Jakarta, CNBC Indonesia – Mulai 1 November hingga setidaknya akhir tahun 2024, perusahaan ride-hailing Gojek akan menurunkan komisi yang dikutip dari driver pengguna platformnya, dari 15 persen menjadi 10 persen untuk setiap perjalanan.
Langkah ini bertujuan untuk mengatasi krisis driver yang membuat tarif layanan taksi online mahal dan waktu tunggu penumpang lebih lama.
Gojek menyebutkan meningkatnya permintaan akan layanan ride-hailing dan biaya operasional yang lebih tinggi bagi pengemudi sebagai alasan untuk mengurangi tingkat komisi, atau biaya layanan.
“Penurunan biaya layanan akan membantu meningkatkan pendapatan yang dibawa pulang oleh pengemudi sekaligus memastikan layanan Gojek tetap dapat diandalkan dan dapat diakses oleh konsumen,” kata juru bicara Gojek Singapura, dikutip dari Straits Times, Jumat (20/10/2023).
Pemotongan komisi yang dikutip dari driver membuat biaya layanan Gojek setara dengan rivalnya Ryde, sama-sama 10 persen. Di sisi lain, Grab terus mengenakan tarif tertinggi sebesar 20,18 persen, dengan pajak barang dan jasa sebesar 0,18 persen dibebankan kepada pengemudi.
Gojek juga mengumumkan bahwa mulai 1 November, akan ada tambahan biaya transaksi antara 10 sen dan 60 sen untuk penumpang yang menggunakan metode pembayaran non-tunai untuk perjalanan mereka. Ini adalah pertama kalinya Gojek menerapkan biaya sebesar itu.
Perusahaan menyebut ini sebagai beban yang harus pengguna bayar itu buka suatu hal yang baru. Dan menyebut bahwa jumlah yang dikenakan akan berjenjang berdasarkan jarak perjalanan.
“Ini tidak akan memengaruhi pendapatan Anda secara keseluruhan,” kata perusahaan itu kepada pengemudinya dalam sebuah posting blog.
Gojek menyatakan biaya tersebut akan tecermin dalam tanda terima pelanggan sebagai komponen “biaya transaksi pembayaran” yang baru. Untuk membantu mengimbangi biaya ini dan meningkatkan jumlah penumpang, perusahaan akan menawarkan kode promo baru untuk diskon 15 persen untuk perjalanan Gojek, dibatasi hingga $5, mulai 1 November.
Perubahan lain yang akan dimulai pada November adalah revisi skema insentif bagi pengemudi yang kini akan mempertimbangkan tingkat penerimaan perjalanan mereka, yang setidaknya harus mencapai 60 persen.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda awal tahun 2020, Gojek biasa mengambil potongan sebesar 20 persen dari para pengemudinya.
Jumlah ini berkurang setengahnya menjadi 10 persen pada bulan Juni 2021, langkah yang menurut perusahaan dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan pengemudi ketika sektor transportasi online sedang terpukul oleh virus Corona.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
GoPay Error! Netizen Ngeluh Ga Bisa Makan
(dem)