Jakarta, CNN Indonesia —
China dilaporkan segera meluncurkan wahana antariksa mereka, Xuntian, sebuah teleskop yang diklaim bakal menandingi teleskop milik NASA, Hubble. Wahana antariksa ini dikabarkan meluncur tahun depan.
Meski diberi nama Xuntian, wahana tersebut dikenal dengan nama Chinese Survey Space Telescope atau Chinese Space Station Telescope (CSST). Nama “Xuntian” secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai “menyurvei langit”.
CSST yang seukuran bus ini memiliki cermin utama berdiameter dua meter. Teleskop ruang angkasa ultraviolet-optik ini akan mengorbit bersama dengan stasiun ruang angkasa Tiangong milik negara.
Mengutip Space, Kamis (5/10), Xuntian dirancang untuk mengungguli Teleskop Antariksa Hubble milik NASA. Fasilitas orbit besar ini akan mengorbit di dekat stasiun ruang angkasa China dan dapat dirombak dari waktu ke waktu oleh para astronaut China.
Lin Xiqiang, wakil direktur China Manned Space Agency, mengatakan observatorium di orbit Xuntian diharapkan dapat membuat terobosan dalam kosmologi, materi gelap dan energi gelap, galaksi Bima Sakti dan galaksi-galaksi tetangga lainnya, pembentukan dan evolusi bintang, serta eksoplanet.
Lin juga mengatakan teleskop beresolusi tinggi ini akan melakukan pengamatan survei lapangan dengan area seluas 17.500 derajat persegi, serta melakukan pengamatan yang baik dari berbagai jenis benda langit. Xuntian dilengkapi dengan kamera 2,5 miliar piksel.
Menangkap panorama alam semesta
Wahana ini ditargetkan meluncur ke orbit Bumi tahun depan di atas roket Long March 5B. Xuntian nantinya dapat memperoleh pemandangan panorama alam semesta dengan resolusi spasial yang kurang lebih sama dengan Teleskop Antariksa Hubble.
Namun, mata yang mengorbit di China memiliki medan pandang lebih dari 300 kali lebih besar dari Hubble. Medan pandang adalah area langit yang bisa dilihat oleh teleskop pada satu waktu.
Dalam sebuah wawancara tahun lalu dengan kantor berita pemerintah China, Xinhua, Li Ran, ilmuwan proyek Sistem Pengurangan Data Ilmiah CSST, menggunakan analogi pencitraan kawanan domba untuk menunjukkan kemampuan CSST.
“Hubble mungkin melihat seekor domba, tapi CSST bisa melihat ribuan domba, semuanya dengan resolusi yang sama,” kata Li.
Selain itu, teleskop super ini akan berada di orbit yang sama dengan stasiun ruang angkasa untuk penerbangan dan pengamatan independen jangka panjang. Ini dirancang untuk merapat sementara ke stasiun ruang angkasa untuk pasokan langsung, pemeliharaan, dan peningkatan oleh astronot Tiangong, kata Lin.
Teknologi tinggi
Dalam sebuah wawancara dengan China Central Television (CCTV), Zhou Jianping, kepala perancang program ruang angkasa berawak China, juga menggembar-gemborkan kemampuan dan kontribusi yang direncanakan untuk Xuntian.
“Teleskop Xuntian telah menjadi proyek ilmiah paling penting sejak peluncuran program stasiun ruang angkasa negara kita. Ini adalah fasilitas ilmiah yang sangat dinanti-nantikan oleh komunitas astronomi Tiongkok, dan merupakan fasilitas ilmiah yang mewakili teknologi tinggi tingkat negara dalam bidang astronomi,” kata Zhou.
Teleskop ini juga merupakan yang paling canggih dalam hal kemampuannya untuk menghasilkan gambar dalam spektrum ultraviolet di antara semua proyek penelitian teleskop yang sedang berlangsung di dunia, tambah Zhou.
“Teleskop ini diharapkan dapat mendorong perkembangan astronomi, memajukan penelitian astronomi di negara kita ke tingkat internasional dan membantu astronom Cina menjadi yang terdepan dalam bidang ini.”