Jakarta, CNN Indonesia —
Wahana antariksa India, Aditya-L1, dilaporkan telah melewati tahap penting dalam perjalanannya untuk keluar dari “lingkup jangkauan atmosfer Bumi”. Wahana ini bakal segera ke Matahari untuk memantau pusat tata surya.
Misi Aditya-L1 memulai perjalanannya menuju Matahari setelah meluncur pada 2 September. Misi ini membawa instrumen untuk mengamati lapisan terluar Matahari.
“Wahana antariksa ini telah keluar dari lingkup pengaruh Bumi,” kata Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO) dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam, mengutip AFP, Minggu (1/10).
Aditya, yang dinamai sesuai dengan nama dewa Matahari dalam agama Hindu, telah menempuh jarak 920.000 kilometer (570.000 mil), lebih dari setengah dari total jarak perjalanan. Pada titik tersebut, gaya gravitasi dari kedua benda astronomi saling meniadakan, sehingga memungkinkan misi ini untuk tetap berada di orbit halo yang stabil di sekitar bintang terdekat.
“Ini adalah kedua kalinya secara berturut-turut bahwa ISRO dapat mengirimkan sebuah pesawat ruang angkasa di luar lingkup pengaruh Bumi, yang pertama adalah Misi Pengorbit Mars,” tambah ISRO.
Pada bulan Agustus, India menjadi negara pertama yang mendaratkan pesawat di dekat kutub selatan Bulan yang sebagian besar belum dijelajahi, dan hanya negara keempat yang mendarat di Bulan.
Rover Pragyan melakukan survei di sekitar lokasi pendaratannya, namun dimatikan sebelum dimulainya malam bulan, yang berlangsung sekitar dua minggu di Bumi.
India berharap dapat memperpanjang misi dengan mengaktifkan kembali kendaraan bertenaga surya itu begitu cahaya Matahari kembali ke permukaan Bulan, tetapi sejauh ini hanya disambut oleh keheningan radio.
“Tidak apa-apa jika tidak bangun karena rover telah melakukan apa yang diharapkan untuk dilakukan,” kata kepala ISRO, S. Somanath, pada hari Rabu.
Pada tahun 2014, India menjadi negara Asia pertama yang menempatkan sebuah pesawat ke orbit di sekitar Mars, dan dijadwalkan untuk meluncurkan misi berawak selama tiga hari ke orbit Bumi pada tahun depan.
Amerika Serikat dan Badan Antariksa Eropa telah mengirimkan sejumlah wahana ke pusat tata surya, dimulai dengan program Pioneer NASA pada tahun 1960-an. Sementara, Jepang dan Cina telah meluncurkan misi observatorium surya mereka sendiri ke orbit Bumi.
Tetapi jika berhasil, misi terbaru ISRO akan menjadi misi pertama dari negara Asia yang ditempatkan di orbit di sekitar Matahari.
[Gambas:Video CNN]
(tim/dmi)
[Gambas:Video CNN]