Mengintip Kecanggihan AI Terbaru YouTube Shorts, Misi Penakluk TikTok


Jakarta, CNN Indonesia —

YouTube meluncurkan sejumlah tools baru yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) untuk membantu para kreator konten membuat video dan menjangkau audiens yang lebih luas. Seperti apa kecanggihannya?

AI generatif YouTube ini dinamai Dream Screen. Alat ini dihadirkan khusus untuk video pendek dan pesaing TikTok, YouTube Shorts.

Dream Screen adalah fitur eksperimental yang memungkinkan para kreator menambahkan latar belakang video atau gambar yang dihasilkan oleh AI ke dalam video vertikal mereka.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami ingin memudahkan semua orang untuk merasa mereka dapat berkreasi, dan kami percaya AI generatif akan memungkinkan hal tersebut,” kata Neal Mohan, CEO YouTube, mengutip CNN, Jumat (22/9).

Mohan melanjutkan AI memungkinkan orang untuk mendobrak batas kreativitas dan membuat hal-hal sulit menjadi sederhana.

Cara menggunakan

Untuk menggunakan Dream Screen, kreator dapat mengetikkan ide mereka untuk latar belakang sebagai perintah dan platform akan melakukan sisanya.

Seorang pengguna, misalnya, dapat membuat latar belakang yang membuatnya terlihat seperti berada di luar angkasa atau tempat lainnya.

Saat ini Dream Screen baru diperkenalkan terbatas kepada para kreator terpilih. YouTube rencananya baru akan meluncur secara lebih luas ke publik mulai tahun depan.

Dalam kesempatan itu, YouTube juga meluncurkan alat baru bertenaga AI yang dapat diakses oleh para kreator untuk membantu melakukan brainstorming dan menyusun garis besar mengenai video atau mencari musik tertentu menggunakan frasa deskriptif.

YouTube juga mengatakan bahwa mereka menghadirkan alat penyulih suara bertenaga AI yang memungkinkan pengguna berbagi video mereka dalam berbagai bahasa.

Apa kata kreator konten?

Kehadiran alat-alat baru bertenaga AI ini mendapat sambutan positif dari para konten kreator.

Alan Chikin Chow, seorang kreator konten di Los Angeles, yang baru-baru ini mencapai 30 juta subscriber, mengaku sangat senang menggunakan alat penyulih suara bertenaga AI untuk video-video komedinya.

Chikin Chow saat ini menyandang gelar sebagai kreator YouTube Shorts yang paling banyak ditonton di dunia.

“Menurut saya, konten global adalah masa depan. Jika Anda melihat tren generasi kita saat ini, hal-hal yang benar-benar memengaruhi dan menggerakkan budaya adalah banyak hal-hal yang bersifat global,” kata Chikin Chow.

Dengan menggunakan fitur sulih suara yang didukung oleh AI, ia berharap hal itu dapat menjangkau penonton di berbagai penjuru dunia yang mungkin tidak dapat berinteraksi dengan kontennya.

Beberapa pengamat industri dan pengkritik AI berpendapat bahwa kecerdasan buatan yang canggih membawa potensi bahaya, seperti mempermudah penyebaran misinformasi melalui gambar yang dipalsukan, atau melanggengkan bias dalam skala yang lebih besar.

Banyak profesional kreatif, yang karyanya sering kali digunakan dalam kumpulan data yang diperlukan untuk melatih dan memberi daya pada alat AI, juga meningkatkan kewaspadaan atas potensi masalah hak kekayaan intelektual.

Beberapa tokoh terkemuka di dalam dan di luar industri teknologi juga sudah menyuarakan kerisauan mereka soal AI. Bahkan mereka menganggap AI berpotensi menyebabkan “kepunahan” peradaban dan membandingkan potensi risikonya dengan “perang nuklir”.

[Gambas:Video CNN]

(tim/dmi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *