Google Maps Buka Opsi Pantau Polusi Udara di 100 Negara


Jakarta, CNN Indonesia —

Raksasa teknologi Google merilis pembaruan dari Google Maps Platform, di antaranya menunjukkan data kualitas udara dan kondisi cuaca.

Fitur Air Quality API (Application Programming Interface/ tampilan antarmuka) publik terbaru itu mencakup data dan prediksi matahari, kualitas udara, hingga serbuk sari pemicu alergi untuk mengatasi realitas iklim baru di dunia.

“API Kualitas Udara memberi perusahaan akses terhadap data kualitas udara yang andal, kemampuan untuk memvisualisasikan polusi melalui peta panas, dan peluang untuk menyampaikan detil dan rekomendasi polutan yang mendalam kepada publik sasaran,” tulis Jennifer Anderson, General Manager Google Maps Platform, dalam keterangan resminya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Google Maps Platform sendiri merupakan sekumpulan API dan alat pengembangan perangkat lunak (SDK) yang memungkinkan pengembang menyematkan Google Maps ke dalam aplikasi seluler dan situsnya atau untuk mengambil data dari Google Maps.

Dengan kata lain, Air Quality API ini hanya bisa diakses via app atau situs perusahaan atau pihak ketiga yang berlangganan jasa Google Maps. 

API publik ini melengkapi sekitar 50 juta pembaruan yang dilakukan pada Maps setiap harinya, dengan kombinasi AI dan pembelajaran lingkungan.

Tahun lalu, fitur lapisan kualitas udara di seluruh dunia sebenarnya sudah ditambahkan oleh Google Maps. Apa bedanya dengan sekarang?

API kualitas udara terbaru ini memperluas penawaran data kepada klien, menambahkan data kualitas udara yang lengkap, titik panas polusi, dan rincian polutan untuk lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

API ini menggunakan stasiun pemantauan pemerintah, data meteorologi, sensor, dan satelit untuk menyediakan indeks lokal dan universal.

Machine learning menambahkan elemen prediktif pada API kualitas udara, menggunakan informasi lalu lintas langsung, data kemacetan, dan volume mobil untuk memperkirakan polutan di area tertentu.

“Akses ke data ini dapat membantu pengembang, bisnis, dan institusi lain untuk membangun alat dan layanan yang lebih berwawasan lingkungan,” jelas Google.

API, yang diumumkan pada konferensi Cloud Next perusahaan, merupakan bagian dari misi perusahaan untuk “membantu individu, kota, dan mitra secara kolektif mengurangi 1 gigaton emisi karbon setiap tahunnya.

API ini menggunakan data internal dan data publik, serta teknologi geospasial perusahaan lainnya, seperti Google Earth, Earth Engine, dan Environmental Insights Explorer.

“Produk-produk ini menerapkan AI dan machine learning, bersama dengan citra udara dan data lingkungan, untuk memberikan informasi terkini tentang potensi matahari, kualitas udara, dan tingkat serbuk sari,” ujar Yael Maguire, wakil presiden Geo Sustainability di Google, Dikutip dari Mashable.

“Dengan teknologi ini, para pengembang, bisnis, dan organisasi dapat membuat alat yang dapat memetakan dan memitigasi dampak lingkungan,” lanjutnya.

Alergi

Google meluncurkan API serbuk sari pertamanya untuk melengkapi data API kualitas udara dengan informasi spesifik dan lokasi mengenai jumlah serbuk sari di wilayah Anda.

Dikutip dari Observatorium iklim dan kesehatan Eropa, di beberapa negara seperti di Eropa, serbuk sari atau nektar bunga dipantau penyebarannya lantaran menjadi biang kerok alergi pada hidung, mata, dan penyebab asma.

Prediksi kualitas udara dan serbuk sari dapat digunakan untuk membantu masyarakat menghindari bahaya kesehatan, membantu mereka yang memiliki penyakit pernapasan atau alergi, atau bahkan memfasilitasi aktivitas dengan tingkat polusi yang rendah.

Prediksi ini menggunakan model AI yang memperkirakan musim dan butiran serbuk sari harian.

Selain itu, serbuk sari pada dasarnya mempunyai hubungan langsung dengan krisis iklim yang terus berlanjut.

Ketika suhu global dan tingkat karbon dioksida meningkat, tanaman juga meningkatkan produksi serbuk sari yang menyebabkan alergi, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan alergen musiman di seluruh dunia.

API serbuk sari menyediakan data jumlah serbuk sari yang terlokalisasi, visualisasi peta panas, informasi alergen tanaman yang terperinci, dan tip yang dapat ditindaklanjuti bagi penderita alergi untuk membatasi paparan.

[Gambas:Video CNN]

(can/arh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *