Pencipta Ethereum Ungkap Bahaya di Balik Binance

Jakarta, CNBC Indonesia – Vitalik Buterin punya peringatan soal Binance. Pencipta Ethereum tersebut kurang suka dengan dominasi perusahaan raksasa seperti Binance dalam sistem kripto global.

Supaya bisa benar-benar berguna dalam skala global, Buterin menyatakan teknologi kripto harus keluar dari entitas terpusat seperti platform perdagangan kustodian.

“Saya menemukan kedai kopi [di Argentina], bahkan tanpa mencarinya yang kebetulan menerima bitcoin dan ether. Namun masalahnya adalah, mereka semua menggunakan Binance,” kata Buterin, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (25/9/2023).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia memuji platform terpusat seperti Binance karena menawarkan pengalaman pengguna yang mulus kepada warga biasa yang tidak terlalu paham soal teknologi, khususnya di negara-negara ekonomi berkembang.

Namun dia percaya bahwa platform kripto harus menjadi lebih terdesentralisasi.

“Aktor-aktor terpusat ini rentan terhadap tekanan dari luar dan internal untuk terkorupsi,” ujarnya.

Tahun lalu, gelombang kebangkrutan di sektor kripto menimbulkan masalah di seluruh industri.

Banyak orang menjadi kaya sebelum kenaikan suku bunga, dan keruntuhan Luna pada Mei 2022 memicu reaksi berantai yang membuat seluruh pasar jatuh. Kejadian tersebut memicu ‘winter’ kripto yang berlanjut hingga hari ini.

Bankman-Fried, mantan CEO pertukaran kripto FTX yang sekarang bangkrut, misalnya, menghadapi tuntutan pidana dengan tuduhan bahwa ia mengumumkan skema penipuan bernilai miliaran dolar.

Sementara itu, Binance, bursa kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan, digugat oleh SEC dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi atas serangkaian tuduhan. Termasuk pernyataan bahwa Binance mencampurkan dana pengguna senilai miliaran dolar dengan uangnya sendiri.

Menurut Buterin, daripada menaruh kepercayaan pada perantara pusat untuk bertindak demi kepentingan terbaik pelanggan, dia yakin solusi ideal adalah menulis kode yang lebih baik sehingga pengguna dapat bertransaksi langsung secara on-chain.

“Kami membutuhkan pengalaman on-chain agar benar-benar dapat digunakan oleh orang biasa,” ungkapnya

“Kami membutuhkannya agar pembayaran ethereum dapat dilakukan dengan biaya transaksi kurang dari lima sen per transaksi; sedemikian rupa sehingga pengalamannya tidak buruk dan gagal secara acak sebanyak 2,3%, sehingga Anda memerlukan gelar Ph.D. dalam ilmu ethereum untuk benar-benar mencari tahu apa yang terjadi,” katanya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Video: Binance Mulai Diblokir, Pasar Kripto RI Ikut Terancam?

(dem)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *