Jakarta, CNBC Indonesia – Nokia melakukan PHK besar-besaran yang berdampak pada 14.000 karyawan. Hal tersebut diumumkan pada hari ini, Kamis (19/10/2023).
Dalam keterangan resminya, Nokia pesimis kinerja pasar akan kembali pulih setelah melaporkan pertumbuhan bisnis anjlok 20% pada Q3-2023, menyusul lemahnya permintaan alat jaringan 5G.
Saham Nokia turun 2% pasca laporan bisnis diumumkan.
Melemahnya industri telekomunikasi di Amerika Serikat (AS) telah membuat penyedia jaringan seperti Nokia dan Ericsson mencari pasar baru yang lebih bonafit seperti India. Sayangnya, pasar India juga kini sudah kembali normal setelah mencapai puncak pertumbuhan pada 2022 silam.
“Situasi pasar saat ini sangat menantang. Hal ini terlihat dari pasar paling strategis kami, Amerika Utara, juga mengalami penurunan penjualan hingga 40%,” kata CEO Nokia Pekka Lundmark, dikutip dari Reuters.
Untuk itu, Nokia terpaksa mengambil langkah efisiensi. Karyawan dipangkas menjadi 72.000 hingga 77.000 dari jumlah total 86.000. Artinya, Nokia memangkas 16% dari jumlah karyawannya.
Lundmark tak merinci lebih detil soal divisi apa saja yang terdampak dengan kebijakan perusahaan. Namun, ia mengatakan akan terus mempertahankan tim riset dan pengembangan.
Ericsson sudah lebih dulu memangkas ribuan karyawannya pada tahun ini. Raksasa tersebut mengakui ketidakpastian ekonomi saat ini akan memengaruhi bisnisnya pada 2024 mendatang.
Nokia pun mengindikasikan sentimen serupa.
“Kami terus percaya kepada ketahanan pasar jangka menengah hingga panjang. Namun, kami tak akan duduk dan berdoa agar pasar kembali pulih dalam waktu dekat,” kata dia.
“Kami tak tahu kapan pasar akan pulih,” ia menambahkan.
Jaringan 5G digadang-gadang akan merevolusi industri teknologi, dengan membawa era otomatisasi seperti mobil tanpa awak. Kendati begitu, perlambatan ekonomi yang memengaruhi iklim bisnis membuat jaringan tersebut lambat diadopsi.
Dengan perlambatan ini, penyedia telekomunikasi empot-empotan dengan pengeluaran investasinya, sembari harus menekan pengeluaran.
Pada awal tahun ini, perusahaan telekomunikasi seperti BT Group mengumumkan rencana memangkas 55.000 pekerjanya. Sementara itu, raksasa telekomunikasi AS Vodafone juga berencana PHK ke 11.000 profesi.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Zuck Rekrut Ulang Korban PHK Facebook, Ternyata Masih Butuh
(fab/fab)