Mengenal Wilayah Satu Musim di RI, Cek Ciri dan Sebarannya


Jakarta, CNN Indonesia —

Punya dua jenis musim, Indonesia nyatanya memiliki daerah-daerah yang cenderung tak mengalami perubahan musim buntut kondisi geografis.

Saat ini, sejumlah wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan, dan ada yang baru mengawali musim hujan pada bulan-bulan mendatang, bahkan ada yang baru mengawali musim hujan di awal 2024, termasuk Pulau Jawa.

Namun, ada beberapa wilayah yang meski terjadi pergantian musim di sebagian besar wilayah tanah air, wilayah ini tidak ikut mengalami perubahan karena hanya mengalami satu musim.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut buku Pemutakhiran Zona Musim periode 1991-2020 dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terdapat 113 wilayah zona musim (ZOM) atau sekitar 16 persen wilayah tanah air yang termasuk dalam kategori wilayah satu musim.

“Tipe ZOM satu musim adalah ZOM yang hanya mempunyai satu musim dalam satu tahun,” tulis BMKG dalam buku tersebut.

Wilayah satu musim sendiri terbagi menjadi dua, yakni wilayah satu musim yang hanya mengalami kemarau dan wilayah satu musim yang hanya mengalami musim hujan.

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko mengatakan sebagian besar wilayah satu musim yang ada di Indonesia mengalami musim hujan, kecuali wilayah Sulawesi.

“Umumnya wilayah satu musim itu hujan terus kecuali di Sulawesi Tengah dominan Musim Kering sepanjang tahun,” jelasnya pada Senin (5/6).

Wilayah yang masuk dalam ZOM satu musim ditentukan berdasarkan perhitungan kondisi Hujan Sepanjang Tahun (HST) dan Kemarau Sepanjang Tahun (KST).

Ciri-ciri

Zona satu musim ini tak berarti hujan tiap hari atau panas sepanjang tahun tanpa sedikit pun kena air hujan. Ini lebih terkait hasil pengukuran kecenderungan curah hujan dalam periode 10 hari atau dasarian.

BMKG menjelaskan pada wilayah yang masuk ZOM satu musim hujan “tidak ditemukan lebih dari dua dasarian berurutan dengan curah hujan kurang dari 50 milimeter atau total curah hujan tiga dasarian berurutan yang kurang dari 150 milimeter atau dengan kata lain tidak ada ditemukan satu periode musim kemarau.”

Sementara itu, wilayah yang masuk ZOM satu musim kemarau adalah wilayah yang tidak ditemukan lebih dari dua dasarian berurutan dengan curah hujan lebih atau sama dengan 50 milimeter.

Atau, total curah hujan tiga dasarian berurutan yang lebih atau sama dengan 150 milimeter, atau dengan kata lain tidak ada ditemukan satu periode musim hujan.

Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menyebut penyebab wilayah-wilayah masuk ke dalam kategori satu musim adalah dampak dari pola ekuatorial.

“Karena tipikalitas musimnya disebabkan pola ekuatorial. Biasanya wilayah yang dekat khatulistiwa dan basah sepanjang tahun,” jelas Ardhasena kepada CNNIndonesia.com, Senin (11/9).

“Jadi dia di atas batas basah sepanjang tahun,” imbuhnya.

Wilayah satu musim sendiri ditentukan berdasarkan data hujan panjang selama 30 tahun (1991-2020).

Berikut daftar sebaran ZOM satu musim di tanah air:

Sumatra: 31 ZOM
Jawa: 1 ZOM
Kalimantan: 23 ZOM
Sulawesi: 9 ZOM
Maluku: 6 ZOM
Papua: 43 ZOM

Beberapa wilayah yang mengalami ZOM satu musim hujan adalah wilayah di Kalimantan Barat (ZOM Kalbar_03) yang meliputi Bengkayang, Landak bagian tengah, Sambas bagian timur, Sanggau bagian barat.

Sementara, wilayah yang mengalami ZOM satu musim kemarau di adalah wilayah Sulawesi Tengah (ZOM Sulteng_15) yang meliputi Palu dan Donggala.

(lom/arh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *