Jakarta, CNBC Indonesia – Konsolidasi operator seluler disebut bisa meningkatkan kualitas internet di Indonesia. Kecepatan internet digadang-gadang akan makin ngebut.
Hal ini diungkap oleh Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sarwoto Atmosutarno. Menurutnya, ada tiga hal yang jelas terjadi dengan adanya konsolidasi operator telco.
Pertama, terjadi efisiensi operational expenditure atau opex karena terjadi sinergi di sektor pelayanan kepada pelanggannya, sekaligus konsolidasi market share. Dengan market share yang meningkat, diharapkan return on investment menjadi lebih layak.
Selanjutnya, kemampuan investasi juga akan meningkat. Terakhir, adopsi terhadap teknologi baru relatif lebih mudah dan cepat.
“Ketiganya akan mendorong mutu dan kapasitas akses internet di Indonesia,” ujar Sarwoto kepada CNBC Indonesia melalui pesan singkat, Senin (2/10/2023).
Di satu sisi, pengamat telekomunikasi dari ITB Ian Yosef menyebut untuk kualitas internet akan semakin merata atau makin baik. Karena akan terjadi pemerataan pita frekuensi khususnya seluler.
Pita frekuensi yang saat ini dibagi untuk kebutuhan banyak operator, nantinya bisa lebih efisien ketika konsolidasi terjadi. Hal ini, kata Ian, bisa mempercepat penyebaran jaringan internet 5G di Indonesia.
“Merger ini cenderung mendorong percepatan Fixed Mobile Convergence (FMC) dan 5G. Sehingga kualitas tambah bagus,” kata dia.
Diharapkan jika terjadi merger, maka kewajiban operator untuk membangun di seluruh Indonesia atau pemerataan terwujud.
“Konsolidasi tidak harus dengan merger. Tentu konsolidasi pasti akan mempercepat penyebaran 5G di Indonesia. Pita frekuensi nya akan mencukupi,”terangnya.
Saat ini ada empat opsel yang beroperasi di Indonesia. Masing-masing adalah Telkomsel sebagai anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) sebagai perusahaan hasil merger Indosat dan Tri, PT XL Axiata Tbk. (EXCL), serta PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN).
Jumlah ini dikatakan masih terlalu banyak. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie mendorong agar konsolidasi melalui skema akuisisi atau merger terjadi, sehingga hanya ada tiga operator seluler yang beroperasi di Indonesia.
“Konsolidasi harus tercipta untuk menjadi 3 operator sehingga terjadi peningkatan kualitas pelanggan, jaringan yang lebih kuat serta efisiensi biaya,” Budi Arie menjelaskan.
Untuk itu Menkominfo mendorong agar Smartfren melakukan merger dengan operator lainnya. Selain opsi merger dengan XL, bisa juga Smartfren merger dengan operator lainnya baik Indosat maupun Telkomsel.
“Yang terpenting konsolidasi menjadi 3 operator terwujud,” jelas Budi Arie.
Menkominfo berjanji pemerintah akan memfasilitasi proses merger Smartfren dengan operator lainnya agar tercipta industri telco yang lebih baik dan sehat.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
XL dan Smarfren Disebut Mau Merger
(fab/fab)