Jakarta, CNN Indonesia —
Usai memindai sisa-sisa mumi yang dianggap sebagai ‘putri duyung’ dari Jepang, para ahli mengungkap makhluk itu adalah campuran bagian ikan, monyet, dan kadal, bukan makhluk mitologis.
Mumi yang panjangnya sekitar 29 cm ini dikenal sebagai “putri duyung Fiji” karena kemiripannya dengan objek bernama sama dengan diperoleh penampil kontroversial PT Barnum pada 1840-an.
Mumi tersebut dibeli di Jepang oleh seorang perwira angkatan laut Amerika yang menyumbangkannya ke Clark County Historical Society di Springfield, Ohio, pada 1906.
Dokumen yang tersedia bersama mumi menunjukkan bahwa makhluk ini berasal dari pertengahan 1800-an.
Kini, untuk pertama kalinya, para peneliti menyelidiki identitas putri duyung dengan melakukan pindai Sinar-X dan CT Scan pada sisa-sisa mumi yang cukup berantakan.
“Hal ini memungkinkan kami untuk melihat [mumi] di hampir setiap dimensi dengan harapan dapat melihat apa yang ada di dalamnya,” kata pemimpin proyek Joseph Cress, seorang radiografer di Northern Kentucky University, dikutip dari LiveScience.
Penyelidikan awal menemukan, kata Cress, mumi tersebut tampaknya terbuat dari kepala dan dada monyet yang dijahit ke tubuh ikan yang dipenggal. Sementara, tangan putri duyung adalah kaki cakar kadal, kemungkinan besar adalah komodo (Varanus komodoensis).
Cress menyebut pemindaian juga mengungkap keberadaan sepasang pancang kayu yang kemungkinan ditambahkan untuk menjaga mumi itu tetap utuh. Satu pancang dari kepala menuju ke ekor, dan satu lagi di tulang belikat.
Para peneliti saat ini mencoba merekonstruksi model putri duyung dan bagian-bagiannya lebih rinci dari hasil penelitian mereka.
Setelah rekonstruksi model selesai, tim berencana mengirimkannya ke kebun binatang dan akuarium untuk membantu mengidentifikasi komponen pada tingkat spesies.
Ini bukan satu-satunya mumi putri duyung yang menjalani penelitian intensif baru-baru ini. Pada Maret 2022, peneliti menganalisis spesimen serupa yang ditemukan dari dalam kotak tersembunyi di kuil Jepang.
Para peneliti awalnya memperkirakan putri duyung ini, yang memiliki panjang 12 inch (30,5 cm) dan berasal dari pertengahan tahun 1700-an, juga merupakan hibrida ikan monyet.
Namun, penelitian selanjutnya pada Februari ini mengungkapkan bahwa mumi tersebut memang ada sebagian besar terbuat dari kain, kertas, dan kapas, dicat dengan pasir dan arang serta disatukan dengan pin logam.
Selain itu, terdapat berbagai bagian hewan, termasuk bulu mamalia dan kulit ikan, ditempel di bagian luar boneka tersebut.
Kedua ‘putri duyung’ ini paling mirip dengan ‘ningyo’, makhluk mitos mirip ikan dengan kepala manusia.
Dalam mitologi Jepang, seorang wanita diceritakan hidup selama 800 tahun setelah memakan salah satu binatang fiksi ini, sehingga makhluk tersebut menjadi simbol umur panjang.
Oleh karena itu, kemungkinan besar para nelayan membuat ramuan cryptid tersebut untuk dijual kepada orang-orang kaya yang ingin memperpanjang usia mereka.
[Gambas:Video CNN]
(rfi/arh)