Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Joe Biden pekan ini menerbitkan peraturan presiden soal kecerdasan buatan (AI). Ternyata, salah satu alasan regulasi tersebut terbit adalah film Mission Impossible terbaru yang dibintangi Tom Cruise.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi AS, PBS, orang terdekat Biden di Gedung Putih bercerita tentang proses penyusunan regulasi AI besutan AS.
Orang terdekat tersebut adalah Kepala Staf Gedung Putih Bruce Reed. Posisi kepala staf biasanya dijabat oleh tangan kanan Presiden AS, kepala staf biasanya menempati kantor tepat di sebelah Oval Office.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia bercerita bahwa Biden dan dirinya menonton Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One, di tempat liburan kepresidenan AS yang dinamakan Camp David, pada awal tahun ini.
Penggambaran teknologi AI di film Hollywood tersebut, menurutnya, membekas di benak Biden yang sudah berusia 80 tahun. Di film itu, Ethan Hawke yang diperankan oleh Tom Cruise, menghadapi musuh bernama The Entity.
The Entity ternyata adalah AI yang liar kemudian menjadi entitas di balik peristiwa terorisme dan bencana lain di seluruh dunia.
Meskipun, menurut Futurism, kejadian yang diceritakan lewat Mission Impossible jauh dari kenyataan dan dibuat-buat, film tersebut berhasil menggambarkan bahaya dan potensi AI ke Biden.
Foto: Actors Tom Cruise (Kanan) and Hayley Atwell (Kiri). (AP Photo/Andrew Medichini)
“Jika ia belum sadar atau paham tentang bahaya yang bisa terjadi gara-gara teknologi AI sebelum nonton film itu, ia jelas melihat apa yang harus dicemaskan [setelah menontonnya],” kata Reed.
Selain film, mata Biden juga terbuka oleh gambar anjing kesayangannya. Menurut Reed, para staf memperlihatkan gambar rekayasa Biden dan anjing peliharaannya yang dibuat menggunakan AI. “Ia melihat bagaimana [AI] membuat puisi buruk.”
The Entity memang tidak realistis. Dalam wawancara dengan The Washington Post, misalnya, ahli AI yang bernama Alex Hanna menyatakan penggambaran AI di Mission Impossible, absurd.
“Kemampuannya meretas segala jenis sistem elektronik, tidak masuk akal,” kata Hanna.
Namun, terlepas dari realistis atau tidaknya The Entity, pemerintah AS telah mengambil langkah nyata untuk membendung potensi bahaya AI.
Daftar 10 regulasi AI Amerika
Ada 10 mandat Joe Biden yang tertuang dalam perpres soal AI. Berikut poin pentingnya seperti dirangkum dari Mashable, Selasa (31/10/2023).
- Pengembang sistem AI dominan (OpenAI, Google, Microsoft, Apple) harus membagikan hasil dari pengujian keamanan teknologinya ke pemerintah.
- Pengujian keamanan teknologi AI harus memenuhi standar tinggi yang ditetapkan National Institute of Standards Technology.
- Perusahaan harus mengutamakan keamanan dalam pengembangan model AI untuk sains dan proyek yang berhubungan dengan biologi
- Konten olahan AI harus dilabeli.
- Melanjutkan ‘AI Cyber Challenge’, yakni inisiatif dari pemerintahan Joe Biden untuk menjalankan program keamanan siber yang memastikan berbagai celah keamanan pada sistem AI terus ditingkatkan.
- Bertumpu pada Kongres untuk menjalankan aturan privasi data.
- Mengevaluasi kebijakan data perusahaan teknologi.
- Membasmi diskriminasi yang dilakukan oleh AI.
- Menarik talenta-talenta global terbaik untuk mengembangkan AI.
- Memastikan pengembangan AI tetap melindungi lapangan pekerjaan manusia yang saat ini tersedia.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Menkominfo Budi Arie Minta AI Diregulasi, Singgung China-AS
(dem/dem)