Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bisnis data center terus berkomitmen untuk membangun data center yang berkelanjutan.
Chief Executive Officer Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), Andrew Th.AF mengatakan bahwa dalam memenuhi permintaan data center, pihaknya menggunakan prinsip sustainability untuk urusan ketenagalistrikan.
Hal ini dikatakannya harus berjalan secara bersama-sama karena penggunaan data center terhadap listrik sangatlah besar. Ini juga dilakukan demi mencapai data center yang mumpuni sekaligus mencapai sustainability.
“Data center dan sustainability pada akhirnya harus berjalan bersama sama. Jadi penggunaan data center terhadap power itu luar biasa. Satu 1 data center untuk upper scale sekarang rata rata di atas 10 Megawatts (MW), dan Telkom sendiri akan bangun total 400MW,” ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam gelaran BATIC 2023, dikutip Kamis (7/9/2023).
Adapun beberapa data center Telkom saat ini terus menargetkan dan menambah pemanfaatan energi bersih. Misalnya, data center Telkom yang ada di Batam, dari 51 MW yang akan dibangun hingga 5 tahun mendatang, 25 MW di antaranya menggunakan green energy.
Selain rencana itu, ada juga beberapa green energy yang sudah terpasang di beberapa data center milik Telkom, contohnya seperti data center di Cikarang yang sudah memanfaatkan energi solar atau tenaga surya.
“Itu (data center Cikarang) kita sudah running 1 tahun lebih dengan 100 Kilowatts (KW). Jadi semua kantor kita kalau siang hari menggunakan matahari. Ini untuk uppercscale kita,” jelasnya.
Ke depan, pihaknya berencana akan terus mengembangkan data center Cikarang untuk lebih menggunakan green energy.
“Rencana berikutnya kami akan kembangkan ini mudah-mudahan selesai di Q1 tahun depan itu di 1-1,5 MW yang akan kita pasang di sana untuk kita masukkan load yang ada di data center kita,” tambah dia.
Lebih lanjut, dalam hal skala pembangunan, saat ini Telkom sudah menyelesaikan total kapasitas load 17 MW dari target 51 MW. Sedangkan di Batam, data center yang sudah mulai proses dibangun juga ditargetkan akan mencapai kapasitas load 51 MW.
Sedangkan untuk data center enterprise, Andrew mengatakan saat ini pihaknya memiliki data center yang tersebar di 3 daerah, yakni Serpong, Surabaya dan Sentul.
Andrew menegaskan ini menjadi komitmen Telkom untuk mengeksekusi bisnis dan sebagai agent of development digital ekosistem tanah air.
“Inilah yang jadi tujuan kita supaya digital ekonomi bisa eksponensial dengan mengembangkan semua infrastruktur digital, kita punya tower, data center, fiber, dan ada bisnis yang bisa berjalan ada batic konektivity semua provider telkom oleh Telin. Ini menjadi bagian yang akan kita gabungkan,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Besok Batic 2023 Siap Dimulai! Ada Apa Saja?
(dpu/dpu)