Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meminta Satgas BAKTI Kominfo bekerja secara tepat dan cepat dalam mengawal percepatan penyelesaian infrastruktur digital di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Satgas ini harus bekerja dengan tepat dan cepat, Saya mohon meluangkan waktu dan energi yang optimal untuk menjalankan tugas yang mulia ini,” kata Budi dalam Kick off Meeting Satgas BAKTI Kominfo, di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat dikutip Selasa (17/10).
Adapun Satuan Tugas Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Satgas BAKTI Kominfo) telah terbentuk dan mulai bekerja sejak Kamis (12/10) kemarin.
“Selamat bertugas, semua ikhtiar yang kita upayakan adalah untuk kemajuan bangsa Indonesia,” ujar Budi Arie.
Budi Arie menjelaskan, pembentukan Satgas BAKTI Kominfo sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Yakni untuk menuntaskan pembangunan infrastruktur telekomunikas di wilayah 3T perbatasan dan lokasi prioritas.
“Pembentukan Satuan Tugas BAKTI 4G ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kominfo Nomor 472 Tahun 2023. Kepmen ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI Joko Widodo untuk menuntaskan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, sehingga hak masyarakat di wilayah 3T perbatasan dan lokasi prioritas untuk mendapat layanan internet yang harus kita penuhi,” jelasnya.
Budi Arie mengatakan, masa tugas Satgas BAKTI Kominfo tercatat mulai tanggal 12 Oktober 2023 dan akan berakhir seiring masa jabatan Menkominfo pada bulan Oktober Tahun 2024.
“Satgas ini bertugas mulai pertengahan bulan Oktober tahun ini hingga masa tugas Menteri Kominfo berakhir pada bulan Oktober tahun 2024 mendatang,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini Budi Arie mengingatkan Satgas BAKTI Kominfo menerapkan transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan ketepatan sesuai perundangan dalam melaksanakan wewenang.
Menurut dia, sesuai dengan Keputusan Menkominfo Nomor 472/2023, Satgas BAKTI Kominfo memiliki kewenangan untuk menetapkan arahan dan rekomendasi.
Kemudian memberikan rekomendasi penetapan kebijakan/peraturan dan melakukan koordinasi dengan kementerian, lembaga, otoritas, dan pemerintah daerah dalam hal penyediaan akses internet di wilayah 3T yang meliputi pembangunan BTS, penyediaan jaringan serat optik Palapa Ring, penyediaan HBS, dan pengoperasian SATRIA-1.
Budi Arie juga mengungkap perkembangan penyelesaian pembangunan BTS 4G, Satelit SATRIA-1, penyediaan Hot Backup Satellite, hinggal Layanan Palapa Ring Terintegrasi.
Menurutnya, pada 2021, terdapat 4.343 BTS 4G yang sudah on air. Pencapaian positif itu, bisa lebih bertambah 617 BTS yang siap on air apabila kontrak payung baru diterbitkan.
“Setidaknya, ada 450-an (BTS), Sehingga layanan yang sudah dan akan diterima masyarakat dapat berlanjut dan manfaat digitalisasi dapat segera dirasakan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia,” katanya.
Mengenai perkembangan SATRIA-1, setelah sukses peluncuran pada Senin (19/6) pukul 5.21 WIB atau Minggu (18/6) pukul 18.21 waktu Florida, Amerika Serikat, saat ini Kementerian Kominfo akan menyiapkan pemanfaatan secara optimal.
Oleh karena itu, Budi Arie mengharapkan Satgas BAKTI Kominfo dapat mengkaji dan memberikan rekomendasi eligibilitas penyediaan perangkat remote terminal di tahun 2023.
“Kapasitas 150Gbps, Satelit SATRIA-1 diproyeksikan dapat menyediakan internet hingga 4Mbps di setiap 50.000 titik lokasi layanan publik. Namun mengingat sampai akhir Desember 2023 nanti, instalasi dan integrasi baru dilakukan di tahun depan,” ujarnya.
Berkaitan dengan penyediaan Hot Backup Satellite (HBS) untuk SATRIA-1, BAKTI Kementrian Kominfo tengah melakukan negosiasi ulang dengan Konsorsium Nusantara Jaya.
“Untuk Proyek SATRIA-2, Kementerian Kominfo sedang melakukan pemutakhiran feasibility study untuk menyesuaikan desain satelit dengan kebutuhan kapasitas satelit nasional,” ujarnya.
Budi Arie juga menjelaskan ketersedian infrastruktur jaringan tulang punggung nasional Palapa Ring yang dibangun BAKTI Komifo berupa 446.712 km bentangan kabel serat optic di seluruh Indonesia.
“Proyek KPBU Palapa Ring sepanjang 12.229 km, melayani lebih dari 57 kota dan kabupaten, yang selama ini tidak dilayani jaringan backbone milik operator telekomunikasi,” tuturnya.
Menurut Budi Arie, BAKTI Kominfo sedang melakukan pembaharuan dokumen Pra-Studi Pelayanan Akhir Bussiness Case Palapa Ring Integrasi agar menjadi bagian jaringan tulang punggung nasional.
“Proyek Palapa Ring Integrasi ini telah berubah status menjadi proyek strategis nasional,” tandasnya.
Dalam rapat ini, Menkominfo Budi Arie Setiadi didampingi Wamenkominfo Nezar Patrria, Inspektur Jenderal Arief Tri Hardiyanto, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail, Dirjen Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong, dan Kepala BPSDM Kominfo Hary Budiarto.
Sementara Satgas BAKTI Kominfo hadir lengkap yaitu Ketua Satgas BAKTI sekaligus Staf Khusus Menkominfo Sarwoto Atmosutarno, Wakil Ketua Satgas BAKTI Fadhilah Mathar (Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo), Hermanto (Direktur Perdata Kejaksaan Agung RI).
Kemudian, Sutrisno (Direktur Investigasi II pada Deputi Bidang Investigasi BPKP), Emin A. Muhaemin (Direktur Pengembangan Strategi dan Kebijakan Umum LKPP), dan Raden Ari Widianto (Direktur Penanganan Permasalahan Hukum LKPP).
(inh)