Jakarta, CNN Indonesia —
Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian memperlihatkan sampel Asteroid Bennu yang mengandung unsur-unsur pembentuk kehidupan secara umum untuk pertama kalinya, Rabu (3/11).
Melansir LiveScience, sampel tersebut punya bobot 100 hingga 250 gram. Bentuknya, puing-puing batuan luar angkasa yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx.
Sampel itu diperkirakan mengandung beberapa prekursor kehidupan paling awal dan merupakan bongkahan batu luar angkasa pertama yang pernah diambil oleh NASA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Setelah kembali ke Bumi tanpa terpapar atmosfer kita yang kaya air atau kehidupan yang memenuhi setiap sudut planet kita, sampel Bennu menjanjikan kita pengetahuan tentang air dan bahan organik sebelum kehidupan terbentuk di planet kita yang unik ini,” ungkap Tim McCoy, kurator museum meteorit, yang bekerja pada misi OSIRIS-REx, dalam pernyataan itu.
Ilmuwan NASA pertama kali mengungkapkan sampel tersebut pada 11 Oktober kapsul OSIRIS-REx mengirimkannya ke Bumi dengan kecepatan hingga 27.000 meter per jam (43.000 km per jam).
Misi tersebut sempat melakukan perjalanan pulang pergi selama tujuh tahun sejauh 4 miliar mil (6,4 juta kilometer) sebelum kemudian mendaratkan sampel dengan selamat di gurun Utah untuk diangkut ke Johnson Space Center di Houston, AS.
“Misi OSIRIS-REx adalah pencapaian ilmiah luar biasa yang menjanjikan penjelasan tentang apa yang membuat planet kita unik,” ucap Kirk Johnson direktur Sant dari Museum Nasional Sejarah Alam di Washington D.C., dalam sebuah pernyataan.
“Dengan bantuan mitra kami di NASA, kami bangga menampilkan salah satu sampel penting ini kepada publik untuk pertama kalinya.” tambahnya.
Bennu merupakan salah satu asteroid yang berpotensi berbahaya yang memiliki peluang 1 berbanding 2.700 kena Bumi pada 2182 (kemungkinan tertinggi dibandingkan objek luar angkasa yang pernah diketahui).
Kaya karbon
Namun, para ilmuwan lebih tertarik dengan apa yang terperangkap di dalam batuan luar angkasa, yakni kemungkinan soal kehidupan di luar Bumi.
“Ini adalah sampel asteroid kaya karbon terbesar yang pernah kembali ke Bumi,” kata Direktur NASA Bill Nelson dalam konferensi pers seusai sampel sampai ke Bumi.
Molekul karbon dan air adalah unsur-unsur yang ingin mereka temukan. Unsur ini penting dalam pembentukan planet Bumi dan mereka akan membantu kita menentukan asal usul unsur-unsur yang dapat memunculkan kehidupan.
Air di Bumi disebut lebih tua dari planet itu sendiri dan kemungkinan dibawa oleh asteroid dan komet.
Namun, air kemungkinan besar bukan satu-satunya material yang dibawa asteroid ke Bumi; bahan penyusun kehidupan kemungkinan besar juga menumpang pada batu luar angkasa.
Bennu merupakan asteroid tipe B, yang artinya mengandung sejumlah besar karbon dan kemungkinan besar banyak molekul primordial yang ada ketika kehidupan mulai muncul di Bumi.
Beberapa dari bahan penyusun ini termasuk uracil (U), salah satu basa nukleat untuk Asam Ribonuleat (RNA), molekul penyusun kehidupan.
Bahan ini belakangan ditemukan di Asteroid Ryugu oleh pesawat ruang angkasa Hayabusa 2 milik Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA), yang kembali ke Bumi dengan sampel batuannya pada 2020.
Para ilmuwan misi OSIRIS-REx pun berharap menemukan potensi prekursor biologi Bumi lainnya di dalam sampel Bennu.
Smithsonian adalah museum pertama yang memamerkan sampel Bennu kepada publik, bersama dengan kapsul OSIRIS-REx dan roket Atlas V 411.
[Gambas:Video CNN]
(rfi/arh)