Sinyal dari Planet Neraka Buat Astronom di Bumi Bingung

Jakarta, CNBC Indonesia – Misteri planet 55 Cancri e sudah lama membuat ahli astronomi bingung. Sinyal yang berasal dari “planet neraka” tersebut hilang timbul dan tak bisa dijelaskan.

Planet 55 Cancri e punya massa delapan kali Bumi. Saat ditemukan pada 2004, astronom menamakannya sebagai salah satu yang disebut sebagai Bumi super yaitu planet berbatu yang jauh lebih besar dari Bumi. 

Hanya sebagian permukaan dari planet 55 Cancri e yang berhadapan dengan bintang, yaitu 55 Cancri A. Satu sisi dari planet tersebut diperkirakan meleleh karena pancaran panas bintang. Namun bahkan, sisi yang tidak pernah terkena sinar bintang diperkirakan suhunya 1.100 derajat Celcius.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Astronom mengamati atmosfer sebuah planet, termasuk “planet neraka”, saat planet tersebut lewat di antara titik pengamatan di Bumi dengan bintang yang diorbit. Unsur di atmosfer planet bisa diketahui dengan mengamati cahaya dari bintang terdekat.

Pengamat di Bumi kemudian membedakan cahaya yang dipancarkan saat planet terlihat dengan cahaya saat planet tidak terlihat. Perbedaan gelombang cahaya yang tertangkap dalam dua keadaan yang berbeda tersebut mengindikasikan gas yang ada di atomsfer sebuah planet.

Bintang yang diorbit planet neraka, 55 Cancri A, adalah bintang jenis K, yang sedikit lebih “adem” dari Matahari. Namun, jaraknya yang sangat dekat dengan planet membuat 55 Cancri e sulit diamati.

Hasilnya, adalah kebingungan para astronom. Planet 55 Cancri e mengelilingi bintang setiap 18 jam. Beberapa tim astronom melaporkan penemuan hidrogen sianida dan nitrogen. Namun, astronom lain tidak menemukan hidrogen. Sebagian menyatakan tidak ada gas di planet tersebut.

Di laporan hasil penelitian yang ditulis oleh Kevin Heng dari Ludwig Maximilian University, peneliti mencoba menjelaskan perbedaan observasi para astronom.

Heng memperkirakan ada gas yang tersimpan di bawah permukaan 55 Cancri e. Gas tersebut terkadang tersembur sehingga tercipta atmosfer sementara.

Di planet yang “sepanas neraka”, gas bergerak sangat cepat. Dengan dorongan angin bintang, yaitu semburan gas dari atomsfer bintang, molekul dengan mudah “lepas” dari gravitasi planet.

Teori ini bisa diuji lewat pengamatan. Caranya adalah mengamati gelombang cahaya dan gelombang infra merah dari 55 Cancri e pada waktu yang sama. Jika benar, kedua gelombang tersebut akan mendeteksi atmosfer.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


NASA Buka-Bukaan Tanda Kiamat, Cek Faktanya

(dem/dem)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *