Dubai, CNN Indonesia —
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar resmi membuka Paviliun Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP28 yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab.
Dalam kesempatan itu, Siti Nurbaya menekankan pentingnya forum yang terselenggara di Paviliun Indonesia di COP28 Dubai.
“Paviliun Indonesia dalam satu dekade ini memiliki peran yang signifikan dalam mendukung negosiasi substansial dalam Conference of the Parties (COP) UNFCCC,” kata Siti Nurbaya saat membuka Paviliun Indonesia COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (30/11) waktu setempat.
Siti Nurbaya bakar menyinggung penyelenggaraan COP26 tahun 2021 lalu, ketika diskusi dalam forum tersebut menghasilkan Rencana Operasional Penyerapan Karbon Netto Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lain (FOLU) 2030 sebai panduan aksi iklim praktis di Indonesia.
“Kali ini di COP 28 di Dubai, kami bermaksud untuk mendiskusikan beberapa bagian dan mengkonfirmasi tindakan kami terkait aksi iklim energi dan limbah lebih lanjut,” ujar Siti.
“Kedua hal tersebut penting dalam konfigurasi emisi yang kita catat pada tahun 2022,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Siti mengatakan prioritas Indonesia pada COP28 adalah menyoroti hasil-hasil utama dari aksi iklim yang telah dilakukan pemerintah RI. Dalam kesempatan itu ia juga menegaskan pentingnya sektor energi dan memprioritaskannya dalam agenda COP28 dan untuk didiskusikan di Paviliun Indonesia.
Ia juga menyoroti komitmen generasi muda terhadap pemulihan lingkungan melalui gaya hidup hijau. Menurutnya sejak 2014, KLHK telah mengadvokasi pengembangan generasi yang sadar lingkungan, yang ditanamkan dengan nilai-nilai cinta lingkungan.
“Generasi saat ini secara aktif berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan terkait sumber daya alam dan lingkungan hidup Indonesia, dan akan bekerja secara lebih sistematis dalam program Duta Hijau,” jelas dia.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga diagendakan hadir dalam COP28 di Dubai, Uni Emirate Arab pada 1-2 Desember 2023. Jokowi dijadwalkan menghadiri tiga agenda utama dalam rangkaian Konvensi Kerangka kerja Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/ UNFCCC) tersebut.
Pertama, World Climate Action Summit (WCAS) untuk menyampaikan national statement. Kedua, Session on Transforming Food Systems in the Face of Climate Change. Terakhir, G77 and China Leaders Summit on Climate Change.
(stu/stu)
[Gambas:Video CNN]