Jakarta, CNBC Indonesia – Seri flagship Xiaomi 14 dan 14 Pro baru saja rilis di China pada akhir Oktober 2023. Dalam waktu kurang dari sebulan, HP tersebut sudah laku terjual 1 juta unit, menurut klaim CEO Xiaomi Lei Jun.
Analis menilai ramainya peminat Xiaomi 14 menandai kebangkitan pasar HP China, setelah anjlok selama beberapa kuartal terakhir.
Xiaomi 14 dan 14 Pro bisa dibilang cukup ambisius, utamanya dari aspek fotografi. HP ini dilengkapi kamera yang dikembangkan bersama dengan Leica, pabrikan legendaris asal Jerman.
Memang, Xiaomi telah mengumumkan kemitraan strategis dengan Leica sejak tahun lalu. Namun, agaknya hal ini mendapat sorotan dari berbagai tokoh penting di industri teknologi.
Sebastian de With, designer sekaligus co-founder Lux Optics yang mengembangkan aplikasi kamera iPhone ‘Halide’, menjadi salah satu yang mengkritik kerja sama Xiaomi dan Leica.
“Saya terkejut Leica ternyata menilai brand-nya sangat rendah, sehingga membiarkan perusahaan China menaruh logo mereka di HP tiruan iPhone,” kata dia, dikutip oleh jurnalis teknologi kawakan Sam Byford via Multicore.
Blogger teknologi kawakan sekaligus designer UI, John Gruber, juga sama sinisnya. Ia terang-terangan memberikan komentar pedas ke Leica dan Xiaomi.
“Saya bingung apa yang membuat saya lebih terkejut: Xiaomi yang tak tahu malu dan meniru iPhone mentah-mentah, atau Leica yang bersedia melakukan apapun (mungkin demi uang dari Xiaomi),” kata dia, dikutip dari tulisan Byford, Jumat (10/11/2023).
Menurut Byford, sah saja bagi para elit teknologi menyindir upaya Xiaomi mengalahkan Apple dengan menggandeng Leica. Namun, ia menambahkan bahwa industri HP di AS berbeda dengan China.
Industri HP China jauh lebih kompetitif dari berbagai sektor. Sebagai informasi, pasar HP terbesar pun dipegang China, sehingga seluruh pabrikan HP menganggap Negeri Tirai Bambu sebagai kunci bisnis mereka.
“Di pasar flagship, Ada Apple, Huawei, Oppo, Xiaomi, dan Vivo, yang memberikan perangkat dengan hardware memukau saat ini. Empat pabrikan China yang saya sebutkan juga punya portofolio lengkap, di segmen entry level hingga mid range,” kata dia.
Artinya, pasar di China memiliki karakter yang lebih mudah berganti HP. Ia mengatakan, karakter pengguna iPhone di AS cenderung merupakan pengguna loyal. Sementara di China, masyarakat akan mudah berganti dari Apple, ke Huawei, lalu ke Xiaomi, dst.
Dengan begitu, wajar saja jika pabrikan China berlomba-lomba menghadirkan perangkat sebaik-baiknya dari berbagai sektor. Selain itu, ketimbang menilai Xiaomi meniru iPhone, bisa dibilang pabrikan tersebut hanya ingin perangkatnya lebih familiar bagi pasar yang sudah biasa pakai flagship.
“Melabelkan perusahaan China sebagai tukang tiru agaknya kurang pas. Ketika Instagram Reels mencontoh TikTok sindiran pedas serupa tak terdengar kencang,” ia menuturkan.
Selain itu, Apple juga banyak meniru fitur-fitur yang tersemat pada Android. Misalnya saja ‘Always-on Screen’ dan ‘Swipe-to-type’.
“Yang terpenting adalah, software yang ditawarkan pabrikan China fungsional, familiar, dan cocok untuk kebutuhan audiens,” Byford menegaskan.
Terkait Leica, ini bukan pertama kalinya vendor kawakan itu bekerja sama dengan perusahaan HP. Sebelumnya, Leica juga pernah bermitra dengan Huawei.
“Jika Anda membeli flagship Xiaomi dengan kamera Leica, seperti Xiaomi 13 Pro dan Ultra, Anda mendapatkan HP dengan kamera terbaik di dunia,” ia menambahkan.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Raja HP Dunia Terbaru 2023, Xiaomi-Oppo-Vivo Minggir Dulu
(fab/fab)