Ekuinoks Hingga Supermoon Terakhir 2023


Jakarta, CNN Indonesia —

Sederet fenomena langit akan terjadi di bulan September mulai dari supermoon hingga ekuinoks. Cek deret fenomenanya.

Langit malam hari dan pada malam yang cerah menawarkan pemandangan objek-objek menarik yang dapat dilihat, mulai dari rasi bintang hingga planet-planet, bulan, dan terkadang peristiwa khusus seperti hujan meteor.

Mengamati langit malam pada fenomena ini tak perlu dengan peralatan khusus seperti teleskop atau teropong lantaran sebagian terjadi begitu terang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut sederet fenomena langit yang bisa dilihat bulan ini dirangkum dari berbagai sumber:

Konjungsi planet dan Bulan

Fenomena konjungsi merupakan peristiwa pertemuan atau papasan dekat semu antara dua objek di langit dari sudut pandang pengamat di Bumi.

Pada bulan ini, setidaknya lima kali papasan antara planet-planet dan Bulan, dalam beberapa fasenya, berlangsung.

Berikut jadwal konjungsi planet dan Bulan pada September, dikutip dari akun Instagram Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORPA BRIN):

1. Konjungsi Jupiter-Bulan: 4 September mulai pukul 22.15 WIB, bisa dilihat di sebelah timur. Penampakan terakhir pada 5 September 05.45 WIB (sebelah barat laut).

2. Konjungsi Venus-Bulan: 12 September pukul 04.00 WIB (arah timur-timur laut). Terakhir nampak pada 12 September pukul 05.45 WIB di arah yang sama.

3. Konjungsi Merkurius-Bulan: 14 September pukul 05.30 sampai 05.45 WIB (langit timur).

4. Konjungsi Mars-Bulan: 16-17 September mulai pukul 18.15 WIB hingga 19.15 WIB (arah barat).

5. Konjungsi Saturnus-Bulan: 26 September pukul 18.15 WIB (timur) sampai 27 September 04.00 WIB (barat).

Fase Bulan

Pada hari Jumat (15/9), Bulan akan secara resmi mencapai fase bulan baru.

Dikutip dari Space, pada saat itu, satelit alami kita ini akan berada di rasi Leo, dua derajat di sebelah utara matahari. Saat baru, bulan bergerak di antara Bumi dan matahari.

Karena cahaya matahari hanya dapat menerangi sisi jauh bulan, dan bulan berada di wilayah langit yang sama dengan matahari, maka bulan akan benar-benar tersembunyi dari pandangan dari mana pun di Bumi selama sekitar satu hari.

Setelah fase bulan baru, cahaya langit malam Bumi akan kembali bersinar sebagai bulan sabit muda di langit malam bagian barat.

Berikut daftar lengkap fase bulan pada September:

– Perbani Akhir 7 September 05.21 WIB
– Bulan baru 15 September 08.40 WIB
– Perbani awal 23 September 02.32 WIB
– Bulan purnama 29 September 16.57 WIB

Ekuinoks

Menurut BRIN, ekuinoks merupakan fenomena ketika Matahari melintasi ekuator atau garis khatulistiwa. Efeknya, durasi siang dan malam di belahan Bumi selatan dan utara seimbang.

Di Indonesia, mengacu pada titik nol khatulistiwa di Pontianak, Kalbar, Matahari berada pada titik nol ini dua kali dalam setahun, yaitu 20-21 Maret dan 23 September.

Untuk bulan ini, BRIN menyebut ekuinoks terjadi pada 23 September pukul 08.30 WIB/09.30 WITA/10.30 WIT.

Saat fenomena ini terjadi, jarak Matahari-Bumi mencapai 150.147.520 km.

Supermoon

Bulan purnama akhir September digolongkan sebagai supermoon, atau lengkapnya full harvest supermoon. Di Indonesia, fenomena ini mulai muncul pada 29 September pukul 16.57 WIB

Dikutip dari Treehugger, nama itu diberikan lantaran fase bulan purnama ini menjadi yang paling dekat dengan titik balik musim gugur di 2023.

Fenomena ini secara tradisional memungkinkan para petani untuk bekerja hingga malam hari di bawah sinar bulan yang terang – sesuai dengan namanya.

Bulan purnama ini juga akan menjadi yang terakhir dari rangkaian supermoon 2023. Sebelumnya, supermoon biru alias super blue moon terjadi pada akhir Agustus.

(can/arh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *