Misi Artemis Terancam, Roket NASA Disebut Kemahalan


Jakarta, CNN Indonesia —

Misi Artemis menuju Bulan terancam gagal. Pasalnya, para pejabat Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menilai roket yang digunakan untuk meluncurkan Artemis terlalu mahal.

Laporan yang dikeluarkan oleh Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO) merinci pengeluaran program Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS), menyebut pejabat senior NASA menganggap roket itu tidak berkelanjutan.

GAO adalah cabang investigasi pemerintah AS yang bertugas mengawasi pengeluaran publik


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Para pejabat juga mengeritik apa yang dikatakan GAO sebagai kurangnya transparansi terhadap biaya program yang sedang berlangsung.

Melansir CNN, laporan itu tidak menyebutkan dengan rinci siapa pejabat NASA yang dimaksud. Juru bicara di kantor pusat NASA juga tak menanggapi pertanyaan mengenai hal ini.

Namun, laporan GAO menyatakan bahwa NASA “menyadari perlunya meningkatkan keterjangkauan.”

“Dengan masukan dari manajemen NASA, program SLS telah mengembangkan peta jalan yang menguraikan strategi jangka pendek dan jangka panjang yang diharapkan akan menghasilkan penghematan biaya di masa depan,” kata laporan itu.

Rencana itu mencakup upaya menstabilkan jadwal penerbangan dan meningkatkan efisiensi mendorong inovasi dan menyesuaikan strategi akuisisi untuk mengurangi risiko biaya.

Roket SLS merupakan inti dari program Artemis NASA, upaya utama badan antariksa Amerika Serikat itu untuk mengirim manusia ke permukaan bulan pada akhir dekade ini.

Misi itu melibatkan berbagai misi eksplorasi dan lembaga ilmu pengetahuan yang bertujuan membangun pemukiman permanen di bulan.

Peluncuran uji coba pertama SLS dalam misi yang dijuluki Artemis I meluncur pada 16 November 2022 setelah penundaan selama bertahun-tahun. 

Meskipun terlambat dari jadwal, misi ini dianggap berhasil, yang mempersiapkan NASA untuk meluncurkan misi uji coba berawak pertamanya di sekitar Bulan pada akhir 2024.

Misi ini diharapkan akan diikuti oleh Artemis III, upaya pertama untuk mengembalikan astronaut Amerika ke bulan sejak program Apollo.

Namun, kesuksesan Artemis I tidak membuat NASA terhindar dari kritik terhadap program ini. Pengawas pemerintah, termasuk GAO dan inspektur jenderal NASA, telah berulang kali mengecam program SLS badan antariksa ini dalam laporan-laporan sejak 2014.

Sebagian besar kritik yang dilontarkan oleh para pengawas tersebut berfokus pada masalah-masalah kontrak, seperti pembengkakan biaya pada kontraktor-kontraktor utama program SLS.

Para pengawas juga melaporkan masalah transparansi, yaitu mengatakan bahwa NASA belum memberikan perkiraan biaya yang lengkap untuk peluncuran Artemis yang sudah terjadwal itu.

Atau, NASA juga tidak melakukan upaya yang cukup untuk menguraikan biaya yang sedang berlangsung untuk program ini.

[Gambas:Video CNN]

(can/dmi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *