Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah penelitian yang diterbitkan di Alzheimer’s and Dementia: The Journal of the Alzheimer’s Association pada bulan Maret 2022 lalu mengungkapkan, sering tidur siang atau tidur siang secara teratur dalam waktu yang lama di siang hari dapat menjadi tanda demensia dini pada orang dewasa yang lebih tua.
Orang dewasa lanjut usia yang tidur siang setidaknya sekali sehari atau lebih dari satu jam sehari memiliki kemungkinan 40% lebih besar terkena Alzheimer dibandingkan mereka yang tidak tidur siang setiap hari atau tidur siang kurang dari satu jam sehari, menurut sebuah penelitian.
Dan pada bulan Juli 2022, sebuah penelitian menemukan orang yang sering tidur siang memiliki peluang lebih besar terkena tekanan darah tinggi dan mengalami stroke.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peserta studi yang biasanya tidur siang memiliki kemungkinan 12% lebih besar terkena tekanan darah tinggi dari waktu ke waktu dan 24% lebih besar terkena stroke dibandingkan dengan orang yang tidak pernah tidur siang.
“Hal ini mungkin karena, meskipun tidur siang itu sendiri tidak berbahaya, banyak orang yang tidur siang mungkin melakukannya karena kurang tidur di malam hari. Tidur yang buruk di malam hari dikaitkan dengan kesehatan yang lebih buruk, dan tidur siang tidak cukup untuk menebusnya,” kata psikolog klinis Michael Grandner dalam sebuah pernyataan, dikutip CNN International, Kamis (28/9).
Grandner sendiri meskipun memimpin Klinik Pengobatan Tidur Perilaku di Banner-University Medical Center di Tucson, Arizona, tidak terlibat dalam penelitian ini.
Seorang profesor kedokteran klinis di Keck School of Medicine di University of Southern California, Raj Dasgupta kepada CNN dalam sebuah wawancara sebelumnya mengatakan, gangguan tidur terkait dengan peningkatan stres dan hormon pengatur berat badan yang dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan semua faktor risiko penyakit jantung.
“Saya percaya bahwa tidur siang adalah tanda peringatan dari gangguan tidur yang mendasari pada individu tertentu” tuturnya.
Tidur Siang Juga Punya Manfaat
Namun, penelitian dari University College London (UCL) dan University of the Republic of Uruguay mengungkapkan, kebiasaan tidur siang dikaitkan dengan volume total otak yang lebih besar, yang dikaitkan dengan risiko demensia dan penyakit lain yang lebih rendah. Rata-rata, perbedaan volume otak antara orang yang tidur siang dan yang tidak tidur siang setara dengan 2,5 hingga 6,5 tahun penuaan.
“Temuan kami menunjukkan bahwa, bagi sebagian orang, tidur siang yang singkat di siang hari mungkin merupakan bagian dari teka-teki yang dapat membantu menjaga kesehatan otak seiring bertambahnya usia,” kata penulis senior Victoria Garfield, peneliti senior di UCL, dalam sebuah pernyataan.
Presiden Asosiasi Ilmu Saraf Inggris dan wakil direktur Pusat Penemuan Ilmu Otak di Universitas Edinburgh Tara Spires-Jones mengatakan, penelitian ini menarik karena menambah data yang mengindikasikan tidur itu penting untuk kesehatan otak.
“Peningkatan volume otak yang kecil namun signifikan pada orang yang memiliki tanda tangan genetik yang terkait dengan tidur siang,” katanya kepada Science Media Centre.
Namun, peneliti di University of the Republic of Uruguay dan UCL Valentina Paz mengatakan, penelitian tersebut memiliki keterbatasan, dan mereka meyakini terhadap metode yang digunakannya.
Pendekatan statistik dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Sleep Health, para peneliti menggunakan teknik yang disebut pengacakan Mendelian untuk menganalisis sampel DNA dan pemindaian otak dari 35.080 orang berusia 40 hingga 69 tahun yang terlibat dalam penelitian UK Biobank.
Penelitian tersebut merupakan sebuah basis data biomedis besar dan sumber daya penelitian yang mengikuti penduduk Inggris dari tahun 2006 hingga 2010.
Pengacakan Mendelian adalah pendekatan statistik yang menggunakan genetika untuk memberikan informasi tentang hubungan antara paparan dan hasil. Para peneliti melihat bagian kode genetik yang terkait dengan kemungkinan orang untuk tidur siang secara teratur dan kemudian membandingkan kesehatan otak dan hasil kognisi antara mereka yang memiliki gen tidur siang dan mereka yang tidak.
“Dengan melihat gen yang diatur saat lahir, pengacakan Mendeley menghindari faktor perancu yang terjadi sepanjang hidup yang dapat memengaruhi hubungan antara tidur siang dan hasil kesehatan,” kata penulis utama Paz dalam pernyataannya.
Teknik tersebut hanya dapat menunjukkan hubungan antara tidur siang dan kesehatan otak, bukan sebab dan akibat. Selain itu, para peneliti tidak memiliki informasi tentang durasi tidur siang, yang dapat memengaruhi apakah tidur siang bermanfaat atau berbahaya.
Paz mengatakan kepada CNN bahwa temuan sebelumnya menunjukkan tidur siang singkat (5 hingga 15 menit) di sore hari mungkin bermanfaat bagi mereka yang membutuhkannya.
[Gambas:Video CNBC]
(dce)