terasa memanas seiring pengumuman bakal capres dan cawapres. Topik soal pemilu pun mulai ramai jadi perbincangan di media sosial.
Sejumlah pihak khawatir konten hoaks mulai berseliweran di jagat maya, seiring kompetisi yang mulai memanas.
Namun begitu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan saat ini konten hoaks di media sosial terkait capres dan cawapres belum terlalu masif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“[Konten hoaks] belum ramai, masih adem ayem,” kata Budi di Jakarta, Senin (23/10).
Gelaran pemilu selalu memunculkan keriuhan di media sosial. Berkaca dari pemilu 2014 dan 2019, saat itu konten hoaks dan ujaran kebencian ramai berseliweran di jagat maya.
Pemilu tahun ini konten hoaks diperkirakan akan kembali marak dan kemungkinan semakin sulit dikenali karena teknologi kecerdasan buatan yang memungkinkan memanipulasi video dan suara lewat deepfake.
Lebih lanjut, Budi mengatakan menjelang dimulainya masa kampanye keadaan bisa jadi lebih memanas. Namun begitu, ia berharap kondisinya tetap stabil.
“Ya, anget-anget aja lah, enggak usah terlalu panas,” ujarnya.
Oleh karena itu, Budi mengimbau agar masyarakat tetap bijak dalam menggunakan media sosialnya selama masa pemilu 2024. Terlebih sebetulnya pemilu sebagai pesta demokrasi ini merupakan ajang untuk mencari pemimpin bangsa.
“Mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan media sosialnya secara bijak, menebarkan semangat persatuan, dan menjaga iklim politik yang tepat, tetap sejuk, tetap damai,” ujarnya.
“Karena ini kan kontestasi sesama anak bangsa, jadi bukan perang melawan yang lain. Ini kompetisi biasa yang perlu dilakukan karena kita negara demokrasi lima tahunan. Jangan sampai event lima tahunan ini mengganggu persatuan dan kesatuan nasional,” tuturnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan pihaknya rutin melakukan pertemuan dengan platform media sosial seperti Google, Facebook, Instagram, TikTok, maupun Twitter untuk penanganan hoaks di media sosial selama pemilu 2024.
Selain itu, ia memastikan pihaknya bakal menindak tegas konten-konten hoaks, hate speech, hingga SARA di media sosial.
“Pokoknya yang kita takedown kan hoaks, ujaran kebencian, kalau cuma beda pendapat enggak apa-apa,” pungkasnya.
Berbeda dari dua pemilu sebelumnya, pemilu 2024 bakal diikuti tiga pasangan capres dan cawapres. Saat ini, baru dua pasangan yang resmi mendaftar ke KPU, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sementara, Prabowo Subianto baru mendeklarasikan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapresnya. Keduanya dijadwalkan bakal mendaftar ke KPU pada Rabu, 25 Oktober 2023.
(tim/dmi)
[Gambas:Video CNN]