Jakarta, CNN Indonesia —
Sejumlah wilayah RI, terutama di bagian utara khatulistiwa, diperingatkan soal potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat, sepekan ke depan buntut sejumlah fenomena atmosfer.
“Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terdapat di wilayah Aceh, Sumatra Utara,” tulis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam Prospek Cuaca Seminggu ke Depan Periode 3 hingga 9 Oktober.
Selain itu, “Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.”
BMKG menuturkan sejumlah faktor signifikan yang memengaruhi kondisi cuaca RI ini.
Pertama, anomali suhu di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, yang ditunjukkan lewat Southern Oscillation Index (SOI), Indeks NINO 3.4, dan Dipole Mode Index (DMI), tak berpengaruh banyak pada peningkatan curah hujan di RI.
BMKG menunjukkan nilai SOI sejauh ini mencapai -14,1, Indeks NINO 3.4 yang mencapai +1,45, dan Dipole Mode Index (DMI) +1,45. “Tidak signifikan,” tulis BMKG.
Kedua, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) tak menunjukkan kondisi yang tidak signifikan untuk wilayah RI meski aktif pada kuadran 5 (Maritime Continent) dalam kondisi netral.
Ketiga, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Equator diprakirakan aktif di Aceh, Sumatra Utara, Lampung, Jawa, Kalimantan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Keempat, gelombang Kelvin terpantau aktif di wilayah Aceh, Kalimantan Utara,dan Maluku Utara sepekan ke depan.
“Faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut,” tulis BMKG.
Kelima, siklon tropis Koinu yang terpantau berada di Laut Filipina sebelah timur Filipina dengan kecepatan angin maksimum 75 knots (140 km/jam) dan tekanan udara minimum 965 hPa dan bergerak ke arah barat laut.
Intensitas siklon tropis Koinu diprakirakan akan meningkat dalam 24 jam ke depan.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis tersebut,” ujar BMKG.
Keenam, daerah konvergensi atau zona pertemuan angin terpantau memanjang di sejumlah wilayah. Yakni, Sumatra Barat hingga Sumatra Utara, Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah;
Laut Banda hingga Laut Seram; Papua hingga Papua Barat; Laut Arafura hingga Papua bagian tengah.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.”
Peringatan dini
Lantaran faktor-faktor di atas, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.
“Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll),” tulis BMKG.
“Dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu ke depan,” lanjut lembaga tersebut.
Berikut rincian wilayah potensial cuaca ekstrem sepekan ke depan:
3–4 Oktober: Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
5–6 Oktober: Aceh, Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Papua.
7–9 Oktober: Aceh, Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua.
(tim/arh)