Siapa Astronaut Terlama di Antariksa?


Jakarta, CNN Indonesia —

Misi antariksa mengantarkan sejumlah astronaut untuk melakukan eksplorasi di ruang angkasa dalam waktu tertentu, bisa harian, mingguan, bahkan tahunan. Lalu, siapa astronaut terlama yang berada di antariksa?

Astronaut Frank Rubio bisa jadi pemegang gelar tersebut. Per 12 September, Rubio telah berada di orbit rendah Bumi selama lebih dari 355 hari, memecahkan rekor misi luar angkasa terlama oleh astronaut Amerika Serikat lainnya, Mark Vande Hei.

Rubio telah berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sejak September 2022. Dan ini kini berada di jalur yang tepat untuk mencapai tonggak sejarah penting lainnya dalam waktu beberapa minggu lagi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapsul Soyuz Rusia diperkirakan tidak akan mengembalikan Rubio dan dua rekan kru lainnya, kosmonot Sergey Prokopyev dan Dmitri Petelin ke Bumi sebelum 27 September.

Itu berarti Rubio akan menghabiskan setidaknya 371 hari di orbit setelah ia menyelesaikan misinya. Dia akan menjadi orang Amerika pertama yang menghabiskan lebih dari satu tahun dalam gravitasi mikro.

Namun, misi Rubio tidak dirancang untuk memecahkan rekor. Ketika Rubio berangkat ke stasiun ruang angkasa dengan kapsul Soyuz Rusia pada 21 September 2022, ia dan rekan-rekannya percaya bahwa mereka akan menjalankan misi selama enam bulan.

Namun, pesawat ruang angkasa yang membawa Rubio dan dua rekannya dari Rusia mengalami kebocoran pendingin pada bulan Desember.Para pejabat di Roscosmos, badan antariksa Rusia, kemudian menganggap pesawat itu tidak aman untuk membawa para kru kembali ke Bumi.

Sebagai gantinya, kapsul Soyuz MS-22 kembali ke Bumi tanpa awak pada 28 Maret. Sedangkan Roscosmos meluncurkan pesawat ruang angkasa pengganti, MS-23, yang berlabuh di stasiun ruang angkasa pada 25 Februari.

Tanggal kembalinya Rubio diundur hingga September karena Rusia sedang mempersiapkan kendaraan Soyuz berikutnya, yang akan meluncur dengan kru baru yang terdiri dari dua kosmonot dan satu astronaut NASA, paling cepat Jumat pekan depan.

Untuk memperingati prestasi Rubio, ia merekam percakapan dengan Vande Hei pada 5 September, yang ditayangkan di saluran media NASA pada Selasa (12/9).

“Keluarga saya menjadi alasan yang menginspirasi saya untuk tetap menjaga sikap yang baik selama saya berada di sini,” kata Rubio kepada Vande Hei.

Dikutip dari CNN, Administrator NASA Bill Nelson juga memperingati pencapaian Rubio dalam sebuah unggahan di media sosial pada hari Senin.

“Perjalanan Rubio di luar angkasa mewujudkan esensi eksplorasi,” bunyi pernyataan tersebut.

“Ketika ia memecahkan rekor sebagai astronot @NASA AS terlama di luar angkasa, ia juga membuka jalan bagi generasi astronaut di masa depan,” lanjut pernyataan tersebut.

Menuju ke luar angkasa

Rubio melakukan perjalanan ke stasiun ruang angkasa dengan pesawat ruang angkasa Rusia sebagai bagian dari perjanjian pertukaran kru, antara NASA dan Roscosmos yang disepakati pada musim panas 2022.

Pejabat NASA menugaskan Rubio untuk menumpang Soyuz MS-22, sementara Roscosmos menempatkan kosmonot Anna Kikina dalam misi SpaceX Crew Dragon yang mengangkasa pada Oktober 2022 dan kembali ke Bumi pada 11 Maret.

Terlepas dari ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Rusia, NASA telah berulang kali mengatakan bahwa kemitraannya dengan Roscosmos sangat penting untuk melanjutkan operasi stasiun ruang angkasa dan penelitian ilmiah berharga yang dilakukan di dalamnya.

Pada saat perjanjian berbagi tumpangan diumumkan, NASA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa menandatangani perjanjian dengan Rusia sangat penting untuk memastikan “kelanjutan operasi yang aman” dari stasiun ruang angkasa.

[Gambas:Video CNN]

(can/dmi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *