Jakarta, CNBC Indonesia – Kelahiran badak Sumatra di Indonesia menjadi sorotan dunia. Seekor badak hitam, spesies yang terancam punah, lahir pada akhir pekan lalu di Lampung.
Bayi badak Sumatra jantan lahir di Suaka Rhino Sumatra Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK) di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Sabtu (25/11/2023).
Badak hitam adalah varian badak Sumatra yang paling kecil dan berambut. Bayi badak jantan yang lahir pada pekan lalu memiliki berat badan 25 kilogram. Induknya, Delilah, juga lahir di Way Kambas pada 2016.
“Kelahiran ini menegaskan komitmen Indonesia untuk melestarikan badak, terutama badak Sumatra,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam siaran pers.
Kelahiran bayi badak Sumatra menjadi sorotan media asing seperti Reuters, USA Today, Euronews, dan The Star.
Reuters menyorot kelangkaan badak Sumatra. Saat ini, populasi badak Sumatra di dunia kurang dari 80 ekor. Sebanyak 10 ekor ada di Way Kambas.
Berbeda dengan badak Jawa yang bercula satu, badak Sumatra memiliki dua cula seperti badak Afrika. Setelah dewasa, badak Sumatra bisa mencapai berat 960 kilogram dengan tinggi 1,5 meter.
Bulan lalu, seekor bayi badak Sumatra betina juga lahir di Way Kambas.
USA Today menyorot pasangan Delilah yang bernama Harapan. Harapan lahir di Amerika Serikat yaitu di kebun binatang di Ohio yang bernama Cincinnati Zoo and Botanical Garden.
Amerika memulangkan Harapan ke Indonesia pada 2015, menjadikannya badak Sumatra terakhir yang hidup di luar Nusantara. Saat itu, Harapan sudah berusia 8 tahun.
Bayi badak Sumatra yang lahir di Way Kambas adalah Andatu pada 2012, badak Sumatra pertama yang lahir di pusat pelestarian Asia dalam 140 tahun terakhir.
Euronews menyorot kelangkaan badak Sumatra. Berdasarkan daftar IUCN, badak Sumatra tergolong spesies yang sangat terancam punah yaitu hewan dengan populasi yang terus berkurang dengan jumlah dewasa kurang dari 30 ekor.
Delilah, induk yang melahirkan, adalah badak Sumatra betina yang lahir pada 2016. Induk Delilah adalah Ratu yang usianya mencapai 23 tahun.
Menurut WWF, tingkat harapan hidup badak Sumatra mencapai 35-40 tahun.
Media berbahasa Inggris Malaysia, The Star, menyebut kelahiran badak Sumatra di Way Kamas sebagai sebuah “miracle” atau “keajaiban” untuk spesies yang nyaris punah.
Mengutip Satyawan Pudyatmoko, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, The Star menyatakan bayi badak Sumatra lahir 10 hari lebih awal
“Petugas Way Kambas menemukan Delilah dank bayinya di hutan pada pukul 8.19 WIB pagi,” kata Pudyatmoko.
[Gambas:Video CNBC]
(dem/dem)